Genap Waktunya

THE HOPE HAS COME Week 1 "Genap Waktunya" Rev. Michael Chrisdion, MBA

 

Pembacaan : Galatia 4: 4

Natal itu selalu diidentikan dengan “ season of hope” karena natal itu mengingatkan kita bahwa ditengah-tengah dunia yang pengharapannya suram maka kita memiliki pengharapan yang lebih tinggi dari apa yang dunia tawarkan. Tetapi disisi lain kita juga mendapati bahwa banyak orang yang justru mengalami stress pada musim liburan natal terutama pada masa pandemic ini. Ini terjadi mungkin karena masalah dan tuntutan kehidupan yang seringkali menghimpit kehidupan kita baik itu masalah keluarga, ekonomi, kesehatan, pekerjaan, hubungan dan lain-lain. Situasi semacam ini yang membuat  liburan yang adalah “ season hope”  tidak membuat kita menjadi hopefull tetapi justru membuat kita menjadi hopeless. Dan dalam situasi semacam ini maka banyak sekali orang yang mulai menyalahkan keadaan. Sebenarnya keadaan itu bukanlah yang menjadi sumber dari masalah kita. Tetapi keadaan atau situasi itu sebenarnya mengekspose keadaan hati kita yang sebenarnya. Sebab kalau keadaan kita baik-baik saja maka kita tidak bisa tahu apa sebenarnya yang ada dalam hati kita. Melalui minggu “Adventus” yaitu mengingat kedatangan Yesus maka kita perlu bertanya dalam hati kita yaitu apakah yang menjadi jangkar atau sauh dari pengharapan kita? Kalau manusia yang menjadi pengharapan kita maka mereka adalah orang yang berdosa dan juga tidak sempurna sehingga bisa mengecewakan kita. 

Galatia 4:4
Tetapi SETELAH GENAP WAKTUNYA, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.

Galatia adalah suatu daerah  yang ada beberapa gereja dan Rasul Paulus mengecam keras jemaat di Galatia karena mengijinkan pengajar-pengajar sesat memberitakan Injil yang palsu. Dia berkata bahwa kalau  sampai ada pengajar palsu yang memberitakan Injil yang berbeda dengan yang dia ajarkan bahkan kalau malaikat sekalipun maka terkutuklah dia. Bahkan di Galatia 3 Paulus berkata “ oh betapa  bodohnya kamu orang-orang Galatia, siapa yang mempesona kamu, adakah kamu sebodoh itu? Ini adalah bahasa yang sangat keras. Mengapa Paulus berkata demikian yaitu kalau kita menaruh pengharapan pada tempat yang salah maka rumah kehidupan kita akan mengalami kehancuran ketika badai itu datang. Kalau mereka mempercayai Injil yang palsu maka itu akan membawa pada kebinasaan. Sebab itu Paulus memberitakan mengenai mujizat kelahiran Yesus Kristus di pasal ke empat. 

SETELAH GENAP WAKTUNYA

Galatia 4:4
Tetapi SETELAH GENAP WAKTUNYA …

Di ayat ini ada sesuatu yang menarik yangg perlu kita perhatikan yaitu “ setelah genap waktunya “ . Pertanyaannya adalah apanya yang genap? Apa yang ditunggu? Apa yang menjadi janjiNya? Kadang kita waktu membaca hal-hal seperti ini makakita tidak memperhatikan detail seperti ini yaitu apa maksudnya setelah genap waktunya yaitu apa yang akhirnya genap dan apa yang terjadi sebelumnya. 

 

Kalau kita belajar tentang narasi Alkitab maka dibagi empat bagian yaitu Penciptaan (Creation) dimana Allah menciptakan segala sesuatu (Kejadin 1-2). Namun kemudian ada dosa yang masuk sehingga terjadi Kejatuhan ( The Fall) (Kejadian 3-11). Tetapi Tuhan tidak tinggal diam dan melakukan rencana penebusaNya (Redemption) yang dimulai dari Abraham sampai bangsa Israel  dan berujung pada. Dan pada akhirnya nanti akan tiba waktu Restoration dimana sorga dan bumi kembali bersatu. Taman Eden yang dahulunya hancur karena dosa akan dipulihkan kembali melalui langit baru dan bumi baru. 

 

Dan pada saat Kejatuhan (The Fall) adalah suatu keadaan yang benar-benar hopeless karena manusia ada dalam keadaan berdosa. Namun diawal kejatuhan manusia maka Tuhan sudah memberikan kabar baik. Disinilah dijelaskan tentang “ setelah genap waktunya “ yaitu melalui Kejadian 3:15 dimana dalam sekolah Alkitab disebut “ protoevangelium ” dimana “ protos” artinya first/pertama dan Evangelion artinya Gospel/ Injil. Jadi ada secercah kabar baik yang sudah Tuhan katakan kepada Adam, Hawa dan Iblis yang ada hubungannya dengan Galatia 4:4.

Kejadian 3:15
Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya."

Karena konteksnya adalah kejatuhan manusia ke dalam dosa maka bagian ini menjelaskan lebih dari sekedar manusia yang menginjak kepala ular. Tuhan menubuatkan rencana penebusanNya melalui benih wanita yang terkait terkait dengan kelahiran Mesias melalui Perawan Maria yaitu Yesus kristus

Seorang Profesor Ahli Perjanjian Lama Dr Frank Derek Kidner menggambarkan Protoevangelium sebagai "secercah pengharapan Injil yang pertama” di Perjanjian Lama Beberapa bapa Gereja mula-mula, seperti Justin Martyr (160 M) dan Irenaeus (180 M), menganggap ayat ini Protoevangelium  sebagai  nubuatan mesianik pertama dalam Perjanjian Lama. ” Jadi waktu manusia jatuh dalam dosa maka ini adalah momen yang sangat gelap karena tatanan ciptaan menjadi rusak dimana bumi dikutuk, dosa ada konsekuensinya serta situasi yang hopeless. 

Kejadian 6:5
Ketika dilihat TUHAN, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,

Ayat ini mengkomunikasikan tentang Doctrine Of Total Depravity (Kerusakan Total Manusia) dimana kecenderungan hati manusia adalah kejahatan dan kehendak bebasnya selalu memilih dosa. Tapi beberapa ribu tahun kemudian muncullah seorang nabi yang mengingatkan akan janji Tuhan yaitu akan rencana penebusan Tuhan melalui nabi Yesaya.

Yesaya 9:2 (Isaiah 9:1-NLT)
Bangsa yang hidup dalam kegelapan melihat sinar cemerlang. Yang diam dalam bayangan kematian disinari cahaya terang.

Nevertheless that time of darkness and despair will not go on forever

Jadi bisa kita lihat di sini yaitu waktu Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa maka ada suatu suasana yang hopeless, ada suatu hopelessness. Tetapi  ada berita Injil bahkan di Perjanjian Lama yaitu ada berita yang penuh pengharapan. Ada secercah harapan di tengah-tengah pelanggaran dan dosa manusia yaitu situasi di mana kegelapan dan keputusasaaan dimana hopelessness ini semua hanyalah temporary. Tuhan sudah merencanakan penebusanNya dari awal mulanya dimana satu hari akan datang seorang penyelamat. Itulah makna Adventus yaitu mengingatkan kita akan pengharapan kita ditengah-tengah kegelapan. 

Galatia 4:4
Tetapi SETELAH GENAP WAKTUNYA, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.

Jadi melalui ayat ini maka dapat dismpulkan dengan kata lain yaitu kalau hari ini kita merasa bahwa Tuhan tidak mendengarkan doa kita atauTuhan seakan-akan meninggalkan kita maka sesungguhnya Tuhan tidak pernah melupakan janjiNya dan rencana penebusanNya atas umat kesayanganNya. 

2 Petrus 3:9
Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi IA SABAR terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat.

Tuhan itu sabar dan Ia menghendaki yang artinya adalah kehendak Yuhan dan inisiatif Tuhan sehingga tidak akan gagal.  Namun jangan salah mengerti tentang “ supaya jangan ada yang binasa  “ bukan berarti semua orang karena kalau begitu alkitab mengajarkan universalisme. Tetapi dalam konteks yang dimaksud di sini  adalah semua orang pilihan Allah yang seharusnya selamat pasti akan diselamatkan dan semua orang yang seharus berbalik dan bertobah pasti akan bertobat. Allah itu sabar dalam rencana penebusanNya untuk memastikan bahwa rencanaNya untuk menyelamatkan umatNya serta gerejanya itu tidak akan gagal.  Tuhan itu sabar sekali serta tahu waktu yang terbaik. Kita perlu sadar bahwa Tuhan tidak terbatas ruang dan waktu. Dia adalah alfa dan omega yaitu yang awal dan yang akhir.  Kalau kita teliti jangka waktu dari Kejadian 3 sampai kelahiran Yesus Kristus maka itu membutuhkan waktu 4000 tahun.

Mungkin ada yang bertanya mengapa Tuhan tidak  menggenapi rencana penebusanNya lebih cepat. Kita manusia yang terbatas yang tidak bisa mengetahui semua ini sampai tuntas, tetapi ada penjelasan yang cukup masuk akal yaitu bahwa dosa pada saat itu belum sampai kepada puncak kejahatan dan kebejatannya dan efek kerusakan total dari dosa itu. Itulah sebabnya sampai sekarang kita masih merasakan konsekuensi dari dosa dan dunia yang sedang menuju kepada kebinasaannya. Sebab itu kitab Roma mengatakan bahwa “Sebab dengan sangat rindu seluruh makhluk menantikan saat anak-anak Allah dinyatakan. Karena seluruh makhluk telah ditaklukkan kepada kesia-siaan, bukan oleh kehendaknya sendiri, tetapi oleh kehendak Dia, yang telah menaklukkannya,” 

Sebagai ilustrasi yaitu kalau kita mengalami listrik mati maka kita merasakan gelap, panas dan dan tidak bisa melakukan apa-apa. Apalagi kalau padamnya bukan hanya 1 atau 2 jam tetapi berhari-hari maka tidak bisa kita bayangkan bagaimana keadaaan kita sehingga ketika listrik itu menyala kembali maka begitu bergembiranya kita. 

Jadi kalau dosa itu langsung diatasi dengan segera maka manusia tidak dapat belajar bahwa sesungguhnya kita tidak bisa menyelamatkan diri kita sendiri. Oleh sebab itu membutuhkan waktu 4000 tahun sehingga manusia begitu putus asa untuk menemukan cara untuk menyelamatkan dirinya. Namun ditengah-tengah itu maka Tuhan memilih umat Israel yang melalui mereka maka Allah menggenapi  janjiNya yang sudah dinyatakan sejak jaman Adam dan Hawa. Tetapi setelah itu ada masa sunyi dimana Tuhan tidak menyatakan kehadiranNya selama 800 tahun yaitu sejak mujizat terakhir terjadi pada jaman nabi Elia dan Elisa.

Dan 500 tahun sejak ada penampakan malaikat yaitu jamannya Daniel, Sadrach, Mesach dan Abednego dimana mereka dibuang ke dalam api karena tidak mau menyembah berhala dan mereka berjalan-jalan di tempat api serta ada penampakan orang ke 4 yang seperti Malaikat atau Tuhan dimana beberapa menyebutkan mengenai Yesus sebelum inkarnasi.  Dan sesudah 400 tahun maka ada suara Tuhan datang kepada bangsa itu melalui seorang nabi yang bernama Maleakhi. Jadi ada Intertestamental year yaitu ada masa transisi antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang disebut time of silent. Waktu Tuhan sepertinya diam dan kita disuruh menunggu maka itu adalah masa yang sangat menggelisahkan. Seperti kita yang tentunya tidak ada yang hobbynya mengantri dimana kita akan penuh sukacita pada saat kita disuruh untuk mengantri. Menunggu itu tidak enak, tidak nyaman dan menggelisahkan.

Sebagai contoh kalau kita  nonton opera atau gerak dan lagu maka dalam setiap setiap adegan maka ada perubahan background, kostum, nuansa, make up dan apa yang dilakukan di antara perubahan adegan. Dan pada saat layar merah di tutup maka sepertinya tidak terjadi apa-apa. Bagi para penonton atau bagi yang menikmati ceritanya maka seakan-akan ada kesunyian dengan lagu dan tidak terjadi apa-apa tetapi bukan berarti di belakang layar tidak terjadi apa-apa. Tetapi kalau kita melihat backstage maka ada banyak hal yang terjadi di belakang layar. Hanya karena kita tidak melihatnya maka bukan berarti para pemerannya dan para crew di belakang layar lagi menganggur dan tidak melakukan apa-apa. Memang kita tidak melihatnya karena  mereka semua bekerja di balakang layar. Demikian juga saat kita tidak melihat pekerjaan Tuhan bukan berarti Tuhan tidak bekerja di belakang layar.

Saat Tuhan seakan-akan tidak mendengar doamu bukan berarti Tuhan absen tetapi Dia tetap bekerja dan Dia tetap berdaulat. Selama masa sunyi intertestamental year maka ada masa transisi antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru yang disebut time of silent.

BAGAIMANA TUHAN BEKERJA DI BALIK LAYAR?

Pada jaman Alexander The Great  maka mulai ada yang namanya bahasa koine greek dimana ini menjadi dialect international dan dimana karena keperkasaan Aleksander The Great maka semua orang menjadi bisa berbahasa koine greek (berbahasa yunani).

Pada jaman pemerintahan Romawi maka ada yang namanya pax romana yaitu mereka mengalahkan dan menjajah 3 benua yang akhirnya mereka memiliki hukum pax romana yang memastikan Roman peace dimana semua orang harus tunduk pada hukum kerajaan Romawi Jadi orang bisa masuk ke daerah satu ke daerah yang lain tanpa takut dibunuh karena kerajaan Romawi mengontrol hamper 1/3 dunia. Dan  karena kerajaan Romawi sangat berkuasa di puncak kejayaannya maka mereka menguasai eropa, sebagian asia bahkan Afrika. Mereka juga membangun jalan di mana semua orang bisa travel ke negara satu ke negara yang lain sehingga  ada perkataan yang mengatakan  banyak jalan menuju Roma.Dan sekarang kalau Yesus lahir maka murid-murid bisa memberitakan Injil dengan bahasa Yunani. Paulus adalah asli bangsa Romawi dan ahli Bahasa Ibrani dan Yunani. Dan orang Faris mengerti budaya Taurat namun juga mengerti budaya Romawi.

Galatia 4:4
Tetapi setelah genap waktunya, maka Allah mengutus anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.


Kata “ mengutus “ disini berasal dari kata “Exapostello” yang artinya untuk mengirim seseorang pergi untuk suatu tujuan. Jadi Allah mengutus diriNya sendiri yaitu pribadi kedua dari Allah Tritunggal untuk turun ke dunia menjadi manusia dan taat mati di kayu salib.

Yesaya  9:6
Sebab seorang anak(a child) telah lahir untuk kita, seorang putera (a son) telah diberikan untuk kita;

 

Kata “Telah Lahir “ artinya itu adalah berbicara tentang nubuatan kemanusiaan Yesus. Dan kata”Telah Diberikan “ adalah berbicara tentang Nubuatan Inkarnasi yaitu Tuhan yang tidak dibatasi ruang dan waktu namun membatasi diriNya menjadi hina untuk melayani kita.

MENGAPA TUHAN YESUS MENJADI MANUSIA?

 

  • Karena hanya Tuhan yang tidak terbatas yang mampu untuk menanggung penuh hukuman atas dosa.

 

  • Hanya pribadi yang hanyalah Tuhan yg bisa menjadi satu-satunya perantara antara Tuhan dan manusia 

 

Ibrani 2:17
Ini berarti bahwa Ia harus menjadi sama dengan saudara-saudara-Nya dalam segala hal (To Be Fully Human - NIV). Dan dengan itu Ia dapat menjadi Imam Agung yang setia dan berbelaskasihan. Dengan pelayanan-Nya itu dosa manusia dapat diampuni.

 

-Augustine dari Hippo berkata :

Pencipta manusia menjadi manusia,

bahwa Dia, Penguasa bintang-bintang, harus menyusui di dada ibu-Nya;

Sang Roti hidup harus jadi lapar,

 Sang mata air harus jadi haus ,

Sang terang harus tidur,

Sang Jalan itu harus merasakan lelah dalam perjalanannya;

Bahkan Sang Kebenaran dituduh sebagai saksi palsu,

Sang Guru dipukuli dengan cambuk,

Sang fondasi yang terkokoh rela digantung di atas kayu;

Sang Kekuatan itu Rela menjadi lemah;

bahwa Penyembuh rela untuk dilukai;

Sang Pencipta kehidupan rela mati.

 

  • Memungkinkan Tuhan untuk memahami dan mengerti segala sesuatu yang kita hadapi 

 

Rom 8:32
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia?

 

APLIKASI INJIL

 

  • Jika Yesus dapat menyelamatkan kita dari masalah terbesar yaitu dosa maka Dia dapat menebus area lain dalam hidup kita dan menolong kita
  • Apa yang memberi kita harapan selain Kristus? Kalau itu adalah kekuatan kita sendiri maka bertobatlah.
  • Ketika orang melihat kita apakah mereka melihat pengharapan atau kita hidup hanya untuk diri kita sendiri. Orang yang mempunyai pengharapan dalam Yesus adalah orang yang bisa hidup untuk orang lain dan untuk kemuliaan Tuhan. Dia menerima anugerah tetapi juga menyalurkan anugerah itu untuk orang lain juga.