Kalau kita punya Iphone dan ketika rusak atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya tentunya kita akan membawanya ketempat servicenya Iphone dan bukan ketempat service merek lain karena hanya tempat itu yang bisa memperbaiki kerusakannya. Demikian juga kalau kita memiliki kerusakan dalam hidup kita maka kita tidak dapat membawanya ke tempat lain kecuali kepada pencipta kita. Mengapa seringkali kita ingin berubah tetapi sulit mengalami perubahan yaitu karena kita mengandalkan kekuatan diri sendiri atau datang ketempat yang salah.
TUHAN INGIN MEMASTIKAN BAHWA TRANSFORMASI DALAM HIDUP KITA ITU BISA TERJADI.
1 Petrus 1:15-16 (TSI)
15hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, 16 sebab ada tertulis: Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Tuhan ingin supaya hidup kita kudus sama dengan Dia namun bagaimana mungkin ini bisa terjadi dalam hidup kita? Kekristenan itu bukan berbicara tentang apa yang kita lakukan tetapi tentang apa yang sudah Tuhan lakukan dan selesaikan dalam hidup kita. Berikut adalah ayat yang menyatakan dimana kekudusan Tuhan bisa menjadi bagian dalam hidup kita.
(Mat. 3:11-12, terjemahan The Message)
Aku membaptiskan kamu di sungai ini, mengubah hidupmu yang lama untuk kehidupan kerajaan. Aksi nyata akan datang setelah ini: tokoh utama dalam drama ini – dibandingkan dengan Dia, aku hanya sekedar penata panggung – Ia akan menyalakan kehidupan kerajaan di dalammu, sebuah api di dalammu, ROH KUDUS DI DALAMMU, MENGUBAHMU DARI DALAM KE LUAR. Ia akan “membersihkan rumah” – menyapu bersih hidupmu. Ia akan menempatkan semua hal yang benar di tempatnya yang tepat, di hadapan Allah; semua yang salah akan dibuangnya ke sampah untuk dibakar
Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa transformasi itu adalah perubahan dari dalam keluar beda dengan modifikasi perilaku yaitu perubahan dari luar kedalam.
APAKAH TRANSFORMASI ITU?
Menurut Kamus KBBI maka transformasi adalah sebuah proses perubahan yang terjadi secara berangsur-angsur sehingga sampai pada tahap puncak. Perubahan yang dilakukan dengan cara memberi respon terhadap pengaruh terutama unsur internal. Jadi transformasi itu bukan seperti ulat yang belajar terbang tetapi ulat yang menjadi kupu-kupu jadi ada suatu perbedaan. Demikianlah Tuhan ingin mentransformasi hidup kita yaitu bukan melalui peraturan-peraturan atau melalui unsur eksternal tetapi melalui Roh Kudus yang ada dalam kita yang akan mengubah kita dari dalam keluar.
1 Tesalonika 4:3 & 7 (TB)
3Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu…7Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus. 8Karena itu siapa yang menolak ini bukanlah menolak manusia, melainkan menolak Allah yang telah memberikan juga Roh-Nya yang kudus kepada kamu.
Kita telah belajar dimana Paulus menulis surat untuk jemaat Galatia karena disana ada penyelewengan terhadap Injil. Penyelewengan itu dilakukan oleh kaum Yudais yaitu mengajarkan perlunya mengadopsi kebiasaan agama dan praktik gaya hidup Yahudi, terutama yang ditemukan dalam Hukum Taurat Musa, untuk diselamatkan, atau supaya tetap selamat dan Paulus menegur mereka seperti yang tertulis dalam Galatia 3: 1- 2
Galatia 3:1-2 (BIMK)
1Saudara-saudara orang-orang Galatia! Kalian sungguh bodoh! Entah kalian sudah kena pengaruh siapa? Kematian Kristus di salib sudah saya terangkan dengan sejelas-jelasnya kepadamu! 2Coba beritahukan kepada saya satu hal ini: Apakah kalian telah menerima Roh Allah karena menjalankan hukum agama, ataukah karena kalian mendengar Kabar Baik dari Allah dan percaya kepada Kristus?
MUSUH INJIL
Kita juga telah belajar tentang musuh Injil itu ada dua yaitu pertama, Legalis yaitu orang yang hidup penuh dengan peraturan sehingga suka menghakimi orang lain karena merasa hidupnya lebih tinggi dari yang lain. Musuh yang kedua adalah Licentious yaitu hidup tanpa aturan sehingga tidak ada bedanya dengan orang dunia. Kedua hal itu menimbulkan ketegangan diantara orang Kristen. Tetapi puji Tuhan ada jalan keluar yaitu melalui jalan ketiga untuk menghapus ketegangan itu yaitu melalui Injil. Dan kuasa Injil itu diberikan kepada kita melalui Roh Kudus yang tinggal dalam kita dan yang sudah membebaskan kita sehingga kita tidak lagi hidup diperbudak oleh dosa.
Titus 3:5 (TSI)
5Kita diselamatkan bukan karena perbuatan-perbuatan baik kita,tetapi karena Dia sendiri mengasihani kita. Dia menyelamatkan kita melalui Roh-Nya yang membersihkan kita dari dosa,sehingga kita dilahirkan kembali dan mempunyai hidup baru.
Jadi kita diselamatkan bukan karena perbuatan baik kita tetapi karena belaskasihan Tuhan dan Dia menyelamatkan kita melalui Roh KudusNya yang membersihkan dosa sehingga kita dilahirkan kembali dan memiliki hidup yang baru. Tetapi ketika diselamatkan melalui anugerah namun kembali pada kekuatan sendiri dengan mengikuti peraturan. Bukan berarti peraturan itu buruk namun peraturan itu tidak dapat mengubah kita namun hanya menunjukkan keburukan kita. Jadi kita lahir baru di dalam Kristus oleh kuasa Roh Kudus. Dan keselamatan itu kita terima dengan melibatkan Allah Tritunggal dimana Allah Bapa yang merancangkan, Allah Anak yaitu Yesus yang mengeksekusi dan menyelesaikan rancangan Bapa dan Roh Kudus memastikan apa yang telah dilakukan oleh Yesus tidak akan pernah gagal dalam hidup orang-orang yang percaya kepadaNya serta mentransformasikan hidup kita dari dalam keluar.
Roma 8:3-4 (TB)
3Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, 4supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
BAGAIMANA ROH KUDUS MEMBUAT HIDUP KITA MENJADI KUDUS
Ketika kita percaya kepada Yesus maka Yesus yang dijatuhi hukuman padahal Dia tidak layak untuk dihukum dan seharusnya kita yang dihukum tetapi yang dihukum adalah Yesus sehingga ada pertukaran dimana yang suci dihukum dan yang berdosa mendapatkan hidup serta kebenaran Yesus itu diamputasikan dalam hidup kita yang belum benar. Inilah dinamika keselamatan yang disebut dengan proses justification dimana kebenaran Kristus diperhitungkan kepada kita melalui Roh Kudus.
1 Korintus 6:11 (AMD)
11Dahulu beberapa orang di antara kamu sama seperti itu, tetapi kamu sudah dicuci bersih, SUDAH DISUCIKAN (POSITIONAL SANCTIFICATION), dan SUDAH DIBENARKAN (JUSTIFIED) DI HADAPAN ALLAH dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan oleh Roh Allah kita.
Jadi ternyata kita tidak hanya menerima kebenaran tetapi juga menerima kekudusan. Saat lahir baru maka kekudusan Kristus menguduskan kita secara posisi. Jadi dihadapan Tuhan kita ini kudus bahkan sebelum kita mampu hidup kudus maka kita sudah kudus karena kekudusan Kristus tinggal dalam hidup kita. Jadi ketika kita dibenarkan maka tidak bisa lagi diganggu gugat karena hukuman dosa sudah dibayar oleh Yesus dan kita menerima kekudusan Tuhan yang artinya kita menerima kuasa untuk dapat hidup kudus.
Roma 8:5-9a
5Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. 6Karena KEINGINAN DAGING ADALAH MAUT, tetapi KEINGINAN ROH ADALAH HIDUP DAN DAMAI SEJAHTERA. 7Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. 8Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. 9Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh,
Kita ditarik oleh dua kekuatan dalam diri kita; kita ditarik kebawah oleh daging kita dan ditarik ke atas oleh Roh Kudus. Kita tidak bisa bertempur dengan senjatanya iblis untuk melawannya yaitu dengan kekuatan manusia ( peraturan-peraturan, dsb) tetapi harus memakai kekuatan Tuhan.
2 Korintus 3:18 (TSI)
kita semua memandang kepada Tuhan dan memancarkan kemuliaan-Nya. Kita menjadi seperti cermin! Dengan demikian Tuhan Yesus— yaitu oleh Roh-Nya, mengubahkan kita sehingga kita menjadi semakin sempurna memancarkan kemuliaan-Nya.
“being transformed into the same image from one degree of glory to another. For this comes from the Lord who is the Spirit.” – (ESV)
Tim Keller berkata: Yesus tidak hanya menanggung kematian kita saja, namun Dia juga menghidupi kehidupan yang nantinya menjadi kehidupan kita. Jadi Dia mati bukan hanya untuk menebus dosa kita, tetapi Dia hidup sempurna, sehingga kita yang tidak sempurna itu mau disempurnakan sehingga kita bisa hidup seperti Kristus yang kudus dan taat yang nantinya akan menjadi nyata melalui perbuatan kita dan hidup kita yang dipimpin oleh Roh Kudus.
Rom 8:6-9a
6Karena KEINGINAN DAGING ADALAH MAUT, tetapi KEINGINAN ROH ADALAH HIDUP DAN DAMAI SEJAHTERA. 7Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. 8Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah. 9Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh,
Seringkali kita berhenti di posisional namun Tuhan ingin kita mengalami progressive sanctification dan Roh Kudus bekerja untuk menguduskan kita terus menerus.
KEAKTIFAN DAN KERJASAMA
Galatia 5:18 (TB)
18Akan tetapi jikalau KAMU MEMBERI DIRIMU DIPIMPIN OLEH ROH, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat
Kalau kita melibatkan Tuhan dalam setiap aspek hidup kita maka suara Roh Kudus akan semakin keras dan kita diingatkan akan Firman Tuhan yang kita baca sehingga ada keaktifan dan kerjasama.
Kalau kita perhatikan kata “ kamu memberi dirimu “ itu adalah kalimat aktif tetapi aktif nya adalah memberi diri untuk dipimpin oleh Roh Kudus. Jadi Roh Kuduslah yang memimpin dan bukan kita yang memimpin. Ini adalah pekerjaan Roh Kudus dan bukan pekerjaan kita. Kalau kita melibatkan Tuhan dalam setiap aspek hidup kita maka suara Roh Kudus akan semakin keras dan kita diingatkan akan Firman Tuhan yang kita baca. Inilah yang disebut dengan keaktifan dan kerjasama dimana keaktifan kita adalah memberi diri pada pimpinan Roh Kudus dan Roh Kudus akan bekerjasama dengan kita untuk mengubah hidup kita.
Yohanes 14:16-17
16Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, 17yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu…tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Roh Kudus itu datang untuk menolong kita, menyertai, menghibur, mengajar dan mengingatkan kita dan itu perlu keaktifan kita untuk memberi diri untuk ditolong, disertai, dihibur, diajar dan diingatkan. Apakah kita bisa menolak memberi diri atau gagal?
Filipi 2:12-13(TSI)
12Karena itu saudara-saudari yang saya kasihi, sebagaimana kalian selalu taat kepada saya, maka sekarang saya mendorong kalian untuk berusaha hidup sesuai dengan apa yang pantas bagi orang yang sudah diselamatkan oleh Allah— dengan takut dan hormat kepada-Nya. Jangan lakukan itu hanya pada waktu saya ada bersama kalian, tetapi lebih baik lagi kalau kalian melakukannya pada waktu saya tidak bersama kalian. 13Karena Allah-lah yang memberi keinginan bahkan kemampuan kepada kita masing-masing untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan hati-Nya.
Mungkin kita pernah mengalami dimana seakan- akan dikejar Tuhan dan tidak bisa lari dari Tuhan maka Martin Lyod Jones berkata bahwa itu adalah Tuhan sedang berperkara dengan kita melalui Roh KudusNya, seakan-akan kita dipojokkan dan Dia selalu ada di depan kita dan seakan-akan menekan kita secara terus menerus. Daripada Tuhan mengubah keadaan kita maka Tuhan lebih ingin menguduskan kita dan mengubah kita melalui keadaan kita supaya rencana Tuhan dalam hidup kita tidak akan pernah gagal.
1 Tesalonika 5:23-24(TB)
23Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita. 24 Ia yang memanggil kamu adalah setia, Ia juga akan menggenapinya.