The Gospel In Vanity Fair

The Gospel In Vanity Fair
(Injil dalam Pameran Kefanaan)

"Vanity fair" adalah majalah yang mengekspos budaya, mode serta fashion terbaru yang sedang populer dengan tujuan membangun "Trendsetter" masa kini untuk diikuti di Amerika Serikat. Ribuan tahun yang silam, Kitab Pengkhotbah, Raja Salomo dengan kehidupannya yang hingar bingar, dengan segala harta kepunyaannya juga sedang membangun “trendsetter” untuk diikuti.

Namun sekalipun demikian, dalam kitab Pengkhotbah, Raja Salomo mengatakan bahwa segala upaya yang dia lakukan bukannya membuat dia ‘happy’ tetapi justru berputus asa karena disana dia tidak menemukan kepuasan.

Mungkin anda sedang mengalami putus asa atas rutinitas yang anda lakukan serta tidak menemukan “happy” melalui kehidupan yang anda jalani. Lalu, dimana kita dapat menemukan kebahagiaan dalam rutinitas atau kepemilikan atas yang kita miliki? Apa yang menjadi penentu dari identitas anda dalam hidup ini? Bagaimana Injil memberi jawab atas pergumulan eksistensial tentang identitas orang percaya?

Temukan Jawabannya Minggu ini di Kotbah berseri Gibeon Church yang baru "Meaningless Without Jesus - wk2 - The Gospel In Vanity Fair"
Sunday Service, 10 SEPTEMBER pk. 08:00 | 10:30 | 13:00
Live Streaming ➡️ www.gibeon.church 08:00|10:30|13:00
Disiarkan live di LIFE Channel melalui MNC VISION (91), MNC PLAY(70) and VISON APP pk. 19:00

KATEKISMUS REFORMASI

Pertanyaan Minggu ke-37

Apakah buah yang dihasilkan Roh dalam hidup kita?

Jawaban

Buah Roh adalah kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan dan penguasaan diri.

Bacaan Ayat

Galatia 5: 22-23

Tetapi buah Roh ialah: kash, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.