God's Initiative

The Book of Galatians Week 1 "God's Initiative" 

Ps. Michael Chrisdion

 

Pembacaan : Galatia 1: 1 - 5

Melalui surat kepada Jemaat-Jemaat di Galatia ini Paulus menekankan bahwa jikalau kita pikir kita sudah memahami Injil, justru sebenarnya kita belum memahaminya. Sebaliknya, jikalau kita merasa kita bahwa kita hampir tidak mengerti Injil, sesungguhnya kita mulai memahaminya.

            1. PENTINGNYA DOKTRIN

Galatial 1:1
1Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena manusia, juga bukan oleh seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, 2dan dari semua saudara yang ada bersama-sama dengan aku, Kepada Jemaat-Jemaat Di Galatia:

Biasanya, Rasul Paulus akan menyurati satu gereja jika ada masalah, perpecahan  atau anggota yang menyusahkan. Tetapi apa yang terjadi di sini  yaitu dia menulis ke sejumlah gereja di Galatia karena ada isu doktrinal yang sangat penting.

Setiap Orang Memiliki Doktrin (Sistem Kepercayaan). Segala sesuatu tentang kita didasarkan pada sistim kepercayaan, bukan pengalaman. Jika seseorang datang dan memberi Anda keyakinan salah dan membengkokkan keyakinan kita maka hidup kita akan bengkok. Karena apa yang kita percayai menentukan apa yang kita pikirkan dan rasakan yang akhirnya menentukan keputusan kita. Sebagai contoh; ada dua orang di interview untuk suatu pekerjaan dan dua-duanya tidak diterima. Mereka mengalami suatu situasi yang sama tetapi reaksinya bisa berbeda yaitu yang satu sedih dan merasa gagal sehingga tidak mau mencoba lagi. Tetapi yang satunya sekalipun gagal namun punya keyakinan kalau terus mencoba lagi pasti nanti Tuhan pasti membuka jalan. Mengapa reaksi mereka berbeda yaitu karena masing-masing memiliki dotrin yang berbeda dimana yang satu merasa menjadi pecundang sedangkan yang lain mempercayai bahwa Tuhan pasti buka jalan. Jadi setiap kita memproses semua situasi dan keadaan hidup melalui suatu lensa (doktrin kepercayaan. 

Gal 1:1
1Dari Paulus, seorang rasul, bukan karena (Not From) manusia, juga bukan oleh (nor through) seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, 2dan dari semua saudara yang ada bersama-sama dengan aku, Kepada Jemaat-Jemaat Di Galatia:

Mengapa Rasul menulis surat yang ditujukan ke beberapa Gereja di Galatia yaitu karena ada isu doktrinal yang sangat penting. Rasul Paulus tidak takut mengatakan mana yang salah dan mana yang benar karena dasarnya adalah Injil. Mengapa? Karena doktrin yang salah akan menyesatkan hidup, sebaliknya doktrin yang benar akan menuntun hidup yang memuliakan Tuhan

          2. PENTINGNYA OTORITAS

Galatia 1:1
1Dari Paulus, Seorang Rasul

Kata Rasul/Apostle artinya Diutus. Sebenarnya ada dua jenis rasul dalam Perjanjian Baru. Yang pertama adalah rasul Yesus Kristus yaitu 12 orang murid dan kemudian ditambahkan nama Paulus karena dia mengalami perjumpaan langsung dengan Yesus dengan disaksikan oleh murid-murid Yesus. Dan satunya adalah rasul gereja yaitu rasul yang diutus oleh jemaat seperti Barnabas ( 2 Korintus 8: 23). Dan Paulus adalah Rasul yang diutus oleh otoritas Yesus sendiri, bukan oleh manusia.

Galatia 1:1
1Dari Paulus, Seorang Rasul, Bukan karena (Not From) manusia, juga Bukan oleh (Nor Through) seorang manusia, melainkan oleh Yesus Kristus dan Allah, Bapa, yang telah membangkitkan Dia dari antara orang mati,

Saat kita bicara tentang otoritas yang kita percayai dalam pikiran maka itu masuk dalam ranah filosofi. Karena dotrin kita akan mempengaruhi filosofi hidup kita dan ini ada ilmunya yaitu yang disebut dengan epistemology (Theory of Knowledge). Epistemology itu bukan berbicara tentang apa yang kita ketahui tetapi kalau kita tahu sesuatu maka darimana kita tahu itu dan otoritas siapa yang kita percayai (science, ekonomi, evolusi, bible, culture, tradisi dll). Jadi epistemology itu membentuk lensa kita.

Epistemology bisa dipengaruhi oleh tradisi nenek moyang yang diteruskan turun temurun, atau oleh takhayul, legenda dsb yang akhirnya bisa menjadi cara pandang suatu masyarakat  untuk melakukan ritual-ritual tertentu. Pada masyarakat yang modern maka epostemolgy mereka bisa dipengaruhi oleh pandangan secular, culture, science dsb sehingga membentuk cara pandang mereka. Namun sebagai orang percaya maka otoritas epistemologi kita tidak dibentuk dari tradisi atau budaya sekuler, melainkan dari Injil/Alkitab yang menjadi otoritas epistemologi kita.

Mengapa kita mengkotbahkan Eksegetikal Bukan Topikal? Biarlah teks-teks Alkitab yang mengungkapkan kebenaran-Nya sendiri dan bukan semata opini pembicaranya.

           3. PENTINGNYA MEMAHAMI INISIATIF ALLAH

Dari Ayat 3-5 -Salam Paulus memaparkan Esensi Injil

Gal 1:3-5
3kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus, 4yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita. 5Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.

Apa Pesan dan Esensi Injil?

Injil berbicara mengenai Inisiatif Allah Tritunggal untuk menebus umat-Nya yang berdosa lewat apa yang dilakukan dan diselesaikan oleh Yesus Kristus  melalui Karya Salib-Nya. Apa yang Dia lakukan?

Dia Menyelamatkan Kita. Untuk menyelamatkan kita maka Allah tIdak berinisiatif untuk mengirimkan seorang guru, konselor, life coach, instruktur, dll melainkan mengirimkan pribadi-Nya sendiri.

Bagaimana Dia Menyelamatkan Kita? Dia menyelamatkan kita dengan menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, Yesus meninggalkan surga dan mati menggantikan kita. Kita tidak perlu melakukan itu karena Dia yang menggantikan untuk kita. 

Gal 1:4
4yang telah Menyerahkan Diri-Nya Karena Dosa-Dosa Kita, untuk melepaskan kita dari dunia jahat yang sekarang ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita.

Apa Alasan Inisiatif Keselamatan-Nya? Alasannya bukan karena kualifikasi kita melainkan satu-satunya alasan adalah kasih karunia (grace)  untuk kemuliaan-Nya

Gal 1:4b-5
menurut kehendak Allah dan Bapa kita. 5Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.

Tuhan datang mengejar kita semata-mata hanya karena kasih karunia-Nya. Bukan karena kita mencarinya atau karena kita pantas mendapatkannya. Hanya apa yang dilakukan Yesus, tidak ada yang kita lakukan. Inilah Injil.

Mr. Charles Wesley [membaca] Kata Pengantar dengan lantang. Pada kata-kata [di mana Luther berkata], 'Apa, maka tidak ada yang harus kita lakukan? Tidak, Tidak Ada! Tetapi hanya untuk menerima dari Dia yang dari Allah dijadikan bagi kita hikmat [kita] dan kebenaran [kita] dan pengudusan dan penebusan,’ [mendengar kata-kata itu,] datanglah suatu kuasa atasku yang tidak dapat kujelaskan dengan baik; beban besar saya jatuh dalam sekejap; hati saya begitu dipenuhi dengan kedamaian dan cinta … saya menangis.” Jadi ada kuasa dalam Injil.

Inisiatif keselamatan Allah bukan hanya untuk masa depan tetapi juga sekarang.

Gal 1:4
4yang telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita, Untuk Melepaskan Kita Dari Dunia Jahat Yang Sekarang Ini, menurut kehendak Allah dan Bapa kita.

Yoh 16:33 (BIMK)
33Semuanya ini Kukatakan supaya kalian mendapat sejahtera karena bersatu dengan Aku. Di dunia kalian akan menderita. Tapi tabahkan hatimu! Aku sudah mengalahkan dunia!”

Kelahiran, kehidupan, penderitaan dan kematian kristus merengkuh kerapuhan manusia dan  menunjukkan kebersamaannya dengan kita. Kubur kosong serta kebangkitannya menyatakan kemenangan dan memberikan pengharapan kepada kita.

Allah berinisiatif menyelamatkan bukan hanya untuk kita hidup bagi Dia tetapi juga hidup dan berjalan bersama Dia.

Matius 1:23
”Sesungguhnya, anak dara itu akan mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan mereka akan menamakan Dia Imanuel” – yang berarti: Allah menyertai kita.

Matius  28:20b
Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.”

IMPLIKASI INJIL

Karena Injil

  • Kita memiliki doktrin Alkitabiah yang sehat dan tidak mudah terombang-ambing dengan system kepercayaan dunia yang penuh kesesatan.
  • Kita memiliki keyakinan yang kuat dan tidak mudah tertipu dan termanipulasi.
  • Jika Allah yang berinisiatif maka bukan kekuatan kita melainkan Allah jugalah yang menopang dan menyelesaikan.
  • Kita dapat tenang karena Allah yang berinisiatif itu senantiasa bersama dengan kita di dalam setiap keadaan dan musim hidup kita.