Special Sunday Service "Joy Power"
Prof. Sen Sendjaya
PEMBACAAN : Filipi 4:10-13
Sebagai orang Kristen seharusnya kita lebih sering bersukacita daripada berduka cita, tetapi yang terjadi dalam realita keseharian kita seringkali diatur oleh situasi hidup kita dan sukacita kita itu naik turun, tidak konstan tergantung bagaimana respon orang lain terhadap kita, bagaimana kondisi bisnis kita, bagaimana rekan kerja kita atau klient kita bersikap terhadap kita. Sehingga sukacita kita itu seringkali berfluktuasi seperti pasar saham. Sebetulnya orang Kristen memiliki sebuah konstan di dalam hidupnya yang membuat kita tidak diombang-ambingkan oleh situasi hidup yaitu apa yang disebut dengan Joy Power. Rasul Paulus tidak memakai frase itu, tetapi itu yang sebenarnya dia sedang katakan dan itu membuat dia mampu tidak goyah di dalam kondisi plus atau minus ini.
1. WHAT IT IS NOT
Banyak orang yang berpikir bahwa Filipi 4 ayat 13 itu mengajarkan will power. Jadi kalau sudah kenal Kristus berarti saya bisa melakukan semua hal yang kelihatannya tadinya tidak masuk akal dan tidak bisa dilakukan karena mustahil, maka sekarang di dalam Tuhan tidak ada yang mustahil, tetapi fokusnya adalah diri kita. Apa will power itu bahasa Indonesianya daya karsa, tekad baja atau semangat tinggi dan seterusnya “ I'm so strong nothing can move Me” kata David Guetta dalam lagunya yang berjudul Titanium. Banyak orang Kristen merasa bahwa itu harus kita miliki terus dan tanpa sadar ini dipengaruhi oleh sebuah filsafat yang bernama stoisisme yang dikeluarkan oleh Marcus Aurelisu. Dan yang paling terkenal Epictetus yang mengajarkan bahwa kalau kita melihat hidup kita dimana ada hal-hal yang kita bisa kontrol atau ada hal yang kita tidak bisa kontrol, maka kita harus berfokus pada hal-hal yang kita bisa kontrol. Sedangkan yang tidak bisa kita kontrol biarkan, jangan dipikirkan dan jangan cemas karena itu akan sia-sia. Itu ajaran Stoisisme yaitu apa yang bisa kita kontrol, misalnya respon kita, persepsi kita, motivasi kita dan keinginan kita, itu yang kita bisa kontrol. Tetapi yang tidak bisa kita kontrol adalah apa pendapat orang lain, reputasi kita, tubuh kita bahkan popularitas kita. Jadi kalau kita itu mencoba untuk menjalankan proyek baru di dalam bisnis, yang bisa kita kontrol yaitu apa usaha keras kita. Kalau Anda mahasiswa, persiapkan ujian dengan baik, bangun pagi dan mental health-nya dijaga dan seterusnya. Itu semua kita bisa kontrol, tetapi nilai ujian kita tidak bisa dikontrol, hasil project-kita berhasil atau tidak maka itu tidak bisa dikontrol. Jadi kalau gagal biarkan aja, itu Stoisisme.
Yang menarik ada seorang komentator yang berkata bahwa sebetulnya Filipi 4 13 pada waktu Paulus berkata " tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku dalam segala hal" maka itu sudah dipahami oleh filsuf stoisisme bahwa kekurangan dan kelimpahan itu di luar kontrol kita. Kita cuma bisa berusaha dan hasilnya itu di luar kontrol kita. Jadi tidak usah pusing kalau engkau sedang lebih maka jangan lupa daratan, dan kalau engkau sedang berkekurangan jangan marah. Makanya Amsal berkata jangan berikan aku kekayaan dan kemiskinan, supaya kalau aku kaya nanti lupa Tuhan kalau nanti aku miskin aku menghina Tuhan, jadi yang pas-pasan aja. Jadi stoisisme mengerti itu dan merasa tidak perlu Filipi. Tetapi yang mereka tidak memiliki adalah ada Tuhan yang berdaulat, ada Tuhan yang mengerti kebutuhan kita bukan hanya mengerti tetapi dia peduli dengan kebutuhan kita. Bukan hanya peduli tapi Dia mencukupkan segala kebutuhan kita bukan kerakusan kita. Ini yang tidak dipahami oleh Stoisisme. Namun yang perlu kita khawatir adalah ini sudah ada di dalam gereja Tuhan. Menjadi orang Kristen kita pikir bahwa kita itu sekarang lebih kuat lebih tahan terhadap segala macam kesulitan hidup karena will power.
Ada sebuah eksperimen yang menarik sudah dilakukan yaitu dalam satu ruangan beberapa anak diberi satu marshmallow. Tugasnya gampang yaltu kalau mereka tidak makan marshmallow itu dalam 15 menit akan diberi marshmallow yang kedua. Lalu mereka terus di amat amati dari ruangan sebelah. Yang mereka tidak tahu ternyata mereka sedang di observasi. Mereka mencoba untuk mendapat marshmallow lagi dengan caranya memakai will power. Membayangkan marshmallow itu sudah expired, asem, pedas dan tidak enak jadi tidak mau. Tetapi ada yang tidak tahan menunggu 15 menit dan baru menit ke-3 ada yang sudah melahapnya. Menariknya dari eksperimen ini adalah anak-anak ini belasan tahun sampai puluhan tahun dan rupa-rupanya saudara mereka yang berhasil menahan keinginan mereka dan tidak langsung makan itu menjadi orang-orang yang jauh lebih berhasil dalam ujian mereka, dalam bisnis mereka dan dalam pekerjaan mereka. Mereka tidak terlibat drugs dan berbagai masalah, mereka lebih sehat dan seterusnya itu semua karena mereka bisa punya will power.
Demikian juga kita berpikir bahwa orang Kristen yang mengerti Filipi 4 ayat 13 itu seperti itu. Kalau kita memiliki kekuatan untuk bisa tidak melakukan sesuatu yang seharusnya maka maka kita akan menjadi orang yang berhasil tetapi That's not Joy power, itu will power. Kita harus bedakan itu dengan jelas karena kalau tidak kita jatuh kepada legalisme dan moralisme. Kalau begitu apa itu Joy Power ?
2. WHAT IT IS
“ I Can .. Through Christ“
“ Aku bisa” sebetulnya di dalam bahasa aslinya bahasa Yunani ayat ini bunyinya “ for all things I have Strange in the one Strange” dalam semua hal kku memiliki kekuatan di dalam Dia. Dalam hal ini Lembaga Alkitab Indonesia lebih akurat daripada banyak terjemahan bahasa Inggris karena yang benar bukan melalui Kristus segala perkara dapat kutanggung tapi di dalam Kristus yang memberikan kekuatan kepadaku “ in Chris”. Kalau begitu pertanyaan selanjutnya adalah dalam hal apa dalam segala? Di sini ayat ini seringkali disalah aplikasikan, misal : kalau anda punya anak besok itu mau pertandingan basket sudah menang dilevel sekolah, sekarang mau tanding lawan sekolah lain dan dia takut karena yang dari sekolah itu orangnya lebih besar dan tinggi.
Jadi mamanya langsung bilang gini jangan lupa nak Filipi 4 13 segala perkara dapat kamu tanggung di dalam Kristus yang memberikan kekuatan kepadamu. Lalu anaknya menjadi percaya diri dan tidak takut lagi. Jadi apakah itu termasuk mau pertandingan basket, mau ujian, mau ketemu calon klien maka engkau dapat tanggung perkara itu dalam Kristus.
Yang dimaksud Paulus sebetulnya ini di sini secara konteksnya yang terjadi adalah segala perkara itu sebetulnya adalah perkara yang Tuhan mau Dia lakukan di dalam bagian dari misi hidupnya.
Paulus menulis ini sebetulnya dari penjara di Roma. Konteks surat Filipi ini ditulis dari tahanan rumah di rumah dan apa yang dilakukan Paulus itu menunjukkan apa yang dialami oleh Rasul Paulus. Filipi 4 13 itu bukan kalimat motivasi untuk memperbesar rasa percaya diri tapi pernyataan Iman untuk memperbesar Kristus melalui penyerahan diri. Jadi yang dibesarkan bukan kita seperti dalam will power. Jadi itu bukan kalimat sugesti diri tetapi sebuah pernyataan Iman untuk Kristus yang menguatkan aku sebab aku semakin berserah bersandar kepadanya. Dan Paulus bisa berkata begitu maka dia tidak hanya mengajar Jemaat Filipi, tetapi dia memberikan teladan dari penjara.
Kalau kita melihat surat Filipi di pasal 1 ayat yang ke-12 dia berkata “ aku menghendaki saudara supaya kamu tahu bahwa apa yang terjadi atasku ini justru telah menyebabkan kemajuan Injil sehingga telah jelas bagi seluruh istana dan semua orang lain bahwa aku dipenjarakan karena Kristus. Kalau kita tahu konteks jemaat Filipi ini menarik. Sebenarnya Paulus itu pernah di penjara di Filipi bukan di Roma. Waktu dia menulis surat Filipi tapi di Filipi itu sendiri sebelum jemaatnya dibangun. Kisah Rasul 16 apa yang terjadi pada waktu itu dia dan Silas berdoa malam-malam dan memuji Tuhan maka tiba-tiba sel-sel penjara itu goyang karena gempa dan dia itu lepas dengan ajaib. Kepala penjara ketakutan kemudian dia bertobat dan seluruh isi rumahnya percaya Yesus. Namun setelah itu yang terjadi selama Paulus ditahan di rumah dan tangannya diborgol dengan para tentara ini selama 2 tahun maka tidak terjadi lagi lagi mujizat. Disini Paulus mengatakan kepada Jemaat Filipi it's oke dulu aku dipenjara kemudian dilepaskan sehinggai kepala penjara dan seluruh keluarganya bertobat. Sekarang aku di rumah di penjara tangan kakiku diborgol tidak dilepaskan oleh Tuhan tidak apa-apa, kenapa? Karena aku punya kesempatan untuk menginjili para tentara elit ini. Itu adalah cara Paulus untuk mempengaruhi elit politik Roma pada waktu itu.
Ini seperti Paspampres pasukan pengamanan Presiden pasukan elit istana yaitu orang-orang yang dipilih dari berbagai kesatuan. Jadi orang-orang yang sangat-sangat elit. Komentator mengatakan mereka jumlahnya itu cukup besar sekitar 6 ribuan kira-kira dan Paulus itu di tahanan rumah selama 2 tahun satu hari.Ada 4 shift satu shift 6 jam. Karena 24 jam harus borgol tangannya berarti 1 hari dia ketemu dengan 4 orang yang berbeda-beda dimana masing-masing 6 jam selama 2 tahun. Jadi totalnya ada sekitar 2920 tentara yang sempat ngobrol dengan Paulus. Coba bayangkan waktu Paulus diborgol maka ke mana-mana akan bersama-sama terus. Bayangkan kalau Paulus waktu itu terus komplain dengan apa yang dia alami maka tentara ini mungkin tidak mau percaya Yesus. Namun sebaliknya Paulus tetap bersukacita dan bisa memberitakan Injil kepada para tentara itu. Jadi mungkin tentaranya mikir saya ditugasi untuk jaga Paulus tetapi Paulus mikir saya ditugaskan Allah untuk menjaga dia Bagi Kristus. Itu sukacita yang membuat dia itu bertahan luar biasa sehingga dia bisa berbicara kepada hamper 3.000 pasukan elit ini dan merekalah yang kemudian meneruskan Injil kepada seluruh isi istana. ini yang terjadi, dan itu sebabnya dia mengatakan bahwa justru aku tidak dilepaskan Tuhan tetapi karena sukacita itu dia tetap melakukan tugasnya.
Jadi kemampuan kita bertahan dalam hidup ini tidak bergantung pada kondisi tidak bergantung kepada kemampuan dalam diri sendiri tapi bergantung dari apa sukacita yang kita dapatkan di dalam Kristus, baik tempatnya nyaman atau jorok dengan orang menyebalkan atau menyenangkan, diapresiasi atau tidak tetap melakukan apa yang Kristus ingin kita lakukan di dalam namaNya dan bagi namaNya.
Apa yang Paulus tegaskan dalam Filipi 413 tidak lain dan tidak bukan sebenarnya hanyalah konfirmasi dari apa yang Yesus sendiri pernah ajarkan dalam bentuk yang negatif. Yesus berkata “ Sebab di luar aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa Yohanes 15 ayat . Jadi Yesus mengatakan bahwa hanya dalam kesatuan dengan Dia kita memiliki kekuatan kecukupan untuk hidup bagi Dia dalam segala situasi hidup. Ini sangat berbeda dengan ajaran dunia sekuler dan agama dunia itu mengajarkan cukup itu adalah hidup berkelimpahan.Jadi dunia mengajarkan cukup itu hidup berkelimpahan namun semua agama mengajarkan Anda cukup itulah hidup sederhana. Injil itu berbeda. Injil mengajarkan kita cukup itu adalah hidup bagi Kristus terlepas dari kondisi kita lebih atau kurang, kaya atau miskin.
Paulus menerima bantuan Jemaat Filipi tetapi dia langsung berkata kalau kita baca ayat yang ke-17 ayat yang ke-11 dia berkata “ aku berterima kasih Jemaat filipi untuk bantuanmu tapi bukan itu itu tidak mempengaruhi bahagiaku, karena aku cukup di dalam Kristus. Demikian juga pada waktu dia sedang dipenjara maka penderitaan itu tidak efeknya bagi Rasul Paulus karena sukacitanya konstan karena Yesus sudah memberikan baginya.Jadi bagaimana mendapatkannya
3. HOW TO GET IT
Dosa kita banyak tetapi rahmat Allah lebih banyak lagi, selalu baru setiap pagi. Tetapi yang kita harus pahami bahwa dosa dibalik segala dosa lain, dibalik semua dosa kita ada satu hal yaitu kurangnya sukacita dalam Kristus.Kita sering mengaku Yesus itu kebahagiaan terdalam, pengharapan tertinggi, sahabat terpenting dan harta terbesar dalam hidupku, namun dalam realita keseharian kita lebih sering takut miskin, takut rugi, takut gagal, takut malu, takut kesepian, takut menderita. Kita takut miskin misalnya sebab kita berusaha keras bekerja lebih keras lagi cari kerjaan kedua, ketiga, sambilan dan seterusnya karena takut banget miskin, padahal kita nyanyi Tuhan Adalah Gembalaku tetapi sebetulnya kita takut miskin itu sebabnya kita cari sendiri makanan. Jadi bukan Tuhan yang gembala kita tetapi tabungan dan deposito kita di bank itulah Gembala kita.Kenapa kita kemudian bekerja lebih keras lagi bahkan kita nipu sana-sini tidak bayar pajak full karena kita tidak memiliki sukacita dalam Kristus yang kita bisa berkata bahwa itu cukup bagiku. Jadi bagaimana kita mendapatkannya? Yesus adalah satu-satunya pribadi yang memiliki Joy power dengan sempurna.
Penulis Ibrani itu pernah katakan tentang Yesus di dalam bentuk yang lebih yaitu Yesus itu mengabaikan kehinaan tekun memikul salib dan ganti sukacita yang disediakan bagi Dia. Yesus memiliki semuanya, Dia pemilik Alam Raya sejati ini. Dia datang ke dunia sebagai manusia dalam keadaan sebagaimanusia. Dia taat sampai mati bahkan sampai mati di atas kayu salib. Disalib kalau kita lihat keempat kitab Injil kalau dilihat dari perspektif malaikat apa yang Alkitab lihat dari kacamata mereka pada waktu Yesus mau lahir.
Para malaikat itu kalau ada ruangan rumpinya mereka bingung kenapa Pangeran kita mau datang ke tempat yang penuh orang-orang yang brengsek, planet yang hijau dan lumutan Itu. Mereka bingung karena mungkin belum baca Ibrani 12 ayat 2. Lalu kalau kita lihat pada waktu Yesus dicobai (Matius 4) maka dia menang melawan cobaan itu dan dikatakan malaikat itu datang untuk memberi Dia makan. Waktu Yesus berdoa malaikat itu datang untuk menghibur dia menguatkan Dia. Pada waktu Yesus ditangkap salah satu muridnya itu menebas kuping hamba imam besar itu dan Yesus berkata kembalikan sarungmu, lalu apa yang dikatakan? Yesus berkata “ Kamu pikir aku tidak bisa memanggil 12 pasukan malaikat Bapaku untuk meluluh lantakkan para tentara Romawi ini.” Namun Yesus tidak melakukan itu namun rela mati sampai Dia disalib. Sekarang kita tahu jawabannya Ibrani 12 ayat 2 yaitu karena Yesus memiliki sukacita untuk mendapatkan kita, itu sebabnya sudah Dia rela menyerahkan nyawaNya meskipun Dia punya kuasa untuk mengambilnya kembali.
Kalau kita menyadari itu maka kita tidak lagi hidup dengan ketakutan dan rasa bersalah.Itu yang seringkali terjadi dalam hidup kita yaitu ada karet dan stick, ada reward and punishment di dalam kehidupan kita. Kalau kita taat kepada Allah maka Allah semakin memberkati kita
tapi kalau kita tidak taat maka kita akan mengalami kutukan Allah. Di dalam gereja Tuhan ini muncul di dalam kalimat-kalimat yang sering di rohanikan, yang tanpa kita sadari ternyata sebetulnya adalah teologi.Mungkin kita pernah mendengar kalimat-kalimat seperti ini Yesus sudah mati bagimu apa yang kamu bisa berikan padaNya, masa Cuma segini? Yesus sudah mati bagimu, apa yang sudah kau berikan bagi Dia, waktumu, tenagamu, uangmu, masa cuma segini? Dari kalimat tersebut perasaan emosi apa yang muncul?Rasa bersalah, iya. Kalau Darah Yesus bisa diukur berapa liter itu dan harganya berapa, masa saya cuman kasih segini dengan uang waktu tenaga saya? Jadi hidup ini adalah judulnya bayar cicilan kepada Yesus dan kita dibuat rasa bersalah.Kalau cicilannya itu kecil sementara di dunia denominasi lain bunyinya Yesus sudah mati bagimu engkau harus memberi lebih padaNya untuk mendapat berkatnya lebih melimpah lagi, kalau tidak kutukan yang akan datang.
Jadi kalimat ini sangat mempengaruhi dan tanpa sadar kita memasukkan tadi itu karena teologi dimulainya dengan salib Yesus sudah mati bagimu apa yang sekarang kau berikan padaNya, masa cuma segini? Itu rasa bersalah. Dan yang kedua kita berikan lebih banyak lagi supaya kita mendapatkan berkat lalu ditambahi ayat dan Ia akan membuka tingkap-tingkap dan seterusnya.
Jadi yang dijadikan senjata adalah rasa takut, rasa bersalah dan rasa takut. Ada lagi yang berkata itu prinsipnya Jesus first ada sesuatu Kalau Anda balik-balik you first ada second Jesus atau
Namun bayangkan kalau kita melakukan itu dengan serius maka kita bisa jatuh ke dalam moralitas juga. Aku harus menempatkan Yesus terlebih dahulu dengan kekuatanku, dengan segala pengalamanku dan seterusnya. Ada seorang yang bernama Phil Viscer berkata “Aku melihat ke belakang dan sadar bahwa aku telah menghabiskan 10 tahun berusaha meyakinkan anak-anak untuk berperilaku Kristen tanpa sungguh-sungguh mengajarkan mereka iman Kristen. Dan itu sesuatu kesalahan yang fatal. Engkau dapat berkata, “Hey anak-anak, kita harus lebih mengampuni, karena Alkitab berkata demikian”, atau “Hey anak-anak, jadilah lebih baik karena Alkitab berkata demikian.” Itu bukan Kekristenan, itu moralitas.” (Phil Vischer, “It’s Not About the Dream,” WORLD magazine, Sep 24, 2011, 57-58)
Salah satu masalah besar sekolah-sekolah Kristen Indonesia adalah moralitas yang diajarkan terus.Masalah besar yang sering dihadapi sekolah-sekolah Kristen adalah kita perlu kasih karunia belas kasih Tuhan untuk mengubahkan itu tapi ini yang terjadi kenapa? Karena kita belum memahami Injil Kristus Yesus. Bagaimana mendapatkannya? Pada waktu kita menyadari bahwa karet yang stick teologi itu sebetulnya kita harus ubah dengan mengatakan bahwa Tuhan seharusnya aku yang perlu mendapatkan stiknya, aku yang perlu mendapatkan hukumannya. Kenapa karena aku yang berdosa Yesus itu hidup 100% taat kepada Allah dari lahir sampai mati tapi kenapa Dia akhirnya berakhir di kayu salib seperti seorang penjahat besar. Mestinya aku tapi itu yang terjadi the ghost we get the stick , Jesus pahalanya. Kalau kita mengerti ini poin yang terakhir dan yang keempat maka kita akan diubahka. Bagaimana itu mengubah kita?
4. HOW IT CHANGES US
Kita tahu bahwa kita hidup di dalam dunia ini yang sementara sudah mengalami sukacita dari Kristus dan ternyata sukacita itu tidak konstan.Kita tidak terfluktuasi oleh kondisi hidup karena sukacita kita itu tidak berubah, tetapi sebetulnya sukacita itu berubah bukan naik turun tapi tambah lama tambah besar.
Nensi Gatri seorang penulis Kristen Dia bercerita bahwa dia memiliki anak yang selamat ditunggu-tunggu dan ternyata anaknya ini mengidap kelainan metabolisme yang menyebabkan dia itu kekurangan sel sel yang bisa membuang racun dari tubuhnya yang ada di liver dan ginjal anaknya.Namanya Hop dan hidup hanya 199 hari. Lalu dia bilang nggak usah punya anak lagi tapi Tuhan berkehendak lain ada anak yang kedua namanya Gibril ternyata mengidap kelainan yang sama dan hanya hidup 183 hari sebelum anaknya ini meninggal . Gereja itu mau sama-sama berdoa sekretarisnya email dia bahwa mereka akan berdoa minta mukjizat dari Tuhan. Namun Nancy berkata tolong jangan doakan mukjizat tapi doakan supaya kehendak Tuhan itu digenapi melalui hidup anakku . Entahberapa ratus hari berapa tahun tetapi yang aku tahu adalah Allah ingin menggenapkan rencananya melalui hidupku dan melalui hidup anakku dan aku ingin memiliki sukacita yang tidak tergantung dari kondisi kesehatan anakku, karena aku tahu bahwa satu kali nanti dia akan dibangkitkan dengan tubuh yang baru dan kita akan mengalami sukacita yang luar biasa di dalam kekekalan.
Kalau kita hanya minta kesehatan minta kesembuhan dari Tuhan terus kita berusaha lebih taat lagi persembahan lebih besar lagi pelayanan lebih serius lagi supaya Tuhan memberikan kesehatan kesembuhan maka orang yang belum percaya dan ke gereja dia bingung saudara kenapa ya agenda Tuhan yang pertama itu menyembuhkan orang-orang sakit dan ternyata banyak orang-orang yang sudah Kristen banyak yang sakit berarti Tuhan tidak berkuasa atau Tuhan tidak peduli itu kesimpulan mereka. Kenapa Yesus pada waktu Dia itu memulai pelayananNya mukjizat awal yang Dia lakukan di Yohanes pasal yang kedua itu adalah mengubah air menjadi anggur. Mukjizatnya itu sesuatu yang simpel di sebuah perkawinan Desa mengubah air keran jadi anggur pilihan anggur yang mahal. Kenapa? Karena dia sedang membuat statement dunia yang aku ciptakan ini awalnya tidak ada kesedihan, penyakit dan kematian dan itu yang Aku sedang restorasi di dunia ini. Yesus sedang mengatakan bahwa nanti didunia yang akan datang itu engkau akan mengalami the Marriage, engkau akan mengalami perjamuan kawin Anak Domba dengan sukacita yang tidak pernah berhenti dan sangat-sangat full,karena kita bisa menikmati Kristus tanpa ada penghalang dosa kita dan itu yang Dia janjikan.
Karena Injil