Pengharapan Di Tengah Ketidakpastian

Special Sunday "PENGHARAPAN DI TENGAH KETIDAKPASTIAN

Pdt. Wahyu Pramudya,  M.Th

 

 

Pembacaan : Yesaya 65: 17 -25

Ditengah masalah yang ada saat ini semua orang butuh kepastian tentang bagaimana masalah akan berakhir dan bagaimana wujud masa depan yang baik. Demikian juga Yesaya mengalami 40 tahun hidup dalam ketidakpastian. Dan ayat yang kita baca adalah berada dalam bagian yang ketiga dari masa ketika bangsa Israel pulang dari pembuangan. Dan dalam situasi ketidakpastian itu maka Yesaya memaparkan sebuah penglihatan tentang apa yang akan Tuhan kerjakan

65:17 "Sebab sesungguhnya, Aku menciptakan langit yang baru dan bumi  yang baru ; hal-hal yang dahulu tidak akan diingat   lagi, dan tidak akan timbul lagi dalam hati. 

65:19 Aku akan bersorak-sorak  karena Yerusalem, dan bergirang   karena umat-Ku; di dalamnya tidak akan kedengaran lagi bunyi tangisan   dan bunyi erangpun tidak

65:20 Di situ tidak akan ada lagi bayi   yang hanya hidup beberapa hari   atau orang tua yang tidak mencapai umur suntuk,  sebab siapa yang mati pada umur seratus tahun masih akan dianggap muda, dan siapa yang tidak mencapai umur seratus tahun akan dianggap kena kutuk.  

65:25 Serigala dan anak domba  akan bersama-sama makan rumput  , singa akan makan jerami seperti lembu   dan ular akan hidup dari debu. Tidak ada yang akan berbuat jahat atau yang berlaku busuk di segenap gunung-Ku   yang kudus," firman TUHAN.

Dari kondisi keputusasaan dan ketidaktahuan harus mengapa maka Yesaya diberi penglihatan yang luarbiasa dan yang kontras. Pertanyaannya adalah mengapa penglihatan ini disingkapkan bagi orang yang berada dalam ketidakpastian dan penderitaan. 

Penglihatan itu sebenarnya sedang menjelaskan yaitu situasi masa kini bahwa umat lemah, tidak berdaya, tidak tahu hari esok dan di ujung sana adalah situasi ideal yang Tuhan ciptakan bagi umatNya. Dan ditengah perjalanan ini maka Tuhan menunjukkan bahwa Tuhan tidak meninggalkan mereka dan Tuhan terus bekerja dibelakang layar  perjalanan sejarah manusia. Jadi Tuhan menyingkapkan penglihatan kepada umatNya untuk menunjukkan bahwa Ia terus berkarya, walau tak kasat mata. Ia bekerja di balik layar untuk membawa kita dari ketidakpastian menuju kepastian yang dijanjikan.

Tuhan itu bekerja dengan hati  seorang Bapa. Kita tidak mengerti jalan-jalan kehidupan yang Dia ijinkan untuk terjadi, tetapi bukan berarti Dia lepas tangan dan menikmati penderitaan dan tangisan kita tetapi Dia bekerja sekalipun tidak kasat mata. Dan ketika kita tidak bisa melihat pekerjaan tangan Tuhan dalam sejarah kehidupan kita maka kita jangan berkata bahwa Dia tidak melakukan sesuatu. Dan apa yang Tuhan janjikan kepada Yesaya akhirnya digenapi kemudian sekalipun tidak kelihatan tanganNya sedang bekerja. Dan ketika kita tak bisa melihat tangan Tuhan bekerja, kita sedang diajar untuk percaya pada hatiNya yaitu hati seorang Bapa. 

Setelah ribuan tahun penglihatan itu diberikan kepada Yesaya maka ribuan tahun kemudian Allah juga memberikan penglihatan dalam kitab Wahyu dimana penglihatan itu ada hal-hal yang secara spesifik sama persis dengan apa yang dilihat oleh Yohanes.

Wahyu 21: 1 - 3

21:1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru  sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu,  dan lautpun tidak ada lagi. 21:2 Dan aku melihat kota yang kudus,  Yerusalem yang baru , turun dari sorga, dari Allah,  yang berhias bagaikan pengantin perempuan  yang berdandan untuk suaminya. 21:3 Lalu aku mendengar suara yang nyaring dari takhta itu berkata: "Lihatlah, kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama dengan mereka.   Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah  mereka.

Penglihatan Yesaya berhenti dengan sebuah situasi dan kondisi yang begitu ideal dan baik. Namun penglihatan di kitab Wahyu menyingkapkan hal yang lain yaitu ditengah situasi yang ideal dan baik itu maka yang terbaik hadir melalui Allah yang hadir di tengah-tengah umatNya untuk memulihkan kembali apa yang terhilang di kitab Kejadian yaitu manusia yang diusir dari Eden karena keberdosaannya., Tetapi di akhir jaman nanti maka Allah akan bersekutu bersama umatNya. Dan segala sesuatu yang telah dirusakkan oleh dosa dikembalikan dalam persekutuan yang abadi dengan Tuhan.  Dan karena itu belum terjadi maka Tuhan menunjukkan bagaimana Dia bekerja, menegaskan bahwa kita dalam perjalanan kesana. Alkitab mengatakan bahwa sang Sabda itu telah menjadi manusia yaitu sebagai bukti bahwa penglihatan itu bukan pepesan kosong yang ditawarkan kepada manusia supaya manusia bisa melihat dan merasakan cicipan dari sesuatu yang bersifat kekal nanti. Ini adalah bukti keseriusan Allah yang bekerja di tengah umatNya. 

Yohanes 1 : 14

Firman itu telah menjadi manusia  dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia  dan kebenaran.  

Sang Sabda menjadi manusia untuk mewujdnyatakan kerinduan terbesar yaitu bersekutu dan mengubah umatNya yang ditunjukkan melalui semua pelayanan Yesus selama di bumi sebagai gambaran apa yang ada di masa depan. Hidup Yesus sebagai bukti bahwa Allah terus bekerja dan pemulihan itu Kristus lakukan dalam diri para muridNya dan kemudian para murid dengan kuasa Roh Kudus menjadi tanda pengharapan Kristus bagi dunia yang sedang ada dalam keputusasaan. 

Yohanes 14: 26

Tetapi Penghibur,  yaitu Roh Kudus  , yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku,  Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu  kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. 

Pola Kerajaan Allah di dalam dunia dan ditengah ketidakpastian adalah Tuhan memberikan visi masa depan yaitu Sang Sabda menjadi manusia untuk memulai pemulihan; Ia memanggil kita untuk menjadi rekan kerjaNya. Roh Kudus mengarahkan hidup kita pada Kristus, agar kita mampu menjadi tanda-tanda pengharapan di tengah dunia yang penuh ketidakpastian.Hidup yang membuat sadar bahwa Tuhan ada dan terus berkarya. Hidup yang disucikan oleh darah Kristus dan disertai Roh Kudus sehingga melakukan hal-hal yang besar yang menyadarkan orang bahwa Tuhan ada dan terus berkarya dalam sejarah kehidupan manusia. Tuhan menyingkapkan penglihatan lewat kitab suci agar kita kuat bertahan dalam pergumulan yang ada, diberi tahu akan apa yang akan Allah lakukan. Sang Firman menjadi manusia agar kita mengerti apa yang menjadi kerinduanNya yang terbesar yaitu bersekutu dan mengubahkan kehidupan kita dari yang egosentris menjadi yang berpusat kepada Allah. Dan Roh Kudus dicurahkan pada Pentakosta supaya kita menjadi duta, pemberita dan tanda-tanda dari kehadiran Allah dalam dunia yang tidak pasti ini. Jadi Ditengah ketidakpastian hidup : Jika kita tidak menjadi bagian dari pengharapan melalui InjilNya, maka kita adalah bagian dari masalahnya. Tetapi orang-orang yang telah disucikan Kristus, disertai oleh Roh Kudus maka yang mampu menjadi tanda-tanda pengharapan bagi dunia yang penuh ketidakpastian.