PEMBACAAN : Kolose 1:19-23
Sistem hadiah di hari Natal oleh Santa Claus adalah “siapa yang berkelakuan baik akan mendapatkan hadiah/pahala” Maka begitu banyak anak-anak kecil berlomba-lomba menjadi baik untuk mendapatkan hadiah yang terbaik di hari Natal! Konsep ini tanpa kita sadari masih terbawa di dalam alam bawah sadar kita sehingga kita berpikir, “If we do good we get good.” Jika kita baik maka kita akan menerima hadiah dengan menerima kehidupan kita yang akan baik-baik saja.
Padahal arti Natal yang sebenarnya adalah Allah berinkarnasi menjadi manusia karena hidup kita tidak baik-baik saja dan Alkitab mengatakan Yesus datang karena kita tidak dapat menyelamatkan diri kita sendiri. Ada masalah besar. Tuhan dan orang berdosa perlu didamaikan. Perikop singkat di Kolose ini menunjukkan kepada kita perlunya rekonsiliasi dengan Allah, cara rekonsiliasi yang benar, dan hasil rekonsiliasi yang radikal dan menyeluruh yang digenapi oleh Kristus.
Dua pertanyaan tentang natal yaitu bagaimana Tuhan datang ke dunia jawabannya adalah melalui inkarnasi (Allah menjadi manusia).Mengapa (untuk apa) Tuhan datang ke dunia? jawabannya adalah melalui rekonsiliasi (pendamaian). Itu sebabnya Dia datang. Itulah sebenarnya tujuan di balik natal. Tuhan yang kudus dan manusia berdosa berdamai.
Namun banyak dari kita tidak sadar bahwa kita butuh pendamaian ini
1. KEBUTUHAN MANUSIAUNTUK BEREKONSILIASI DENGANALLAH
Kolose 1:21 (TB)
21Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat,
Dulu kita hidup jauh dari Tuhan, memusuhiTuhan dalam hati dan pikiran,berbuat yang jahat.. Kita sering memiliki keraguan akan Tuhan. Apakah kita secara otomatis cinta Tuhan? Yang seringkali kita lakukan adalah malas atau berat. Kita harus belajar disiplin dan membiasakan diri. Roma 8 menggunakan bahasa yang mirip di ayat yang ke 7
Roma 8:7 (TB)
7Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya.
Kita hidup jauh dari Tuhan, memusuhiTuhan dalam hati dan pikiran,berbuat yang jahat. Karena akar permasalahan hidup masalah kita adalah dosa
Ef 2:1-3 (TB)
1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu. 2Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka. 3Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
Akar permasalahan hidup kita adalah: dosa (sin separates) memisahkan kita dari Tuhan kita seharusnya menerima murka Allah. Itulah sebabnya mengapamanusia berdosa perlu didamaikan dengan Allah yang kudus.
2. CARA ALLAH MEMBAWA REKONSILIASI
Kolose 1:22 (TB)
22sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, UNTUK MENEMPATKAN KAMU KUDUS DAN TAK BERCELA DAN TAK BERCACAT DI HADAPAN-NYA
Di dalam tubuh jasmaniKristus oleh kematian-Nya maka kita didamaikan untuk menempatkan kita kudus dan tak bercela di hadapan-Nya.
Kisah di dalam Alkitabyang menggambarkan ritual pendamaian yaitu di dalam Imamat (PL) (Baca Im 16:20-22 TB) yaitu melalui ritual penumpangan tangan imam di hari pendamaian.
Imamat 1:3-4 (TB)
3Jikalau persembahannya merupakan korban bakaran dari lembu, haruslah ia mempersembahkan seekor jantan yang tidak bercela. Ia harus membawanya ke pintu Kemah Pertemuan, SUPAYA TUHAN BERKENAN AKAN DIA. 4Lalu ia harus meletakkan tangannya ke atas kepala korban bakaran itu, sehingga baginya persembahan itu DIPERKENAN UNTUK MENGADAKAN PENDAMAIAN baginya.
Imamat 16:20-22 (TB)
20Setelah selesai mengadakan pendamaian bagi tempat kudus dan Kemah Pertemuan serta mezbah, ia harus mempersembahkan kambing jantan yang masih hidup itu, 21dan Harun harus meletakkan kedua tangannya ke atas kepala kambing jantan yang hidup itu dan mengakui di atas kepala kambing itu segala kesalahan orang Israel dan segala pelanggaran mereka, apa pun juga dosa mereka; ia harus menanggungkan semuanya itu ke atas kepala kambing jantan itu dan kemudian melepaskannya ke padang gurun dengan perantaraan seseorang yang sudah siap sedia untuk itu. 22Demikianlah kambing jantan itu harus mengangkut segala kesalahan Israel ke tanah yang tandus, dan kambing itu harus dilepaskan di padang gurun.
Dalam ritul penumpangan tangan imam di hari pendamaian maka keadaan manusia yang
tidak kudus, bercela dan cacat ditanggungkan ke atas domba yang tidak bercacat & bercela.
Namun kesempurnaan, ketidakbercacatan & ketidakbercelaan sang domba diperhitungkan atas manusia yang tidak kudus, bercela dan cacat.
Di luar hari pendamaian dan kalau tidak dilakukan imam maka setiap kali yang suci dan yang tidak suci bersentuhan, setiap kali yang tidak suci menyentuh yang suci, yang tidak kudus pasti akan mati. sampai saat itu… coba lihat. di gunung sinai tuhan berkata, “jangan sentuh gunung suciku.” jika orang berdosa menyentuh gunung suci, dia mati.Lihatlah Uza dan tabutnya. ingat itu? mereka membawa tabut perjanjian itu kembali dan uza menyentuh tabut itu. Dia mengira tabut itu akan roboh. Siapapun yang menyentuh tabut suci itu akan mati. Nadab dan Abihu dalam kitab Bilangan. mempersembahkan korban dengan tidak kudus dan mendatangi yang kudus maka yang tidak kudus pasti akan nati.
Kisah di Markus 5 menggambarkan ritual hari pendamaian di Perjanjian Baru. Ada seusuatu yang berubah dimana si perempuan ini datang dan menjamah Yesus, dan dia menjadi tahir dan disembuhkan. Dia adalah gambaran tentang apa artinya ritual pendamaian di Perjanjian Baru.
Perempuan ini tidak kudus. Namun Yesus kudus. Sedangkan perempuan ini najis. Namun Yesus tahir. Perempuan ini menyentuh yesus yang kudus menyentuhnya. Namun mengapa perempuan ini tetap hidup? Karena dalam hikmah yang tak terhingga dan anugerah Tuhan yang tak terhingga, keajaiban zaman, ketika yang najis menyentuh yang kudus seseorang tetap harus mati, namun dalam hal ini Yesus yang kudus itulah yang akhirnya harus mati. Yang akhirnya harus mati adalah yang suci. Perempuan itu memang menanggungkan kenajisannya dan ketidakkudusannya kepada Yesus. Kenajisan wanita itu berpindah kepada Yesus, dan itulah gambaran tentang apa artinya bahwa yang menjadi pendamaian kita. Dialah korbannya.
Yesus adalah pendamaian kita dimana keadaan kita yang tidak kudus, bercela dan cacat ditanggungkan ke atas Yesus kristus yang tidak bercacat & bercela. Namun kesempurnaan, ketidakbercacatan & ketidakbercelaan Yesus Kristus diperhitungkan atas kita yang tidak kudus, bercela dan cacat.
Kolose 1:21-22 (TB)
21Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya 22sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, UNTUK MENEMPATKAN KAMU KUDUS DAN TAK BERCELA DAN TAK BERCACAT DI HADAPAN-NYA
Inilah pertukaran pendamaian yang Yesus lakukan. Yesus mewakili kita di hadapanBapa dan melakukan pendamaian bagi kita. Natal adalah hadiah terbesar karena kita yang berdosa semestinya dimurkai Allah didamaikan dengan Allah melalui karya penebusan Yesus Kristus.
3. AKIBAT DARI REKONSILIASI ATAS HIDUP KITA.
Matius 21:31b (TB)
Kata Yesus kepada mereka (Orang Farisi) : ”Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu (Para Farisi) masuk ke dalam Kerajaan Allah.
Jika kita berpikirkita masih jauh,maka kita sebenarnya dekat. Namun, jika kita berpikir kita dekat, kita sebenarnya masih sangat jauh. Jika kita berpikirkita tidak layak,maka kita sebenarnya layak. Namun, jika kita berpikir kita layak, kita sebenarnya sangat tidak layak. Itulah Injil.
Luk 2:8-10
8Di daerah itu ada GEMBALA-GEMBALA yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 9Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan MEREKA SANGAT KETAKUTAN. 10Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar (GOOD NEWS OF GREAT JOY) untuk seluruh bangsa:
Kabar baik pertamakali dinyatakan kepada para gembala. Mengapa para Gembala? Gembala dianggap najis dan hina, tetapi justru yang najis dan hina mendapat berita terbesar, yang menunjukkan bahwa Tuhan menerimamereka yang najis,hina dan tidak masuk hitungan.
Lukas 2:10
10Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar (GOOD NEWS OF GREAT JOY) untuk seluruh bangsa:
Kabar Baik : Penerimaan – Signifikansi – Keamanan
Penerimaan: Gembala dianggap orang najis karena mereka menyentuh domba siang dan malam baik domba hidup ataupun mati. Menurut agama Yahudi kalau seseorang menyentuh binatang mati menjadi najisdan juga membersihkan dan menyentuh Kotoran Binatang itu juga najis. Tetapi Tuhan memberikan kabar baik bahwa Kristus datang justru kepada gembala untuk menunjukkan bahwa Tuhan menerima mereka yang najis.
Signifikansi : Karena gembala adalah profesi yang rendah hina dan karena profesinya maka mereka tidak bisa masuk ke dalam Bait Allah atau masuk ke rumah ibadah. Mereka dianggap sama rendahnya dan hinanya dengan pelacur dan pemungut cukai. Bahkan kalau ada tindak kriminalitas dan kalau sampai yang menjadi saksi adalah para gembala maka kesaksian mereka tidak bisa diterima sebagai bukti. Gembala itu begitu hinanya sampai mereka tidak memiliki signifikansi. Tetapi Tuhan memberikan kabar baik bahwa Kristus datang justru kepada gembala untuk menunjukkan bahwa Tuhan menerima mereka yang hina.
Keamanan : Karena mereka najis, rendah, terbuang dan hina maka nasib mereka tidak menentu. Mereka adalah orang yang paling tidak aman. Kabar baiknya adalah Tuhan memberikan kabar baik bahwa Kristus datang untuk memberikan keamanan dan kepastian kepada orang yang dibuang, orang yang najis, hina dan rendah.
Bukankah manusia masih mencari penerimaan, signifikansi dan keamanan. Namu sebenarnya yang manusia butuhkan adalah Yesus Kristus! Raja Herodes seharusnya paling diterima, signifikan dan aman juga menerima kabar ini. Namun Reaksinya bukan sukacita dan damai, namun marah, karena merasa keamanannya terancam, merasa tidak signifikan, serta merasa tertolak. Itulah sebabnya semua bayi di Yudea dibunuh.
Natal adalah hadiah terbesar karena kita yang berdosa semestinya dimurkai Allah namun
didamaikan dengan Allah melalui karya penebusan Yesus Kristus. Tuhan menyelamatkan kita bukan karena kita “lovely” dan “beautiful” tetapi Tuhan menyelamatkan kita untuk membuat kita menjadi “lovely”dan “beautiful” bagi Dia.
Pertanyaan Reflektif
Dengan cara bagaimana kita masih mencoba menyelamatkan diri sendiri?
Apa yang menjadi penerimaan, signifikansi dan keamananmu selain Tuhan?
Apakah kita melihat Injil sebagai kabar buruk, biasa saja, atau kabar baik?
Apakah kita sering merasa layak? Atau tidak layak? Saat kita merasa tidak layak kepada siapakah kita memandang?