The Doctrine Of Prayer

Yakobus  5: 13-18 (TB)

13Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi! 14 Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit, baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. 15Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. 16Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. 17 Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujan pun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. 18 Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumi pun mengeluarkan buahnya.

 

 

Yesus adalah Anak Allah dan Mesias namun dalam hidupNya maka Ia sering berdoa. Yesus itu Tuhan dan Dia tidak perlu berdoa tetapi Dia memilih untuk melepaskan haknya sebagai Tuhan untuk tidak berdoa.

 

Jonathan Edwards berkata “Doa adalah ekspresi natural dari iman kita seperti bernafas supaya kita dapat hidup. Jadi doa adalah Nafas Hidup orang percaya."

 

Namun ketika kita berbicara tentang doa maka banyak orang yang malas dan terintimidasi sebab itu kalau ada ibadah doa maka sedikit sekali peminatnya. Apalagi kalau kita baca dalam Alkitab ditunjukkan tokoh-tokoh yang berdoa maka ada sesuatu yang dahsyat terjadi. Misal : Joshua berdoa maka matahari diam selama satu hari. Daniel dilempar ke dalam gua singa dan dia berdoa malahan singa kelaparan jadi diet. Elia berdoa dan selama 3 tahun 6 bulan maka tidak ada hujan.  Dan ketika kita membaca semua ini maka ini membuat kita menjadi minder sebab mereka berdoa dan hal-hal dahsyat terjadi sedangkan waktu kita  berdoa maka tidak ada apa-apa yang terjadi.

 

 

DOA ORANG BENAR SANGAT BESAR KUASANYA

 

Yakobus 5:16-18
Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh- sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.

 

 

Banyak orang yang tidak mengerti definisi dari orang benar. Seringkali kita berpikir itu adalah tentang sekelompok orang yang dipilih Tuhan yaitu golongan elite dari kekristenan yang bisa mendengar suara Tuhan sehingga dalam budaya kekristenan ada orang yang menitipkan doanya pada pendeta karena dianggap sebagai orang yang lebih didengar doanya dibandingkan dengan mereka.

 

Ketika Yakobus menulis tentang doa orang benar maka ada paradoks disini yaitu dia melanjutkan dengan contoh Elia yang adalah manusia biasa seperti kita. Rupanya Yakobus ingin menghancurkan mitos-mitos bahwa ada orang elit khusus dimana doanya lebih didengar dari orang lain. Semestinya ketika berbicara tentang orang benar maka seharusnya dilanjutkan dengan mengatakan bahwa Elia adalah orang yang dipilih Tuhan dengan karunia khusus sehingga waktu berdoa maka terjadi hal-hal yang dahsyat. Tetapi ternyata Elia adalam manusia biasa sama seperti kita. Apakah dia orang benar? 

Yang jelas Elia tidak sempurna. Dia rentan terhadap depresi, ia melarikan diri untuk hidupnya dalam ketakutan, dan ia memiliki masalah ego; bahkan diakhir pelayanannya dia mau bunuh diri namun ia dianggap sebagai orang benar.

 

Roma 3:10-12
"Tidak ada yang benar, seorangpun tidak. 11Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah. 12Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.

 

Kalau mencari orang yang benar maka tidak ada seorangpun yang benar di dunia ini. Namun yang dimaksudkan dengan kebenaran disini bukan kesempurnaan dalam kelakuan tetapi kebenaran dalam posisi. Contoh : Posisi sebagai istri, suami atau anak tidak akan berubah hanya karena sesuatu yang terjadi melalui perbuatan mereka.

 

Roma 4:2-3
Sebab jikalau Abraham dibenarkan karena perbuatannya, maka ia beroleh dasar untuk bermegah, tetapi tidak di hadapan Allah. Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran.”

 

Kalau kita mau benar dahulu dan kita berhasil sehingga doa kita didengar Tuhan maka kita bisa bangga bukan karena kebaikan Tuhan tetapi karena kita yang baik lebih dahulu dan itu adalah transaksional. Kekristenan itu bukan seperti itu sebab semua itu hanya oleh kasih karunia dan kita datang kepada Tuhan itu karena iman.

 

 

Roma 4:4-8
Kalau ada orang yang bekerja, upahnya tidak diperhitungkan sebagai hadiah, tetapi sebagai haknya. Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran. Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya: "Berbahagialah orang yang diampuni pelanggaran- pelanggarannya, dan yang ditutupi dosa- dosanya; berbahagialah manusia yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan kepadanya

 

KITA ADALAH KEBENARAN ALLAH DI DALAM KRISTUS

 

Ibrani 4:15-16

Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.

 

 

Kalau sekarang kita ada dalam Kristus maka kita adalah orang benar secara posisi. Dan kalau kita adalah orang benar di dalam Kristus maka setiap doa kita akan didengar dan penuh kuasa.  Dan kita juga memiliki keberanian untuk menghampiri Tuhan bukan karena kebenaran kita tetapi karena kebenaran Kristus yang ada dalam kita.

 

 

MENGAPA KITA BERDOA? APA YANG TERJADI SAAT KITA BERDOA?

 

Doa Adalah Bentuk Ketergantungan Kita Dengan Tuhan

 

Yakobus 5: 13-15 (TB)

13Kalau ada seorang di antara kamu yang menderita, baiklah ia berdoa! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi!

 

Berdoa dan mengucap syukur adalah hal yang sama. Berdoa adalah salah satu cara yang efektif dan ampuh untuk kita rendah hati sebab dalam segala aspek kehidupan kita maka kita sadar bahwa hidup kita ini sangat bergantung pada Tuhan dan Dia adalah poros dari segala sesuatu. Sehingga kita tidak hanya datang kepada Tuhan hanya waktu kita membutuhkan namun Tuhan itu ada dalam bingkai segala aspek kehidupan kita. Sebab itu dimana saja dan dalam segala sesuatu yang kita kerjakan maka kita bisa senantiasa berdoa sebab doa itu akan mengingatkan kita bahwa hidup kita itu bukan berasal dari kita sendiri namun berasal dari Tuhan.

 

 

Doa Membuat Hati Kita Diselaraskan Dengan Kehendak Tuhan

 

Roma 8:26-27
Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan- keluhan yang tidak terucapkan. Dan Allah yang menyelidiki hati nurani, mengetahui maksud Roh itu, yaitu bahwa Ia, sesuai dengan kehendak Allah, berdoa untuk orang- orang kudus

 

 

Banyak orang berpikir bahwa waktu mempunyai suatu rencana dan itu kita bawa dalam doa maka Tuhan akan mengubah rencanaNya sesuai dengan rencana kita. Kalau Tuhan mau mengubah rencanaNya sesuai dengan kehendak kita maka artinya Tuhan itu tidak berdaulat dan yang berdaulat adalah kita. Namun waktu kita berdoa dan menyerahkan segala ambisi kita serta terus bertumbuh dalam iman maka akhirnya doa kita akan berubah dan Tuhan akan menyelaraskan hati kita dengan hatiNya.

 

Doa Itu Adalah Sesuatu Yang Personal

 

Matius 6 : 5- 9
5Kalau kalian berdoa, janganlah seperti orang- orang yang suka berpura- pura. Mereka suka berdoa sambil berdiri di rumah ibadat dan di simpang jalan supaya dilihat orang. Ingatlah, itulah upah yang mereka sudah terima. 6Tetapi kalau kalian berdoa, masuklah ke kamar dan tutuplah pintu, lalu berdoalah kepada Bapamu yang tidak kelihatan itu. Maka Bapamu yang melihat perbuatanmu yang tersembunyi akan memberi upah kepadamu. 7Kalau kalian berdoa, janganlah bertele- tele seperti orang- orang yang tak mengenal Tuhan. Mereka menyangka bahwa permintaan mereka akan didengar sebab doa mereka yang panjang itu. 8Jangan seperti mereka. Bapamu sudah tahu apa yang kalian perlukan, sebelum kalian memintanya.

 

Doa adalah suatu hubungan yang privat dan personal dengan Tuhan dan bukan untuk dipamerkan kepada banyak orang. Banyak orang kelihatan hebat doanya  ketika di depan banyak orang namun sebenarnya dia tidak memiliki kehidupan doa. Dan kalau berdoa janganlah bertele-tele dan jangan memakai kata-kata yang formal dan aneh-aneh. Tuhan itu tahu apa yang kita butuhkan tetapi kita seringkali memaksakan kehendak untuk apa yang tidak kita butuhkan. Namun waktu kita berdoa maka kita menaruh kepercayaan kepada Tuhan bahwa Tuhan akan memberikan yang terbaik bagi kita sehingga yang terjadi adalah kehendak Tuhan dan bukan kehendak kita.

 

 

Waktu Kita Dalam Kelemahan Berdoa Bersama-Sama Dengan Yang Kuat

 

Yakobus 5: 14-15 (TB)

14 Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit (astheneo = to be weak – dalalm kelemahan), baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. 15Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit (Astheneo) itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni. 16Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu & saling mendoakan, supaya kamu sembuh.

 

Kata sakit dalam ayat ini sebenarnya kalau dalam terjemahan lain berbicara tentang kelemahan yaitu kelemahan dalam iman, kelemahan dalam roh atau kelemahan dalam cara pandang. Jadi kalau kita sedang ada dalam kelemahan maka ini perlunya kita berada dalam komunitas yang bisa menguatkan dan mendoakan kita.

 

Dalam ayat diatas juga dikatakan supaya kita saling mengaku dosa maksudnya adalah memang secara posisi dan secara hukum kita sudah menerima pengampunan dosa tidak lagi bisa dituntut karena hutang dosa kita sudah dilunasi dan kita sudah dibeli dan harganya sudah lunas di bayar.

 

Jadi posisi kita di dalam Kristus memastikan bahwa segala dosa kita yang pernah kita lakukan dan yang akan kita lakukan sudah diampuni dan tidak perlu lagi ada pengorbanan atau pembayaran atas dosa sebab pengampunan dosa kita adalah sempurn. Namun pengakuan dosa adalah untuk relational forgiveness (pengampunan secara relasi). Kadang- kadang waktu kita berdosa maka dosa itu menuduh kita, membuat kita merasa bersalah dan tidak bisa tidur sebab itu kita perlu mengutarakannya dalam doa kepada Tuhan atau dalam komunitas kita

 

 

Doa Bukanlah Untuk Kehendak Kita Melainkan Untuk Kehendak Tuhan

 

1 Yohanes  5:14
Dan inilah keberanian percaya kita kepada- Nya, yaitu bahwa Ia mengabulkan doa kita, jikalau kita meminta sesuatu kepada- Nya menurut kehendak- Nya.

 

 

Kita memiliki keyakinan dan keberanian untuk mengetahui bahwa jika kita meminta sesuatu sesuai dengan kehendak-Nya maka Dia mendengar kita dan kita akan memiliki apa yang kita minta dari-Nya. Tetapi kita juga memiliki keberanian untuk yakin dan percaya kalau kita minta sesuatu dari Tuhan - meskipun kita percaya itu yang terbaik, meskipun kitaa percaya itu yang semestinya benar dan semestinya Tuhan melakukan namun Tuhan begitu  mengasihi kita untuk tidak memberikan kita sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak-Nya.

 

 

 

 

Lukas  22:41-42
Ia berlutut dan berdoa, kata- Nya: "Ya Bapa- Ku, jikalau Engkau mau, ambillah cawan ini dari pada- Ku; tetapi bukanlah kehendak- Ku, melainkan kehendak- Mulah yang terjadi

 

 

Ketika Yesus berdoa maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada- Nya untuk memberi kekuatan kepada- Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh- sungguh berdoa. Peluh- Nya menjadi seperti titik- titik darah yang bertetesan ke tanah. Dia menjalani semua itu untuk memberikan kepada kita yang terbaik. Sebab itu kalau kita sedang bergumul hari ini  maka Yesus juga pernah bergumul seperti kita dan Dia menang atas pergumulan itu bahkan menang atas maut. Kalau maut saja Dia kalahkan apalagi pergumulan kita pasti Dia bisa selesaikan. Apapun yang menjadi pergumulan kita maka Tuhan akan dan mau melakukan sesuatu untuk kita. Namun lebih dari itu bahwa Tuhan itu berdaulat, Tuhan itu adalah Tuhan yang baik, Dia yang memegang kendali dan Tuhan tahu yang terbaik dalam hidup kita.

 

Matius 7:7-11 
"Mintalah, maka kalian akan menerima. Carilah, maka kalian akan mendapat. Ketuklah, maka pintu akan dibukakan untukmu. Karena orang yang minta akan menerima; orang yang mencari akan mendapat; dan orang yang mengetuk, akan dibukakan pintu. Di antara kalian apakah ada ayah yang memberikan batu kepada anaknya, kalau ia minta roti? Atau memberikan ular, kalau ia minta ikan? Walaupun kalian jahat, kalian tahu juga memberikan yang baik kepada anak- anakmu. Apalagi Bapamu di surga! Ia lebih lagi akan memberikan yang baik kepada orang yang minta kepada

 

Yang menarik di sini adalah Yesus menggunakan illustrasi orang tua dengan anaknya dimana kalau bapa di dunia saja akan memberikan yang baik bagi anaknya terlebih Bapa kita yang disurga maka Dia pasti  memberikan yang terbaik bagi kita. Biarlah kita senantiasa bergantung pada Bapa kita di surga dan cara untuk bergantung kepadaNya adalah melalui doa.