Only One Gospel

 THE BOOK OF GALATIANS Week 2 "HANYA SATU INJIL" 

Ps. Michael Chrisdion

 

Pembacaan : Galatia 1: 6 - 10

Mengapa Rasul menulis surat yang ditujukan ke beberapa Gereja di Galatia yaitu karena ada isu doktrinal yang sangat penting. Dan dalam perikop ini maka enam kali kata “ Injil “ disebutkan. Ada 3 point yang kita bahas dalam perikop ini ; 

Photo By Gibeon Multimedia (Matthew)

           1. VARIASI DARI INJIL BUKANLAH INJIL

Galatia 1:6
6 Aku Heran, bahwa Kamu Begitu Lekas Berbalikdari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain

Menurut komentari Alkitab yang menyoroti apa yang terjadi dalam bagian ini. Maka biasanya, setelah Paulus menulis salam pembuka dalam suratnya, ia akan berdoa dan berterima kasih kepada Allah untuk gereja tersebut. Dan kita menemukan pola seperti ini di semua surat Paulus kecuali pada surat Galatia. Mengapa? Karena Paulus sedang emosi dan resah bahkan ada komentari yang berkata bahwa Paulus kesal. Mengapa?

Galatia 1:6
6 Aku Heran, bahwa Kamu Begitu Lekas Berbalikdari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain

Dan inilah mengapa Paulus terheran-heran terhadap gereja-gereja di Galatia meninggalkan ajaran tentang Injil. Kata berbalik sebenarnya adalah kata yang kuat yang berarti memindahkan kesetiaan. Demikianlah gereja-gereja di Galatia dengan mudah memindahkan kesetiaan mereka dari ajaran Injil.

Apa Yang Terjadi?

Tidak lama setelah Paulus meninggalkan Galatia maka ada sekelompok guru (Judaizers) datang dari Yerusalem yang mengajarkan bahwa Injil saja tidak cukup. Inilah yang mereka ajarkan.

Photo By Gibeon Multimedia (Matthew)

Kisah Para Rasul 15:1
Beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan mengajarkan kepada saudara-saudara di situ: “Jikalau kamu tidak disunat menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat diselamatkan.”

Paulus heran karena gereja-gereja di Galatia dengan begitu cepat berbalik meningalkan Ajaran para Rasul tentang Injil. Paulus berkata bahwa apa yang mereka ajarkan bukanlah Injil. Hanya ada satu Injil dan itu adalah apa yang diajarkan oleh Paulus. Dan variasi dari Injil tersebut bukanlah Injil. Injil mengatakan bahwa setiap hal yang kita butuhkan untuk keselamatan telah dilakukan oleh Kristus. Sudah selesai. Kristus telah melakukan semua pekerjaan dan yang perlu kita lakukan adalah menerimanya dengan iman. Tetapi Injil palsumengatakan bahwa Injil saja tidak cukup. 

Galatia 1:6-7
6Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain, 7yang Sebenarnya Bukan Injil. Hanya ada orang yang Mengacaukan Kamu dan yang bermaksud untuk Memutarbalikkan Injil Kristus.

Kata memutarbalikkan di ayat ini memiliki arti distort – perverse – reverse, dengan kata lain menukar urutan Injil yang menyelamatkan. Jika kita ingin mengalami kekuatan Allah yang menyelamatkan, kita tidak bisa merubah Injil. Satu-satunya akses ke kuasa Injil hanyalah dengan iman di dalam Kristus saja. Dan yang terjadi adalah bukan pengurangan atau Injil yang berbeda tetapi Injil yang menyimpang.

Photo By Gibeon Multimedia (Devira)

Jadi kesesatan sering bukanlah mengurangi sesuatu dari Injil melainkan penambahan kepada Injil. Mereka tidak berusaha untuk mengurangi Kebenaran Injil, tetapi mereka berusaha untuk menambahkan kepada Kebenaran Injil.

Apa yang diajarkan Injil palsu adalah, “Ya, Injil itu luar biasa. Injil itu baik. Kamu perlu Injil. Tetapi kamu juga membutuhkan hal-hal lain selain Injil untuk diselamatkan. Kamu harus disunat.” Sunat merupakan simbol ketaatan kepada hukum Musa. Jika saya dapat memasukkannya ke dalam istilah modern, Injil palsu mengatakan bahwa untuk diselamatkan, kita membutuhkan Injil, tetapi kita juga harus mematuhi perintah-perintah Allah. Jika saya bisa memasukkannya dalam sebuah formula, Injil palsu terlihat seperti ini: “Keselamatan = Iman + Ketaatan.”

Beberapa dari kita mungkin berpikir, “ Apa yang salah dengan formula itu? Itu terlihat sah buat aku.” Ada satu masalah besar pada formula ini. Saat kita menambahkan sesuatu ke dalam karya Kristus yang sempurna, karya itu tidak lagi sempurna. Bahkan, penambahan tersebut menghancurkan karya Kristus yang sempurna.

Galatia 2:21 
Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus.

Jika ada yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan keselamatan maka sia-sialah kematian Kristus. 

Galatia 1:6
6 Aku Heran, bahwa KAMU BEGITU LEKAS BERBALIK DARI PADA DIA, yang oleh kasih karunia Kristus telah memanggil kamu, dan mengikuti suatu injil lain 7yang sebenarnya bukan Injil. Hanya ada orang yang mengacaukan kamu dan yang bermaksud untuk memutarbalikkan Injil Kristus.

Photo By Gibeon Multimedia (Devira)

Paulus mengatakan bahwa ketika kita berbalik dari Injil, kita tidak hanya berbalik dari pada seperangkat pengajaran, kita berbalik dari pada Dia,  Ketika kita beralih ke Injil yang berbeda, kita meninggalkan Allah. Berpaling dari Injil kasih karunia berarti menolak Allah. 

Ada perbedaan antara Injil yang benar dan Injil yang palsu. Injil yang benar adalah: “Iman = Keselamatan + Ketaatan.” Itu berarti bahwa ketika kita percaya Injil, hasilnya adalah kita menerima keselamatan dan keselamatan itulah yang menghasilkan ketaatan dalam hidup kita. Karena itu, ketaatan penting! Tetapi kita perlu menempatkan ketaatan di tempat yang tepat. Ketaatan adalah buah dari iman kepada Injil dan bukan suatu syarat keselamatan. 

Timothy Keller mengatakan bahwa kita diterima terlebih dahulu dan baru kemudian kita taat. Tetapi guru-guru palsu membalik urutan ini. Injil yang palsu adalah: “Keselamatan = Iman + Ketaatan.” Dengan kata lain, kita harus menaati Allah terlebih dahulu sebelum kita diterima oleh Allah. Ini adalah distorsi Injil dan ini adalah masalah utama gereja. 

           2. MENGENALI AJARAN MENYIMPANG BAHKAN DI DALAM GEREJA.

Ada banyak variasi Injil palsu di gereja. Masalah utama gereja bukanlah di luar gereja yang menentang Injil tetapi mereka yang ada dalam gereja yang memutar balikkan Injil atau menambahkan pengajaran yang kelihatannya benar tetapi sebenarnya menyimpang. 

          2A. Kita diselamatkan oleh Injil, tetapi kemudian kita berusaha menjadi dewasa dengan kekuatan sendiri. 

Kita sering mendengar pengajaran bahwa kita membutuhkan Injil untuk menjadi seorang yang diselamatkan, tetapi kemudian untuk menjadi dewasa sebagai seorang Kristen kita perlu menggunakan kekuatan kita sendiri. 

Photo By Gibeon Multimedia (Devira)

Allah telah melakukan bagiannya dan sekarang bagian kita untuk melakukan sisanya. Kita harus mendisiplinkan diri dengan kekuatan kita sendiri. Ini bukan Injil. Injil bukan hanya Allah menyelamatkan kita, tetapi Allah bekerja di dalam kita untuk memungkinkan kita menjadi dewasa di dalam Dia. Kekristenan adalah pekerjaan Allah dari awal sampai akhir. Dia yang menyelamatkan maka Dia juga yang akan menopang kita dan membawa kita pada kedewasaan serta menyempurnakan kita. 

        2B. Kita diselamatkan oleh Injil, tetapi kemudian kita perlu menambahkan hal-hal lain (perbuatan baik) kepada Injil.

Ajaran ini mengatakan bahwa kita  membutuhkan Injil, tetapi kita juga membutuhkan hal-hal lain selain Injil. Agar kita diselamatkan, kita membutuhkan Injil dan kita tidak boleh merokok. Atau tidak boleh clubbing. Tidak boleh pesta. Taati 10 perintah Allah dll. Meskipun ada niat baik di balik semua tambahan tersebut, itu bukan Injil. Hanya iman kepada Kristus yang menyelamatkan. Injil bukanlah apa yang harus kita  lakukan tetapi apa yang telah dilakukan Allah dalam Kristus Yesus bagi kita dan itulah kekuatan Allah yang mengubah kita.. Kekuatan kita untuk melakukan berasal dari kenyataan bahwa Kristus sudah menyelesaikan. Pekerjaan Kristus telah selesai dan sempurna. Jangan menambahkan apa pun pada Injil atau kita menghancurkan Injil. Apakah ketaatan itu penting? Tentu! Tetapi ketaatan adalah implikasi dari Injil dan bukan Injil itu sendiri.

         2C. Kita diselamatkan oleh Injil, tetapi kita harus berusaha untuk mendapatkan perkenanan Allah

Mereka mengatakan bahwa agar Allah berkenan kepada kita maka kita perlu membaca Alkitab, berdoa dan harus melayani di gereja. Mereka pada dasarnya mengatakan bahwa kasih Allah kepada kita tergantung pada performa kita. Jika kita berbuat baik, Allah akan memberkati kita, dan jika kita berbuat jahat, Allah tidak akan memberkati kita. Karena itu, kekristenan menjadi berpusat kepada performa kita. Ini bukan Injil.  Injil adalah Kristus telah melakukan segalanya bagi kita sehingga kita tidak lagi hidup berdasarkan performa kita. Kita hidup berdasarkan performa Kristus yang sempurna untuk kita. Dan saat kita berada dalam Kristus maka kesempurnaan Kristus itulah yang memampukan kita untuk bersyukur, hidup melayani Tuhan, memiliki kerinduan untuk lebih mengenal Tuhan sehingga kita membaca Firman dan beribadah kepada Dia. Jadi semua yang kita lakukan itu adalah luapan dari semua yang sudah Kristus lakukan dalam hidup kita. Ini bukan berarti kita tidak perlu melakukan apa-apa, Injil tidak menentang usaha, tetapi Injil menentang mentalitas jasa

Photo By Gibeon Multimedia (Devira)

Kita tidak berhak mendapatkan perkenanan Allah karena apa yang kita lakukan. Perkenanan diberikan kepada kita semata-mata berdasarkan performa Kristus yang sempurna untuk kita. Tetapi begitu kita mengalami kuasa Injil yang mengubah hidup maka kita menggunakan semua upaya kita untuk menyenangkan Allah, bukan untuk mendapatkan perkenanannya, tetapi karena kita sudah berkenan di hadapan-Nya. 

Adalah perkenanan Allah dalam diri kita yang memungkinkan kita menjalani hidup yang berkenan di hadapan Allah.Selanjutnya Paulus begitu serius mengenai kemurnian Injil. Dia berkata ..

8Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu SUATU INJIL YANG BERBEDA dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, TERKUTUKLAH DIA. 9Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu SUATU INJIL, YANG BERBEDA dengan apa yang telah kamu terima, TERKUTUKLAH DIA.

Kalau kita bawa dalam konteks kita hari ini. Jika ada seseorang yang dapat membangkitkan seseorang dari kematian tetapi ia memberitakan Injil yang berbeda, jika ada seseorang yang dapat melakukan tanda dan mujizat dan menghentikan virus corona tetapi ia memberitakan Injil yang berbeda, jika ada profesor teologi yang menulis buku terkenal tetapi ia memberitakan Injil yang berbeda, jika ada pendeta gereja besar yang memiliki puluhan ribu jemaat di gerejanya tetapi ia memberitakan Injil yang berbeda, jika ada pengkhotbah TV yang muncul setiap hari di TV tetapi ia memberitakan Injil yang berbeda, terkutuklah dia dan jangan dengarkan mereka. 

Kita harus mengerti ini. Bukan pembawa pesan yang membenarkan pesan Injil. Adalah pesan Injil yang membenarkan pembawa pesan. Injil yang dikhotbahkan oleh Paulus adalah satu-satunya Injil bukan karena Paulus adalah orang yang memberitakannya tetapi karena itu adalah satu-satunya Injil yang diberikan oleh Kristus. 

Photo By Gibeon Multimedia (Matthew)

          3. INJIL KRISTUS YANG ASLI ADALAH KEKUATAN ALLAH

Masalah utama gereja bukanlah mereka yang berada di luar gereja yang menentang Injil tetapi mereka yang ada di dalam gereja yang memutarbalikkan Injil. Lihatlah apa yang dikatakan Paulus selanjutnya.

Roma 1:16
Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena INJIL ADALAH KEKUATAN ALLAH YANG MENYELAMATKAN setiap orang yang percaya

Rasul Paulus tidak mengatakan, “INJIL memiliki kekuatan Allah,” atau  (resulting) menghasilkan kekuatan Allah,” atau  (expressing) mengungkapkan kekuatan.” Namun dikatakan, “… INJIL adalah kekuatan Allah…” Itu adalah kuasa Allah dalam bentuk kata kerja.

Galatia  1:6-10
6Aku heran, bahwa kamu begitu lekas berbalik dari pada Dia, YANG OLEH KASIH KARUNIA KRISTUS TELAH MEMANGGIL KAMU, dan mengikuti suatu injil lain, 7yang sebenarnya bukan Injil.

Disini Paulus sedang membandingkan Injil lain yang sebenarnya bukan Injil itu bukan dengan Injil asli, tetapi Injil aslinya ada kalimatnya yaitu ada dua hal yang berbicara tentang kekuatan Allah, yaitu

           3.A. Allah Memanggil Kita (Called Us).

Waktu Allah memanggil maka itu berbeda dengan waktu kita memanggil. Ada kuasa waktu Dia berfirman, ada kuasa waktu Dia memanggil, ada suatu interupsi!!!  Injil bukan untuk membuat orang baik jadi makin baik atau orang jahat menjadi baik, melainkan  orang mati menjadi hidup. Kita ini mati rohani dan tidak bisa datang kepada Tuhan, tetapi Tuhan yang datang mencari kita dan membuka hati kita sehingga kita menjadi percaya dan memiliki iman.  

           3.B. Oleh Kasih Karunia Kristus (In The Grace Of Christ)

Kekuatan interupsinya bukan dengan penghakiman atau ketakutan tetapi dengan kemurahan dan belaskasihan. Kasih dan kebaikan-Nya yang membawa kita pada pertobatan.Tuhan begitu adil. Dia menjatuhi kita hukuman mati namun Tuhan begitu baik  Dia mati ganti kita di kayu salib. Kita ini bersalah dan berbuat jahat dan seharusnya ditinggalkan dan menjalani maut, tetapi Kristus yang ditinggalkan, Kristus yang dihukum, Kristus yang dianggap bersalah dan Kristus yang menjalani maut menggantikan kita. Inilah Injil. Kalau kita sedang bergumul, dikhianati dan sendirian, sakit dan menangis maka ingat bahwa Kristus melakukan semua itu untuk supaya Dia bisa mendampingi kita. 

Roma 8:32
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, Bagaimanakah Mungkin Ia Tidak Mengaruniakan Segala Sesuatu Kepada Kita Bersama-Sama Dengan Dia?

Kekuatan yang sama yang memanggil kita maka anugerah yang sama yang menyelamatkan kita juga menopang dan mendampingi kita sampai kepada kesudahannya.

Photo By Gibeon Multimedia (Devira)

Mengapa Sangat Penting Untuk Memiliki Injil Yang Benar?

Karena kemuliaan Kristus, keselamatan kita dan damai sejahtera di hati kita dipertaruhkan. Saat kita mencoba merubah pesan Injil, kematian Kristus menjadi sia-sia. Atau jika ada sesuatu yang dapat kita tambahkan, hapus atau ubah pada karya Kristus yang telah selesai dalam Injil, maka sia-sialah kematian Kristus. Jika Injil adalah kekuatan Allah untuk keselamatan kita, maka untuk memutarbalikkan Injil berarti untuk menghilangkan kekuatan Allah yang menyelamatkan kita. Juga mempengaruhi damai sejahtera di hati kita karena kita merasa yang salah adalah kita kurang doa, kita kurang iman atau kita kurang percaya. Padahal yang menyelamatkan kita bukanlah iman kita tetapi obyek iman kitalah yang menyelamatkan.

IMPLIKASI INJIL.

Galatia 1:10
10Jadi bagaimana sekarang: adakah kucari kesukaan manusia atau kesukaan Allah? Adakah kucoba berkenan kepada manusia? Sekiranya aku masih mau mencoba berkenan kepada manusia, maka aku bukanlah hamba Kristus.

Setiap hari saat kita membuka mata di pagi hari, maka kita kita diberi pilihan untuk siapa kita hidup? Kita harus hidup untuk menyenangkan seseorang. Siapakah Dia? Apakah itu diri kita sendiri? Apakah itu orang lain? Atau apakah itu Kristus? Jika semua orang menyukai kita maka kita tidak hidup untuk Kristus. Karena jika kita mencoba untuk menyenangkan Kristus, maka kita akan memiliki pembenci. Terkadang menyenangkan Kristus akan menyenangkan orang lain. Tetapi terkadang tidak, dan itu akan menyakiti kita. Injil membebaskan kita untuk hidup memuliakan Tuhan. 

Tetapi kesenangan siapa yang kita cari? Apakah kita berani untuk memberi tahu orang-orang yang tidak mengenal Kristus dan yang hidup dalam dosa bahwa kecuali mereka bertobat dan percaya kepada Injil, mereka tidak akan diselamatkan? Atau apakah kita masih berusaha untuk menyenangkan orang dengan menyimpan Injil untuk diri kita sendiri? Inilah kabar baik Injil. Kita tidak perlu menyenangkan orang lain karena kita sudah memiliki perkenanan, perhatian dan kasih sayang Allah semesta alam. Apa lagi yang kita butuhkan? Injil membebaskan kita untuk hidup bagi Kristus. Sudahkah kita mengalami Injil? Dan apakah kita memberitakan Injil di mana pun kita berada?

Karena Injil

  • Kita hanya memandang kepada Kristus dan bukan kepada performa kita
  • Kita aman (secure) dan damai di dalam hati serta tidak fomo (takut tertinggal) atas tren gereja yang ada.
  • Kita tidak berbuat baik untuk mendapat pengakuan/perkenanan Allah tetapi berbuat baik karena sudah mendapatkan pengakuan/perkenanan Allah.
  • Hidup kita tidak ditentukan oleh perkataan manusia tetapi didasarkan oleh Firman Kristus.
Photo By Gibeon Multimedia (Devira)