Iman Dalam Menghadapi Kesulitan Hidup

SPECIAL SUNDAY "Iman Dalam Menghadapi Kesulitan Hidup"

EV. JOY MANIK

 

PEMBACAAN       :  Baca Kisah Para Rasul 16: 16 – 22, 25, 31

Semua agama berbicara tentang iman bahkan seorang atheispun sebenarnya juga memiliki iman. Jadi iman adalah bagian yang kita percayai walaupun kita tidak mengetahuinya secara sempurna. Banyak orang Kristen yang tidak memahami iman secara benar. Seringkali mereka bersandar bukan pada siapa tetapi pada apa. Sehingga banyak orang Kristen beriman pada apa yang dipercayai. 

Banyak orang bicara tentang iman. Apakah Iman itu? Mengapa kita bisa memiliki iman? Dan apakah yang kita imani itu adalah iman yang benar? Iman yang benar itu bukan seberapa kuat dan seberapa besar kita percaya, tapi kepada siapa kita percaya. Karena yang apa kita percayai tidak seperti yang Tuhan katakan. Sebagai contoh: kita bisa tahu banyak tentang presiden kita yaitu melalui biografinya dsb. Namun kalau kita datang ke istana maka kita tidak akan dibukakan pintu karena kita hanya tahu tetapi kita tidak dikenalnya. Demikian juga, seringkali apa yang kita percayai itu tidak terkait dengan siapa yang memegang tangan kita. Dan siapa itu jauh lebih penting daripada apa. 

Marry Eddy Baker yang juga bergumul dengan hal ini mencoba untuk memahami apa yang dia percayai dengan hal-hal yang bersifat sinkretisme yaitu memadukan kekristenan dengan mistisme timur sehingga munculah yang disebut Christian Science. Beberapa orang percaya bahwa penyakit atau kesulitan adalah ilusi. Ini terpengaruh dengan paham yang percaya bahwa yang baik itu roh, sedangkan tubuh itu tidak baik. Sehingga untuk bisa menemukan sesuatu yang baik maka roh harus dikeluarkan dimana ini mirip dengan ajaran Hinduisme. Konteks ini yang banyak dipahami sehingga banyak orang Kristen yang mudah sekali terombang-ambingkan dengan ajaran di dunia ini yaitu karena hanya berpegang pada apa yang kita percaya dan mencoba untuk memformulasikan tentang Tuhan dengan sebuah konsep.

Kita tahu tetapi tidak kenal dan kita belajar tetapi tidak memiliki relasi kasih sungguh-sungguh di dalamnya. Jadi iman adalah titik temu antara pengenalan dan pengalaman. Jadi kalau kita bicara tentang iman bukan hanya sekedar apa yang kita ketahui, karena jangan-jangan kita beriman kepada apa yang kita percaya bukan kepada siapa pribadi yang sudah memberikan hidupnya kepada kita. Di dalam Kristus kita menemukan bahwa iman kita bukan sekedar apa yang kita percaya tapi bagaimana Tuhan Yesus sudah datang ke dalam dunia ini mati menebus dosa kita dan di dalam Dia kita menemukan kebahagiaan yang sejati. Jadi iman yang sejati akan selalu mencari pengertian, karena melalui pengertian itu kita bisa memahami arti iman yang sejati.

Mungkin kita bertanya bagaimana kita tahu bahwa kita adalah orang pilihan. Kalau kita bicara tentang orang pilihan dan kita  berpikir orang pilihan selalu identik dengan kehidupan yang baik maka kita keliru. Kalau kita ingin menjadi orang baik tidak perlu menjadi orang Kriste. Kita bisa pilih agama yang lain bahkan tidak punya agama pun kita bisa jadi orang yang baik.  Kekristenan itu bukan bicara tentang perbuatan yang baik tapi kebenaran sebuah relasi.  Kita memiliki keyakinan bahwa perbuatan adalah buah dari pengenalan yang sesungguhnya.

Jadi bagaimana kita tahu bahwa kita adalah orang pilihan?  Jawaban sederhana adalah apakah imanmu membuat engkau semakin mau mengenal, karena  iman adalah titik temu antara pengenalan dan pengalaman.  Semakin kita mengenal siapa Kristus maka semakin kita mengalami siapa Kristus. Semakin kita mengalami siapa Kristus semakin kita  bertanya tentang siapa Kristus yang kita percaya. Inilah bagian yang penting, karena proses pengudusan dimulai dari pembaharuan pikiran dan tanpa kemurnian Firman sulit sekali untuk kita bisa punya sebuah proses pengudusan.

Pada waktu kita memiliki sebuah iman dan menghadapi sebuah masalah ujian di dalam kehidupan ini apakah iman kita itu bertumbuh dalam pengenalan dan bertumbuh di dalam pengalaman.  Karena ada orang yang merasa bertambah kenal Tuhan tapi tidak bertumbuh di dalam Tuhan. Rajin baca Alkitab, ke gereja tergabung dalam komunitas tetapi kehidupannya tidak bertumbuh, misal tidak ada penguasaan diri, tidak ada kasih, tidak ada kelemah-lembutan, dsb. 

Tapi sebaliknya ada orang yang hidupnya semakin baik secara moralitas tetapi malas kalau disuruh baca Alkitab dan tidak ada kerinduan untuk mengenal Tuhan. Jadi ini adalah pertanyaan besar karena iman yang sesungguhnya harusnya ada pengenalan dan pengalaman. 

Saat Masalah Datang, Orang Yang Berlari Kepada Allah Tidak Akan Berlari Meninggalkan Masalah. Kisah 16: 16-21; 22: 8

16:16 Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu,r  kami bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung 3 ; s  dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar. 16:17 Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya: "Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi. t  Mereka memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan." 16:18 Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini." Seketika itu juga keluarlah roh itu

16:19 Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan mendapat penghasilan v  lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas w , lalu menyeret x  mereka ke pasar untuk menghadap penguasa. 16:20 Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar kota itu, berkatalah mereka, katanya: "Orang-orang ini mengacau y  kota kita ini, karena mereka orang Yahudi, 16:21 dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum z  tidak boleh menerimanya atau menurutinya. 

Lalu kata kepala pasukan itu: "Kewarganegaraan itu kubeli dengan harga yang mahal." Jawab Paulus: "Tetapi aku mempunyai hak itu karena kelahiranku." Kisah 22: 28

Paulus dan Silas difitnah, ditangkap, disiksa, dan dipenjara – ini adalah masalah. Paulus secara sah dapat naik banding karena ia juga warga Romawi, tapi itu tidak dilakukannya. Waktu masalah itu datang seakan-akan Paulus tidak ingin mencari sebuah pembenaran dan tidak mencari sebuah pelarian. Paulus tidak mengejar sesuatu supaya dia itu dibenarkan pada saat dia difitnah seakan-akan di sana Paulus dan Silas hanya menerima. Disini kita belajar bahwa orang yang berlari kepada Allah tidak akan berlari meninggalkan masalah.Orang yang mengenal Tuhan sadar bahwa setiap masalah yang datang ke dalam hidupnya itu bagian untuk mendewasakan hidupnya mendewasakan dirinya maka Roma 5 mengatakan sebab itu kita yang dibenarkan oleh Allah kita juga bermegah di dalam penderitaan karena penderita menimbulkan ketekunan, ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menghasilkan pengharapan dan pengharapan tidak akan pernah mengecewakan karena kasih Allah sudah dinyatakan di dalam Kristus Tuhan kita yang sudah mati di atas kayu salib.

Banyak orang Kristen kalau ada masalah datang mencoba mencari kambing hitam dan mencoba mencari sebuah pelarian. Paulus dan Silas tidak lakukan hal itu sudah dia tahu bahwa misinya adalah memberitakan tentang Injil Allah dan dia sadar bahwa konsekuensi dari pilihan terhadap tujuan hidupnya akan menghasilkan hal tersebut. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah tujuan hidup kita hari ini. Kalau tujuan hidup kita hari ini hanyalah mengejar kebahagiaan demi diri sendiri maka semua masalah yang terjadi kita akan mudah sekali mencari pembenaran. Kita berusaha menyalahkan orang lain atau kondisi yang ada. Melalui apa yang dialami oleh Paulus dan Silas makaTuhan menegur kita dan mengatakan bahwa orang yang berlari kepada Allah tidak akan berlari meninggalkan masalah. Karena seringkali kita salah melihat bahwa masalah akan membuat hidup kita hidup di dalam masalah yang tak pernah kunjung usai.

Apa masalah yang kita hadapi hari ini baik dalam pernikahan, pekerjaan atau usaha. Kalau kita mau menoleh kebelakang dan kita memahami mengapa  Tuhan ijinkan itu terjadi maka seringkali  apa yang kita lakukan adalah apa yang kita tuai dari sebuah kesalahan yang kita lakukan sendiri. Namun kita yakin bahwa kegagalan kita mengambil keputusan itu  tidak akan pernah menggagalkan keputusan Tuhan memilih kita. Pilihan Tuhan kepada kita tidak pernah salah walaupun hidup kita penuh dengan masalah. Tuhan memilih kita tidak pernah salah tetapi apakah kita melihat masalah yang Tuhan izinkan itu membuat kita semakin bertumbuh di dalam pengenalan kita akan Tuhan.  Iman adalah titik temu antara pengenalan dan pengalaman.  Bagaimana mungkin kita tidak tidak melihat kehadiran Tuhan di tengah-tengah situasi kondisi yang kita hadapi hari-hari ini.

Pasal 16 kita paling bisa bicara tiga hal yang pertama adalah Unexpected Journey. Siapa yang bisa menduga Paulus dan Silas saat itu akan berjumpa dan menghadapi hal ini. Paulus dan Silas pada saat itu tidak menduga bahwa apa yang terjadi saat itu akan menuai sesuatu hal yang membuat mereka itu akan didera berkali-kali malam itu. Yang kedua kita melihat bahwa kehidupan itu tidak adil. 

Dan yang ketiga adalah setiap keputusan yang kita ambil maka kita harus siap menerima konsekuensinya. David Hume seorang ateis pernah mengatakan sebuah kalimat “ Jika seorang asing diturunkan ke dunia ini maka hal pertama yang akan saya lakukan adalah mengajaknya berjalan ke rumah sakit, penjara dan tempat pengungsian sehingga saya yakin bahwa kehadiran anda di dunia ini bukan karena kasih. Jika Allah ada maka manusia terlahir dan dalam dunia ini hanya untuk menikmati penderitaan dan fakta ini membuktikan bahwa Allah tidak ada” . David Hume mengambil sebuah pilihan dan pilihannya adalah sesederhana kalau Tuhan ada dan Tuhan Maha Kasih harus maka harus tidak ada penderitaan. David H melupakan bahwa sesungguhnya di dalam penderitaan pun kita bisa menemukan sejahtera dan bahagia yang sejati. Dalam konsep ini maka David Hume untuk menentukan Allah tidak ada itu tidak memiliki alasan-alasan yang dapat dipakai untuk menjelaskan apa yang dia yakini. Sebaliknya iman Kristen mengajarkan bahwa penderitaan di dalam dirinya memiliki tujuan yang baik yaitu supaya kita dapat melihat penderitaan Kristus dan mengalami kebaikan kasihNya.

Alkitab mengatakan kita punya imam besar yang mengalami penderitaan kita. Yesus mengalami betapa sakitnya dikhianati, ditinggalkan dan dipermalukan. Yesus mengalami segala sesuatu untuk menyadarkan kita bahwa jawaban di dalam masalah yang kita hadapi bukan jawaban solusi. Bukan apa yang kita hadapi  tapi dengan siapa kita menjalaninya jauh lebih penting. Jangan tanya apa terjadi di hari esok sebelum kamu kenal siapa yang pegang hari esok, karena kalau mau tahu siapa yang pegang hari esok apapun terjadi di hari esok maka kita sanggup menghadapinya. Karena masalah utama kita sudah selesai di atas kayu salib  dan tidak ada yang bisa memisahkan kita dari kasih Tuhan di dalam Kristus . Dan ini menjadi penghiburan yang sejati karena pengenalan kita terhadap Kristus maka iman kita kepada Kristus bukan bergantung pada apa yang kita percaya tapi kepada siapa yang sudah Tuhan nyatakan di dalam Kristus dan ini membuat kita berani untuk berdiri teguh melihat ke depan di tengah-tengah masalah yang kita hadapi hari-hari ini

Mereka Yang Belum Menemukan Keamanan Di Dalam Tuhan Akan Sulit Menemukan Kenyamanan Di Dalam Hidup. 

Tetapi kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-orang hukuman lain mendengarkan mereka. (Ayat 25)

Apakah Paulus dan Silas saat itu sedang bernyanyi untuk menghibur diri atau menyangkal apa yang terjadi. Filipi 1 21 menjelaskan yaitu mereka hidup panggilan. Ada dua tokoh filsuf yang paling tidak konsepnya itu mempengaruhi banyak orang termasuk orang Kristen yang pertama Rene Descard dia mengatakan sebuah kalimat”  I think Therefore I am” Bagi dia adalah saya ada karena saya berpikir, saya ada ya ada ini bukan sekedar saya dalam fisik. Tapi orang yang sudah kehilangan pikirannya berarti dia sudah tidak ada. Yang kedua adalah Je Paul Satre yang mengatakan bahwa eksistensi itu lebih dulu maka orang pada waktu dia ada maka dia berhak memilih apapun yang dia hendak pilih. Dampaknya sampai sekarang yaitu di beberapa sekolah di luar negeri konon katanya ketika ada anak-anak Preschool bertumbuh dewasa kalau ditanya kamu laki atau perempuan maka kalau ada yang menjawab laki atau perempuan maka gurunya akan mengatakan begini jangan pilih sekarang nanti kalau sudah tambah dewasa kamu boleh pilih mau laki atau mau jadi perempuan. Jadi pilihan gender itu adalah terserah pilihan kita.

Yang menariknya adalah ada orang Kristen yang seperti itu  yaitu bicara hal surgawi tapi pikirannya duniawi yaitu mengemas sesuatu yang seakan-akan rohani tapi isinya duniawi, misal, kita semuanya akan diciptakan tidak menjadi ekor. Dan juga banyak penafsiran-penafsiran yang muncul dari keinginan diri sendiri yang menyimpang dari kebenaran. (Misal : Siapa yang di dalam Kristus mintalah segala sesuatu, Yesus datang untuk memberi kelimpahan dan kelimpahannya itu berupa materi, dll)

Juga Filipi 4: 13 yang mengatakan “ segala perkara dapat aku tanggung  di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku, jadi mau masalah apapun dapat kita tanggung. Ini tafsiran yang salah karena Filipi 4 ayat 13 Paulus sudah mengatakan apa aku tahu apa itu kekurangan aku tahu apa itu kelebihan. Paulus mengatakan dari semuanya itu segala perkara dapat akau tanggung yang maksudnya adalah  sebuah misi pemberitaan Injil. Dia tahu dia hidup oleh Injil, dia menghidupi Injil dan dia memberitakan Injil. Jadi kalau ada orang yang hari ini hidupnya tidak sedang memberitakan Injil tidak punya misi yang jelas maka jangan comot ayat filipi 4 ayat 13 karena itu tidak ada urusannya dengan bisnis.  Jadi yang pertama harus dipastikan adalah kita punya tujuan. Bagaimana meninggikan Kristus meninggikan salib memberitakan Injil yang melalui hidup kita,  maka di dalam misi itu kita mengalami banyak goncangan dan Filipi 413 mengatakan segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku.Karena Dia yang memanggil aku untuk menghidupi Injil maka Dia juga akan menolong aku menggenapinya di dalam dan melalui hidupku.

Yesus pernah berkata sebuah kalimat “ orang bijak yang mendirikan rumah di atas batu adalah orang yang mendengar dan melakukan Firman.  “You canot understand The Will of God unless Under The God. Cinta itu sulit dipahami hanya bisa dijalani  karena cinta itu verb. Anda bisa mengenal mengetahui apa itu cinta tapi Anda tidak akan pernah mengerti apa itu cinta sebelum anda mengambil keputusan untuk mencintai dan ketika anda mengambil keputusan untuk mencintai anda sadar itulah cinta yang sejati. Ketika anda mencintai maka anda terluka dan anda melihat Kristus terluka saat mencintai supaya sewaktu kita mencintai kita terluka dan luka tidak membuat kita jatuh  tapi semakin bertumbuha besar kita mengenal kasih Tuhan di dalam hidup kita dan pergumulan masalah yang hari ini kita hadapi.  Kita sadar bahwa cinta itu bukan kata-kata tapi tindakan yang nyata dan kita sadar itulah yang dikatakan oleh Yesus “ Akulah jalan” 

Jadi hari ini waktu masalah menghampiri hidup kita maka jangan minta jalan keluar dari Tuhan kalau hidup kita masih keluar dari jalannya Tuhan. Tapi kalau kita sudah on the track dan sadar panggilan hidup kita seperti Paulus dan Silas maka semua konsekuensi dapat kita jalani dengan sukacita.  Jadi waktu Paulus dan Silas ada di penjara yang dinyanyikan lagunya itu bukan melankolis namun dia menyanyikan adoration doxology yaitu pujian kepada Allah. Bagaimana mungkin di tengah-tengah kesulitan dia tetap menyanyikan pujian kepada Allah yaitu karena dia

tahu misi dan tujuan hidupnya. Semua masalah hanya akan membuat kita terpuruk. Mereka yang belum menemukan keamanan di dalam Tuhan akan sulit menemukan kenyamanan dalam hidup.

Kadang-kadang bahasa Surga dengan bahasa dunia itu tidak sama. Penderitaan itu bahasa surganya adalah  kebahagiaan. Yesus mati melalui sebuah penderitaan untuk  mahkota dan ketika kita tahu jadi warga negara surga maka kita juga tahu penderitaan itu menjadi bahasa yang kita kenal. Karena waktu kita memandang Yesus Dia menderita dan penderitaannya menjadi penghiburan yaitu kita tidak sendirian menjalani apa yang sedang hadapi di dunia ini. Ketakutan terbesar kita bukan apa yang kita hadapi tetapi dengan siapa kita menghadapi apa yang kita hadapi. Karena selama bersama dengan Tuhan maka apapun yang kita hadapi hari ini kita dimampukan untuk menghadapinya.  Karena Tuhan sudah bersama dengan kita dan tidak pernah meninggalkan kita. Jadi tanpa pertobatan mustahil kita dapat mengalami penyertaan Tuhan karena mereka yang mengalami penyertaan Tuhan akan mengalami pertobatan hari lepas hari.

Memahami Rencana Allah Memang Sulit Dan Rumit. Namun Mereka Yang Berharap Pada Allah Akan Menjalaninya Dengan Penundukan Diri Dan Tidak Mengandalkan Pengertiannya Sendiri. 

Kis 16:31: Jawab mereka (Paulus dan Silas): "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." Tidak ada pekerjaan lain yang dibutuhkan untuk didamaikan dengan Allah, selain percaya kepada Yesus Kristus.

Paulus dan Silas mengalami mukjizat yaitu dalam penjara terjadi gempa, tetapi mereka tidak lari karena mereka tahu maksud dari mukjizat itu adalah untuk kemuliaan Tuhan. Misi dan tujuan hidupnya menjadi menjadi jangkar.  Dia tahu kalau mukjizat pun terjadi ini bukan tanpa maksud dan kalaupun ada maksud itu bukan untuk kesenangan dirinya.  Maka pada saat itu dia bertemu dengan kepala penjara kita bisa bayangkan dalam posisi ketakutan. Dia mungkin berpikir akan dipecat karena orang-orang yang dipenjara kabur. tetapi yang menariknya adalah Tuhan memberikan jawaban lebih daripada apa yang dia bisa pikirkan yaitu keselamatan.  Dia berjumpa dengan Kristus melalui kehadiran Paulus dan Silas.Tuhan memang bisa membuat badai hidup menjadi tenang, tetapi Dia juga bisa membuat bahtera hidup yang kuat manakala badai hidup tetap terus menerpa. Mintalah kekuatan untuk menjalani hidup, bukan sekedar menyelesaikan semua masalah yang sedang kita hadapi. 

GOSPEL

Mengangkat bagian tentang cerita di halaman 109 dari bukunya Hollywood Heroes oleh Frank Turek mengutip sebuah kalimat dalam film tersebut “ bayangkan anda berada di pesawat ruang angkasa Milenium Falcon  dari satu sisi Bimas Sakti dan sedang berusaha melarikan diri dan seterusnya kita lihat apa yang bisa kamu lakukan nak dia memerintahkan anda untuk memacu Falkon sampai dalam kecepatan cahaya”.  Sebenarnya ada di balik film tersebut anda sekarang sedang menjalajahi ruang dengan kecepatan 186.000 mil per detik. Berapa lama waktu yang anda butuhkan untuk sampai dari sisi lain ke galaksi, berapa jam dan berapa hari?  Tidak,  Anda butuh 100.000 tahun dengan kecepatan cahaya ini.  Jadi galaksi sangatlah besar tapi tidak bisa dibandingkan dengan keseluruhan alam semesta. Dan bumi adalah bagian  yang sangat kecil saja dari salah satu galaxy.

Tiga ribu tahun yang lalu, Daud menulis, “Langit menceritakan kemuliaan Allah” (Mzm. 19:1). Sekitar 700 SM, nabi Yesaya menuliskan: Dengan siapa hendak kamu samakan Aku, seakan-akan Aku seperti dia? firman Yang Mahakudus. 26Arahkanlah matamu ke langit dan lihatlah: siapa yang menciptakan semua bintang itu. dan menyuruh segenap tentara mereka keluar, sambil memanggil nama mereka sekaliannya? Satu pun tiada yang tak hadir, oleh sebab Ia maha kuasa dan maha kuat.

Ditengah alam semesta yang amat luas itu maka Tuhan memanggil kita dengan nama kita dalam setiap situasi kehidupan kita. Dalam setiap langkah hidup, kita tidak pernah sendirian karena Tuhan selalu hadir, memanggil kita, dan mengenal kita dengan baik.Injil adalah jawaban atas penderitaan individual kita, penderitaan dunia, dan misteri kehidupan. Karena Kristus telah mati menebus dosa kita maka kita bisa bermegah justru dalam penderitaan.