Reliability of The Bible

Berbicara tentang keandalan Alkitab maka sebenarnya sejak jaman dahulu sampai saat ini maka Alkitab itu dipertanyakan, diragukan, dikritik tetapi karena rencana dan kemurahanNya sebab Alkitab itu bersumber dari Dia yaitu Sang Firman itu sendiri maka Alkitab bisa bertahan melewati berbagai ujian selama ribuan tahun.

 

 

Baru-baru ini ada seorang pemimpin pujian dan penulis lagu Hillsong yang bernama Marty Sampson yang bermasalah dengan kekristenannya  berkomentar demikian “ Berapa banyak mujizat yang terjadi, tidak banyak dan tidak ada yang membicarakannya. Mengapa Alkitab itu penuh kontradiksi? Tidak ada yang membicarakannya. Bagaimana Allah yang penuh kasih tetapi mengirimkan 4 milyar orang ke neraka hanya karena mereka tidak percaya? Tidak ada yang membicarakannya. Saya ingin kebenaran sejati, bukan hanya sekedar percaya. Ilmu pengetahuan terus menusuk dan menembus kebenaran dari setiap agama. Banyak hal yang bisa membantu orang berubah dalam hidupnya bukan hanya satu versi tentang Allah.”

 

Kisah tentang orang ini sangat mengejutkan banyak orang karena keraguannya ini muncul dan dinyatakan secara terbuka padahal dia adalah seorang pemimpin rohani di suatu gereja yang sangat besar di Australia. Dari kisah ini maka kita mengerti bahwa ternyata keraguan itu adalah bagian dari iman dan semua orang percaya bahkan yang sudah melayani juga bisa mengalami keraguan. Sebab itu gereja harus membahas pertanyaan-pertanyaan sulit tentang iman Kristen. Jika tidak, pertanyaan-pertanyaan itu tidak akan hilang, tetapi menimbulkan krisis iman.  Ada tiga hal yang seringkali dipermasalahkan yaitu Alkitab penuh kontradiksi, Ilmu Pengetahuan melemahkan Agama- Alkitab dan Iman Kristen terlalu eksklusif.

Mengapa Kita Percaya Bahwa Alkitab Secara Keseluruhan Dapat Dipercaya?

Ada pendekatan sederhana yang berpusat pada Yesus Kristus yaitu Alkitab baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru itu benar karena Yesus Kristus. Yesus Kristus selama hidup maka Dia meneguhkan Perjanjian Lama dan menjanjikan Perjanjian Baru. Yesus itu layak dipercaya disetiap FirmanNya karena Dia adalah Tuhan. Apa argumentasi bahwa Yesus adalah Tuhan yaitu karena Yesus pernah hadir di dunia ini dan mengklaim secara eksplisit serta membuktikan bahwa diriNya adalah Tuhan.

Yesus membuktikan bahwa Dia adalah Allah dengan menggenapi nubuatan Mesianik Perjanjian Lama. Yesus membuktikan bahwa Dia adalah Allah dengan hidup tanpa dosa seperti yang disaksikan oleh murid-muridNya. Dia juga melakukan mujizat dan menguasai alam dan dunia supranatural. Contoh Yesus mengklaim diriNya Tuhan ketika dia berkata bahwa Dia bisa mengampuni dosa "Hai anakKu dosamu sudah diampuni". Orang yang bisa mengampuni dosa itu berarti mengklaim diriNya Tuhan. Dia mengklaim diriNya Tuhan ketika Dia berkata sebelum Abraham jadi Aku ada. Yesus mengklaim diriNya Tuhan ketika Dia berkata Aku dan Bapa adalah satu. Ini adalah contoh kecil dari sedikit ayat yang menyatakan ke Tuhanan Yesus. Dan yang paling penting membuktikan bahwa dia Allah adalah Dia mati dan bangkit kembali serta naik ke sorga yang disaksikan oleh lebih dari 500 orang. Jadi kebangkitan Yesus membuktikan ketuhananNya dan ketuhananNya membuat firmanNya dapat dipercaya.

 

Yesus Meneguhkan Perjanjian Lama

Matius 5:17. "Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. 

 

Yesus tidak pernah menolak Perjanjian Lama namun justru Dia menggenapinya. Semua Perjanjian Lama itu menunjuk pada Yesus dan Dia menggenapiNya.

 

Yesus Menjanjikan Perjanjian Baru

Yohanes 14:26 

tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. 

 

Yesus mati di salib , bangkit , naik ke sorga dan Roh Kudus akan mengingatkan murid-murid tentang apa yang semua Yesus ajarkan. Dan bukan hanya mengingatkannya namun sebagian dari murid-murid itu akhirnya menuliskannya melalui surat-surat yang tercantum dalam Perjanjian Baru.  Apakah kita yang hidup di abad 21 masih percaya dengan kisah-kisah yang ada dalam Perjanjian Lama?

 

Yesus meneguhkan Perjanjian Lama dalam hal sejarah

Yesus meneguhkan sejarah kisah penciptaan manusia yaitu Adam dan Hawa serta prinsip pernikahan (Matius 19 : 4 - 6); Yunus dalam perut ikan (Matius 12: 40); Nuh dan air bah ( Matius 24: 37 - 38)

 

Yesus meneguhkan Perjanjian Lama dalam hal doktrin.

Yesus meneguhkan bahwa doktrin penciptaan alam semesta (Markus 13:19) dan ketika dicobai setan Ia berkata “ Ada tertulis” yang menunjukkan bahwa Ia memandang Perjanjian Lama itu berotoritas.

 

ISUE HOMOSEKSUAL

Alkitab menyatakan bahwa pernikahan itu selalu didefinisikan heterokseksual dan monogami. Kita memang harus menaruh empati dengan orang-orang yang bergumul dengan homoseksual namun kita tahu bahwa perilaku tersebut adalah salah. Mengapa itu adalah perilaku yang salah yaitu karena menurut perspektif biologis maka perilakuk homoseksual itu melawan alam. Secara sosial maka para homoseksual itu untuk melanjutkan keturunan maka diperlukan perilaku heteroseksual. Sebab itu  kalau semua orang melakukan homoseksual maka peradaban manusia akan musnah. Selain itu ada banyak masalah yang akan timbul kalau dilihat dari segi fisik atau Psikis.

 

ISUE SCIENCE DAN ALKITAB

Yesus menegaskan bahwa yang menciptakan alam semesta adalah Allah. Sebelum abad 20 maka umumnya para ateis tidak percaya bahwa alam semesta diciptakan Allah. Mereka percaya bahwa alam semesta itu sudah ada dengan sendirinya tanpa ada yang menciptakan. Namun para ilmuwan masa kini mempercayai bahwa alam semesta itu ada permulaannya dan mereka menyebutnya dengan teori Big Bang. Robert Jastron yang dahulunya seorang Agnostik dalam bukunya yang berjudul God and the astronomer mengatakan bahwa “ Bagi seorang ilmuwan yang telah hidup karena iman dalam kekuatan akal budi, kisah ini berakhir seperti mimpi buruk. Ia telah mengukur gunung ketidak tahuan, ia hampir saja menaklukkan puncak tertinggi, saat ia menyeret tubuhnya melewati batuan terakhir, ia disambut oleh sekelompok ahli theology yang sudah ada di sana selama berabad-abad.”Contoh-contoh ini menunjukkan kepada kita bahwa lebih rasional untuk mempercayai Alkitab daripada yang lain.

 

Stephen Hawking seorang imuwan yang terkenal abad ini berkata bahwa karena adanya hukum seperti gravitasi maka dia percaya bahwa alam semesta dapat menciptakan dirinya sendiri. Tetapi tidak semua perkataan yang diucapkan oleh seorang ilmuwan itu ilmiah dan pernyataan Stephen Hawking ini tidak ilmiah karena salah secara filosofis dan langsung mendapat kritikan dari John Lennox yaitu seorang matematikawan dengan mengatakan bahwa “ omong kosong akan tetap omong kosong walaupun itu diucapkan oleh ilmuwan yang terkenal di dunia”.

 

ISUE KONTRADIKSI ALKITAB

Ketika kita memiliki banyak pertanyaan, keraguan dan menemukan banyak kontradiksi dalam Alkitab maka sesungguhnya Alkitab itu sudah digumuli, dipelajari dan dicari jawabannya serta sudah dituliskan jawabannya oleh para pengajar Alkitab. Seorang professor yang menggumuli masalah-masalah ini bernama Gleason Archer mengatakan “ Ada jawaban yang baik dan cukup dalam Alkitab itu sendiri untuk menyangkal setiap tuduhan yang pernah diajukan terhadapnya. Tetaoi ini hanya dapat diharapkan dari jenis buku yang ditegaskan oleh Alkitab itu sendiri, yaitu tulisan dari Firman Allah yang Hidup, yang sempurna dan tanpa salah.”

KERAGUAN ADALAH LAWAN SEKALIGUS BAGIAN DARI IMAN

Orang-orang yang mengikut Tuhanpun ada yang memiliki pertanyaan dan keraguan terhadap apa yang Alkitab ajarkan.

 

Markus 9:24 

Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" 

 

Alkitab itu memang menegor ketidakpercayaan karena itu lawan dari iman dan Tuhan Yesus pernah menegor orang seperti itu. Namun Alkitab juga menggambarkan melalui tokoh-tokohnya bahwa keraguan itu adalah bagian dari iman. Pertanyaan dan keraguan itu bisa muncul karena dua hal yaitu karena realitas atau kenyataan hidup (misal: masalah penderitaan, sakit penyakit) dan masalah intelektual (Allah Tritunggal, dll). Dari cerita dalam ayat tersebut maka dalam menghadapi orang yang mengalami keraguan maka Tuhan Yesus tidak membuang atau menghina orang tersebut tetapi tetap menyembuhkan anaknya.

 

Demikian juga ketika kita mengikut Yesus dan mengalami keraguan dan pertanyaan maka kita harus jujur terhadap keraguan kita sendiri serta mau terbuka terbuka mengungkapkannya dan kalau kita tidak mengelola keraguan kita maka keraguan itu bisa meledak yang akhirnya menjadi krisis iman. Alkitab pernah mencatat bagaimana Yesus pernah memulihkan murid-murid yang mengalami keraguan akhirnya menjadi seorang pemberita Injil sampai mati (Thomas dan Petrus). Hal yang kedua untuk mengatasi keraguan maka kita perlu belajar dengan orang dan sumber yang tepat, dan sumber yang tepat adalah Alkitab. Memang ketika kita membaca Alkitab akan timbul pertanyaan namun kalau kita terus mempelajari Alkitab maka juga akan muncul banyak jawaban. Dan selanjutnya kalau ada saudara kita yang mengalami keraguan maka kita juga perlu belajar untuk membagikan iman kita. Kristus datang untuk supaya kita yang sudah ditebus bisa dipakai sebagai alat di tangan Tuhan yaitu untuk memulihkan orang-orang yang mengalami keraguan dalam imannya dan membawa mereka untuk mengenal Kristus seperti kita.