KESAKSIAN JACOB DUFOUR
"Ok, saya belum pernah melakukan ini sebelumnya. Tetapi saya merasa ada masalah besar di antara orang Kristen yang sangat perlu ditangani. Untuk orang-orang yang belum mengenal saya, nama saya Jacob Dufour. Saya pembuat film Kristen. Barusan ini saya bergabung di group Kristen di Facebook untuk mempromosikan film saya. Saya melihat kiriman-kiriman di group itu, ternyata banyak yang mengirim "ketik ‘amin' untuk Yesus", "jempol ke bawah untuk setan" atau "kalau ketik ‘Amin', TUHAN akan memberkatimu...", dan sebagainya dengan "sampah-sampah" lainnya. Saya berpikir, ini adalah group di mana ada ribuan orang yang mengaku Kristen. Mari kita lihat seberapa serius mereka tentang Kekristenan.
Jadi saya memutuskan membuat sesuatu yang kontroversial, jika saya membuat kesalahan dalam membuatnya, saya dengan tulus meminta maaf. Saya memutuskan untuk membuat satu percobaan kecil. Saya memposting Lukas 4:7 dan menulis: "Ketik ‘amin' jika kamu setuju." Lukas 4:7 berkata, "Jikalau engkau menyembah aku, seluruhnya itu akan menjadi milik-Mu."
Pada awalnya ayat ini terlihat sangat menginspirasi sampai Anda sadar, bahwa itu dikatakan iblis ketika mencobai Tuhan Yesus. Setelah 1 menit saya memposting itu saya menerima 5 kata "amin". Dalam 1 jam saya mendapat lebih dari 100 komentar. Terakhir saya melihat kiriman itu sudah memiliki 666 "likes" yang rasa agak ironis dan ada 576 komentar. Dari komentar-komentar itu, hanya 20 orang yang mengkoreksi saya. Itu 3,5%! 3.5% saja! Hampir 97% dari komentar-komentar yang berasal dari orang-orang yang mengaku Kristen itu setuju dengan kata-kata yang diucapkan iblis hanya karena kedengarannya bagus! Ini ada kesalahan dalam Kekristenan!
Apakah Saudara tahu dalam grafik 97% itu seperti apa? Hanya kecil sekali dan sebanyak itulah orang yang mengaku Kristen yang tidak meluangkan waktu mempelajari Alkitab atau setidaknya memeriksa faktanya sebelum berkomentar. Dan bukan hanya dari orang percaya kebanyakan, salah satu yang meng-aminkannya yang mana sekarang sudah dihapus, tetapi untungnya saya berhasil mengambil screenshotnya, adalah berasal dari seorang dengan nama yang diawali gelar "Pastor". Saya hanya ingin memastikan bahwa ini hanya nama, jadi saya membalas komentarnya, "Apakah Anda Pendeta?" Jawabnya, "Ya". Saya bertanya, "Apakah Anda sadar siapa yang bicara di ayat ini?" Jawabnya, "Ya, Tuhan kita, Yesus". TUHAN KITA, YESUS? Seorang yang mengaku sebagai pemimpin gereja, tetapi tidak tahu siapa yang berbicara di ayat itu. Dia juga tidak tahu tentang arti keseluruhan Injil Yesus Kristus dan alasan mengapa Yesus Kristus melakukan itu di atas segalanya.
Beberapa komentar lain berkata, "Amin, terima kasih Yesus... Amin, Haleluya.... Amin Tuhan, terima kasih untuk semua yang Engkau lakukan untuk saya dan keluarga saya... Semua keinginanku akan menjadi milikku." APA?? Apa yang orang pikirkan tentang Kekristenan itu? Apakah Yesus mati supaya kita menjadi kaya? Atau agar hidup jadi mudah? TIDAK!!
Yesus mati supaya kita mempunyai keselamatan kekal. Orang yang berpikir mereka menjadi kaya karena mengikut Yesus akan sangat terkejut karena itu bukan soal demikian. Ini akibat Injil Kemakmuran yang merupakan pengajaran yang salah yang mengambil dari perkataan Iblis di Lukas 4:7. Baca Alkitabmu, kawan. Kenali apa isinya. Mengertilah bahwa ada doktrin yang salah di luar sana dan terbukti tadi bahwa 97% dari kita sudah tertipu
INJIL BUKAN HANYA UNTUK DIMENGERTI TETAPI UNTUK DIHIDUPI
Banyak orang Kristen yang memiliki pengetahuan tentang Alkitab dan belajar banyak doktrin namun sayangnya hanya dipakai untuk berdebat. Tidak salah kita belajar doktrin supaya kita dapat mempertahankan iman ketika kita diminta pertanggungan jawab namun bukan untuk diperdebatkan atau menghakimi orang lain. Biar kita percaya Firman, mengenal Injil dan mengerti doktrin bukan untuk diperdebatkan tetapi untuk dihidupi.
Kalau kita perhatian gereja mula-mula di Kisah Para Rasul maka mereka tidak memiliki salinan Injil dan yang mereka miliki adalah Perjanjian Lama dan dan surat-surat penggembalaan Paulus. Dan pola para rasul menulis surat kepada jemaat maka apa yang ditekankan intinya bukan untuk diperdebatkan tetapi untuk dihidupi. Ada 3 ayat sebagai contoh untuk menegaskan tentang hal tersebut.
1 Korintus 8:1-3
"kita semua mempunyai pengetahuan." Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun. 2Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu "pengetahuan", maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya. 3Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah.
Esensinya bukan supaya kita hanya mengerti doktrin hanya untuk pengetahuan saja namun harus menjadi bagian dalam hidup kita. Orang yang mengerti doktrin saja belum tentu mengasihi Allah tetapi orang yang mengenal Allah akan ingin mengerti doktrin sehingga dia tidak menjadi sombong tetapi menjadi rendah hati sebab dia sadar kalau tidak tahu apa-apa serta sadar kalau berdosa dan hanya karena anugerahNya menerima keselamatan.
Filipi 4:9
Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu (Practice it). Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu.
Ayat ini tidak berbicara sebab akibat namun sebenarnya Allah sumber damai sejahtera yang melampaui akal kita itu sudah menyertai kita namun karena seringkali kita tidak mengijinkan Firman Tuhan masuk dalam hati kita dan kita lebih suka mendengarkan pikiran kita sendiri dan apa yang orang lain katakan tentang kita sehingga kita lupa bahwa Allah sumber sejahtera itu menyertai kita dan itu membuat kita cemas dan tidak bisa tenang. Sebab itu Firman Tuhan tidak hanya perlu kita dengar atau lihat tetapi yang lebih penting adalah kita lakukan.
1 Tesalonika 2:13
Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah(WELCOME) yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi--dan memang sungguh-sungguh demikian--sebagai firman Allah, yang bekerja (EFFECTUAL) juga di dalam kamu yang percaya.
Kalau kita menerima Firman Tuhan maka jangan terima dengan biasa-biasa saja namun terimalah dengan hati yang terbuka (welcome) sehingga akhirnya ada efeknya yaitu hidup kita diubahkan oleh kuasa Injil.
Yakobus 1:19-20
19Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; 20sebab AMARAH MANUSIA tidak mengerjakan (PRODUCE) kebenaran di hadapan Allah.
Ini berbicara tentang natur baru yang diberikan Tuhan kepada kita. Sebab kalau orang berdosa tanpa Kristus maka tidak akan pernah menghasilkan perbuatan yang benar dan berkenan dihadapan Allah. Dan hanya didalam Kristuslah maka kita adalah orang yang dibenarkan (2 Korintus 5: 21). Inilah inti Injil yaitu bukan berbicara tentang apa yang kita lakukan tetapi tentang Bapa yang berinisiatif dan Yesus yang menyelesaikan apa yang menjadi rancangan Bapa serta karya Roh Kudus yang mengaplikasikannya dan memastikan bahwa apa yang dilakukan Yesus itu tidak pernah gagal dalam hidup kita.
Kalau kita tidak mengaplikasikan Injil dalam hidup kita maka apa yang menjadi natur baru kita itu tidak dapat menghasilkan kebenaran. Artinya kita tidak bisa menjadi berkat atau mencerminkan kelahiran baru kita kalau kita tidak mengaplikasikan apa yang telah kita ketahui.
Sebab itu kalau kita perhatikan di Filipi 2:13 dimana dikatakan “ kerjakanlah keselamatanmu” maka kalau kita bisa mengerjakan keselamatan maka itu karena Allahlah yang mengerjakan didalam kita. Jadi kalau kita membaca Firman itu bukan hanya untuk mengetahui , mengerti atau sebagai kewajiban tetapi kita juga membuka hati kita dan mengijinkan Tuhan melalui Roh KudusNya untuk bekerja dalam kita sehingga kita bisa menghasilkan kebenaran itu keluar dari hidup kita.
Yakobus 1:21
21Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah (WELCOME) dengan lemah lembut firman yang tertanam (IMPLANTED/INGRAFTED) di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu.
Ayat ini mengatakan supaya kita membuang semua manusia lama kita dan menerima dengan lemah lembut Firman Tuhan yang tertanam dalam hati kita ( Kata “tertanam” di sini di pakai juga di Yohanes 15 Yesus Pokok Dan Kitalah Carangnya) yang artinya kita menerima Firman bukan hanya untuk pengetahuan atau menurut hikmat manusia tetapi benar-benar tergantung pada Yesus sehingga hidup kita tidak mengalami kekuatiran dan kecemasan.
MEMBACA DAN MENDENGAR FIRMAN KRISTUS SEPERTI BERCERMIN
Yakobus 1:22-24
22Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri. 23Sebab jika seorang hanya mendengar firman saja dan tidak melakukannya, ia adalah seumpama seorang yang sedang mengamat-amati mukanya yang sebenarnya di depan cermin. 24Baru saja ia memandang dirinya, ia sudah pergi atau ia segera lupa bagaimana rupanya.
Mengapa banyak orang Kristen tidak suka membaca Alkitab yaitu karena merasa tertuduh. Atau ketika kita tidak suka membaca Injil namun kita lebih suka bercermin di tempat lain misal; lebih suka mendengar apa kata orang lain terhadap kita. Janganlah kita mengerti Alkitab hanya untuk dijadikan pengetahuan namun kita perlu membaca Alkitab dengan kacamata Injil dan dalam lensa Kristus. Memang kalau kita membaca Injil maka kita dapat melihat betapa buruknya kita dan itu akan membuat kita sadar bahwa kita tidak mampu melakukan semua hukum itu sehingga kita membutuhkan Kristus. Kalau kita jujur mengakui betapa bobroknya kita tetapi oleh karena karya Kristus maka kita menerima pengharapan.
INJIL SEPERTI CERMIN YANG MEREFLESIKAN REALITA –CIPTAAN BARU
2 Korintus 5:17
Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Ketika Tuhan menjadikan kita ciptaan yang baru maka bukan dengan cara memodifikasi tetapi benar-benar menjadi ciptaan yang baru dimana yang lama itu sudah berlalu. Bayangkan kalau kita bercermin dengan memakai ayat ini maka hati kita akan mengalami perubahan dan cara hidup kita menjadi berbeda.
Roma 5:8-9
8Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa. 9Lebih-lebih, karena kita sekarang telah dibenarkan oleh darah-Nya, kita PASTI akan diselamatkan dari murka Allah.
Jadi Injil itu mengingatkan kita akan realita yang baru bahwa kita adalah ciptaan baru. Dan
kalau ada perintah-perintah Tuhan dalam alkitab maka itu bukan lagi suatu kewajiban supaya kita diterima tetapi karena kita sudah diterima dan dijadikan ciptaan baru.
Tim Keller mengatakan “ Agama berkata saya perlu taat supaya saya mendapatkan perkenanan Tuhan tetapi kekristenan berkata saya sudah diperkenan dan diterima Tuhan melalui karya Kristus. Itulah sebabnya saya dimampukan untuk taat.”
Kalau ditengah-tengah kita ada begitu banyak kejahatan yang terjadi maka janganlah kita heran sebab itulah natur dosa. Tetapi ditengah-tengah itu semua maka kita akan melihat ada sesuatu yang berbeda ketika kita hidup karena Injil yaitu karena kita menjadi agen-agen pengharapan serta menjadi garam dan terang dimanapun kita berada, sebab kita tidak hanya tahu tentang kekristenan tetapi kita menghidupi Injil yang membuat kita berbeda karena ada unsur Tuhan dalam hidup kita.
Yakobus 1:25
25Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia oleh perbuatannya.
Seperti hukum grativasi yang bisa dikalahkan oleh hukum aerodinamika sehingga pesawat yang bobotnya ratusan ton bisa terbang, demikian juga di sekeliling kita ini maka dunia penuh dengan kejahatan tetapi dalam Kristus ada hukum yang bekerja yaitu hukum kasih karunia sehingga akhirnya kita bisa mencerminkan Kristus dan dapat menghasilkan kebenaran melalui hidup kita sehingga kebenaran kita bukan hanya posisi saja tetapi menjadi bagian dalam hidup kita. Dunia membutuhkan orang-orang yang menghidupi Injil dan bukan yang tahu tentang doktrin Injil. John Piper berkata “ Anugerah itu bukan hanya pengampunan dosa tetapi juga kuasa untuk menghidupi Injil, kuasa mengalahkan dosa dan kuasa untuk mengasihi orang yang memusuhi kita.”