1. KEMUNAFIKAN AGAMAWI ADALAH PENYEMBAHAN BERHALA.
[TIDAK ADA YANG SALAH DENGAN HUKUM TAURAT
TETAPI BERSANDAR MENGGUNAKAN HUKUM TAURAT SEBAGAI JALAN KESELAMATAN AKAN MEMBAWA KITA KEPADA KEBINASAAN. ]
TIDAK ADA YANG SALAH DENGAN BERMEGAH ATAS KARYA KRISTUS
Tetapi bermegah atas apa yang kita lakukan kepada Tuhan sebagi cara mendapatkan perkenanan Tuhan akan membawa kita kepada kesombongan.
Bila kita menaruh kepercayaan dan berpijak, bersandar dan bermegah atas aktifitas kita- kita sudah menyembah berhala.
2. KEMUNAFIKAN AGAMAWI MENGHUJAT TUHAN
KEMUNAFIKAN AGAMAWI MEMBUAT NAMA TUHAN DIHUJAT KARENA HIDUP KITA MENJADI BATU SANDUNGAN.
TIDAK ADA GUNANNYA ALKITAB BERADA DISAMPING TEMPAT TIDUR KITA DAN MENGGUNAKAN KALUNG SALIB DILEHER KITA, KALO ISI ALKITAB DAN KARYA SALIB KRISTUS TIDAK ADA DIHATI KITA DAN MENGUBAHKAN HATI KITA.
3. JAWABAN INJIL DALAM SUNAT ROHANI
- Sunat merupakan tanda kepunyaan Allah, secara fisik telah di materaikan dengan Allah dengan memotong sesuatau yang sangat privat (intim) dan ada darah yang tertumpah.
itu adalah tanda perjanjian
YESUS DISUNAT (TERPISAH) DARI BAPANYA DISURGA UNTUK MENANGGUNG KUTUKAN PARA PELANGGAR PERJANJIAN DIA MENDERITA HUKUMAN YANG SEHARUSNYA KITA TERIMA SEBAGAI PARA PELANGGAR HUKUM BAIK KITA YANG BERAGAMA MAUPUN YANG TIDAK BERAGAMA.
“Kita menerima perkenanan Allah bukan karena tindakan kegamawian kita,
tetapi karena Tuhan sudah terlebih dahulu memberikan yang terbaik bagi kita.”
Pertanyaan Minggu ke-10
Apa yang dituntut Allah dalam perintah ke-4 dan ke-5 ?
Jawaban
Keempat, bahwa pada hari Sabat kita menyediakan waktu untuk menyembah Allah secara bersama-sama maupun pribadi, beristirahat dari pekerjaan rutin, melayani Tuhan dan orang lain, menantikan Sabat yang kekal.
Kelima, bahwa kita mengasihi dan menghormati ayah dan ibu kita, tunduk pada disiplin dan didikan mereka yang baik.
Bacaan Ayat
Imamat 19:3
Setiap orang diantara kamu haruslah menyegani ibunya dan ayahnya dan memelihara hari-hari sabat-Ku; Akulah Tuhan, Allahmu.