Galatia 4:4-7
4Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. 5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak. 6Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!” 7Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.
Salah satu epidemi utama hari ini adalah bukanlah virus zika, virus ebola, atau virus demam berdarah. Tetapi epidemic yang paling parah adalah fatherlessness yaitu tidak adanya kehadiran bapak. Dan ini sangat disayangkan karena terjadi dimana-mana di dunia ini serta ini adalah dampak dan konsekuensi dari dosa. Salah satu epidemik utama di dunia hari ini bukan hanya di Amerika tetapi di seluruh dunia. Meskipun bapak itu ada dalam hidup mereka namun kehadirannya tidak pernah benar-benar ada dalam diri anak-anak.
Sebuah penelitian dari University of Bristol Inggris menunjukkan bahwa anak perempuan yang ayahnya tidak hadir selama masa kanak-kanak mereka lebih cenderung menjadi depresi di masa remaja mereka yang menyebabkan mereka bunuh diri di tahun-tahun berikutnya.
Josh Mc Dowell dalam artikelnya yang berjudul “The Father Connection –Or Lack Thereof “ menuliskan: “ Sekolah Kedokteran John Hopkins menugaskan 2 profesor untuk mempelajari 1337 dokter medis yang lulus dari Universitas John Hopkins. Mereka ingin menentukan faktor penyebab, untuk lima penyakit: 1. Hipertensi, 2. penyakit jantung koroner, 3. tumor ganas, 4. penyakit mental, 5. bunuh diri dan ternyata Hanya ada satu faktor pada kelima penyakit ini yang dimiliki oleh para lulusan ini dan itu adalah kurangnya kedekatan dengan orang tua, terutama sang ayah.”
Percaya atau tidak - cara kita memandang Bapa kita di dunia terkait erat dengan cara kita memandang Bapa surgawi kita. Mereka yang memiliki hubungan yang rusak atau hubungan yang hancur dengan Bapa di dunia, mereka pasti bergumul atau mengalami kesulitan untuk memiliki hubungan yang baik dengan Bapa Surgawi. Jadi peran seorang bapa itu sangat penting karena itu memberi kontribusi yang sangat besar terhadap pembentukan identitas anak-anaknya. Ini adalah tugas yang tidak mudah sebab itu kita membutuhkan Kristus.
Seorang Psikolog yang bernama Paull C.Vitz dalam bukunya “ Faith of the Fatherlesss: The Psychology of Atheism”menyatakan bahwa orang-orang yang sangat radikal menentang orang-orang percaya seperti Nietzsche, Voltaire dan Madalyn Murray O’hair ternyata adalah orang-orang yang tidak memiliki ayah yang baik yang meninggalkan keluarga mereka. Dan itulah yang merusak hubungan mereka dengan Bapa di surga.
Apa yang study ini tunjukkan kepada kita yaitu sekarang kita bisa mengerti waktu menyelidiki kebenaran tentang kenapa Yesus Kristus pertama kali datang kedunia menyebut Allah itu Bapa di sorga. Selama ini bangsa Israel tidak pernah menyebut Allah Yahweh itu sebagai Bapa dan Yesuslah yang pertamakali menyebutnya bahkan mengajar kita doa Bapa Kami.
DITERIMA SEBAGAI ANAK (ADOPTION)
Galatia 4:4-5
4Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus anak-nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat. 5 Ia diutus untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.
“Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya,” ini berbicara tentang keilahian dari Yesus dimana Ia adalah salah satu pribadi dari Allah Tritunggal. Dan juga dikatakan “ lahir dari seorang perempuan” yang maksudnya adalah sekalipun Yesus itu adalah pribadi yang ilahi bagian dari Allah Tritunggal namun Dia juga menjadi manusia. Dan takluk kepada hukum Taurat itu berbicara tentang Adam yang kedua dimana Adam yang pertama sudah jatuh dalam dosa. Itu sebabnya dalam diri kita memiliki benih Adam yaitu dosa, tetapi yang ada dalam Kristus adalah ciptaan yang baru. Adam yang pertama gagal memenuhi hukum Taurat tetapi Yesus yaitu Adam yang kedua menggenapi Hukum Taurat dan menang atas Hukum Taurat itu. Dan Dia melakukan itu dengan tujuan supaya kita diterima menjadi anak Allah.
Dulu kita adalah yatim piatu, ditolak, bahkan menjadi musuh Allah tetapi melalui karya Yesus Kristus kita diterima menjadi anak Allah. Kata yang dipakai “ diterima menjadi anak “ yaitu memakai kata “Adoption “(Adopsi).
Berbicara tentang Adopsi maka ketika orang-orang Kristen Abad 21 membaca konsep adopsi ini maka agak hilang artinya. Waktu Paulus menulis dalam konteks Romawi saat itu Adopsi adalah praktik yang normal - di mana banyak warga negara Roma yang kaya tidak memiliki anak yaitu pada orang Romawi abad pertama. Mereka pada dasarnya kehilangan kepercayaan dalam pernikahan sehingga banyak dari mereka tidak menikah sehingga mereka tidak memiliki anak, sehingga mereka mencari kandidat untuk diadopsi ke dalam keluarga mereka yaitu untuk melanjutkan warisan mereka. Jadi ketika Paulusa membicarakan hal ini maka semua orang mengerti tahu apa yang dia bicarakan mengenai adopsi sebagai anak. Apa yg terjadi saat diadopsi? Yaitu semua hutang dibayar lunas, mendapatkan identitas baru (nama baru), mendapatkan hak dan Kewajiban sebagai anggota keluarga serta menjadi ahli waris kepemilikan keluarga. Demikian juga kita diangkat dan diterima sebagai anak Allah, anggota keluarga Kerajaan Sorga melalui karya salib Kristus yang mulia.
Yohanes 1:12
Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
Dan melalui karya Roh Kudus maka hidup kita diperbaharui. Pikiran kita, hidup kita, identitas kita , natur kita dan keinginan kita dipebaharui. Dulu keinginan kita adalah hawa nafsu dan perbuatan-perbuatan yang jahat tetapi sekarang kita memiliki keinginan yang baru sehingga kalau ada keinginan manusia yang lama maka akan ada konflik dalam hidup kita. Dan Roh Kudus itu akan terus memperbaharui kita supaya kelakukan kita semakin hari semakin menyerupai Kristus.
JI Pecker dalam bukunya menyatakan tentang “apa itu orang kristen? Dan jawaban paling kaya yang saya tahu adalah seorang kristen adalah seseorang yang memiliki tuhan dan memanggil Tuhan sebagai bapanya “Dan kemudian berkata: Jika Anda ingin menilai seberapa baik seseorang memahami agama Kristen, maka cari tahu seberapa besar pemikirannya tentang menjadi Anak Allah dan menjadikan Tuhan sebagai Bapaknya. Jika ini bukan pikiran yang mendorong dan memotivasi penyembahannya, ibadah-Nya, pelayanannya serta Pandangan Seutuhnya dalam kehidupannya , itu artinya Dia Tidak Mengerti esensi Kekristenan dengan baik. adopsi sebagai anak Tuhan adalah hak istimewa tertinggi yang ditawarkan Injil. Jadi kita diangkat sebagai anak Allah bukan karena kita layak tetapi karena kasih karunia Tuhan.
Yohanes 20:17
Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."
Mungkin ada diantara kita yang sudah tidak memiliki bapak atau bapak kita adalah bapak yang tidak bertanggungjawab dan tidak mengasihi kita maka Roh Kudus mengingatkan kita bahwa kita memiliki Bapa yang sempurna.
BUKAN LAGI HAMBA/BUDAK TETAPI ANAK
Galatia 4:6-7
6Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!” 7Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak (No Longer Slaves but Sons); jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.
Dahulu kita jauh, kita tidak berbapak, anak durhaka bahkan menjadi budak, namun sekarang Roh AnakNya datang ke dalam hati kita, yang berseru ya Abba, ya Bapa. Jadi sekarang kita bukan lagi hamba tetapi kita adalah anak-anak Tuhan.
Disini kita melihat peran Allah Tritunggal disini dalam rencana penebusan!! Allah Bapa di sorga perancangnya, Allah Anak melaksanakan, mengeksekusikan dan menyelesaikannya dan Allah Roh Kudus mengaplikasikannya. Roh Kudus tinggal dalam kita untuk memastikan bahwa Karya Kristus dalam hidup kita itu tidak pernah gagal. Itulah sebabnya kalau alkitab berbicara mengenai rancanganKu bukan rancangan kecelakaan tetapi rencana Tuhan itu indah pada waktuNya. Seringkali ketika kita bicara tentang rancangan Allah maka kita berpikir itu bicara tentang tubuh kita sembuh, hutang kita dilunasi atau perkawinan kita bahagia. Memang semua hal itu tidak salah tetapi waktu alkitab berkata rancangan Tuhan maka itu adalah rencana penebusan Tuhan. Dulu kita budak sekarang anak, dulu kita jauh namun sekarang dekat dan dulu kita musuh Allah namun sekarang kita menjadi sahabat Allah serta dulu kita mati maka sekarang kita hidup. Mujizat Tuhan yang besar bukan waktu orang buta melihat atau orang lumpuh berjalan tetapi ketika Dia mengangkat kita sebagai anak-anakNya. Itulah sebabnya Yesus berkata kepada murid-muridNya “ kamu bukan lagi hamba tetapi sahabat “
APLIKASI INJIL
Tidak ada lagi ketakutan
Roma 8:15a
Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima roh yang menjadikan kamu anak Allah.
Sebagai anak Allah maka janganlah kita berlaku seperti orang upahan atau budak sebab budak selalu takut kalau apa yang dia lakukan itu kurang karena itu budak selalu berpikir tentang performa. Karena kita sekarang adalah anak Allah maka kita bukan lagi hamba sehingga ketakutan itu digantikan oleh kasih, kemerdekaan dan keamanan,
1 Yohanes 4:18 (BIMK)
Orang yang menikmati kasih Allah, tidak mengenal perasaan takut; sebab kasih yang sempurna melenyapkan segala perasaan takut. Jadi nyatalah bahwa orang belum menikmati kasih Allah dengan sempurna kalau orang itu takut menghadapi Hari Pengadilan.
2. KITA TELAH MENERIMA AKSES KEPADA BAPA
Roma 8:15b-16
Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!” 16Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah.
Pada jaman Musa kalau mau menghadap Tuhan harus masuk di ruang Maha Kudus dan itu hanya bisa dilakukan oleh seorang Imam dengan melakukan banyak protocol yang penuh dengan ketakutan. Tetapi sekarang yaitu ketika Yesus di atas kayu salib berkata sudah selesai maka jalan itu sudah terbuka dan kita yang ada dalam Kristus mendapatkan akses langsung kepada Bapa tanpa perlu ada protokol lagi. Status kita sebagai anak itu bukan hanya status tetapi Tuhan ingin kita menikmati hubungan dengan Nya.
Ibrani 4:16 - Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
3. KITA MENERIMA WARISAN BERSAMA KRISTUS
Roma 8:17 - 18
17Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang AKAN MENERIMANYA BERSAMA-SAMA DENGAN KRISTUS, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. 18 Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.
Berbicara tentang warisan itu bukan berbicara tentang hal-hal duniawi tetapi warisan yang kita terima adalah kita mampu menghadapi penderitaan penuh dengan pengharapan di dalam kasih karuniaNya.
Galatia 4:6-7
6Dan karena (SAYA) adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati (SAYA), yang berseru: “ya Abba, ya Bapa!” 7Jadi (SAYA) bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau (SAYA) anak, maka (SAYA) juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah.
Sebagai anak Allah maka kita tidak perlu takut lagi, kita sekarang memiliki akses sehingga kita bisa datang kepada Tuhan dengan penuh keberanian tanpa rasa takut
dan kita memiliki warisan bersama-sama Kristus. Saat kita menjalani penderitaan hidup maka ini hanya sementara dan penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.