The Kingdom Renewal

 

Ibrani 2:5-10 (BIMK)


5Malaikat-malaikat tidak mendapat kuasa dari Allah untuk memerintah dunia baru yang akan datang, yaitu dunia yang sedang kita bicarakan ini. 6Sebaliknya, pada suatu bagian di dalam Alkitab tertulis begini, “Manusia itu apa, ya Allah, sehingga Engkau mau mengingatnya? Manusia hanya manusia saja, namun Engkau memperhatikannya!  7Untuk waktu yang singkat Engkau menjadikan dia sedikit lebih rendah daripada malaikat. Engkau memberikan kepadanya kedudukan yang mulia dan terhormat,8 serta menjadikan dia penguasa atas segala sesuatu.”

Nah, kalau dikatakan bahwa Allah menjadikan manusia “penguasa atas segala sesuatu”, itu berarti bahwa tidak ada sesuatu pun yang tidak di bawah kekuasaan manusia. Meskipun begitu, kita tidak melihat sekarang manusia berkuasa atas segala sesuatu. 9Tetapi kita sudah melihat Yesus berkuasa! Ia dijadikan sedikit lebih rendah daripada malaikat untuk waktu yang singkat, supaya atas kebaikan hati Allah Ia dapat mati untuk seluruh umat manusia. Kita melihat Dia sekarang diberikan kedudukan yang mulia dan terhormat karena Ia sudah menderita sampai mati.10Memang sudah sepatutnya Allah -- yang menciptakan segala sesuatu untuk maksud-Nya sendiri -- membuat Yesus penyelamat yang sempurna melalui penderitaan. Dengan itu Allah dapat mengajak banyak orang untuk turut diagungkan bersama Yesus. Sebab Dialah pembuka jalan bagi mereka untuk bisa diselamatkan.

 

Ada seorang terkaya di Singapore yang bernama Philip Ng Chee Tat berkata bahwa  “ hidup mengenal Yesus itu lebih penting daripada memiliki uang yang banyak. Hidup yang berfokus pada hal-hal yang materi adalah cara hidup yang paling menyedihkan. Semua manusia itu sebenarnya hancur dan bobrok, dan hal yang mereka cari yaitu hidup yang mengalami keutuhan hanya bisa mereka temukan dalam Yesus. Saya menemukan bahwa saya adalah orang yang bobrok dan kita semua memiliki bagian yang hilang dalam hidup kita, dan saya menemukan bagian yang hilang dan bobrok itu ada di dalam Kristus. “ Bagi Philip maka satu-satunya cara mencapai kebahagiaan atau menjalani kehidupan yang memuaskan adalah dengan menyadari kebobrokan kita dan menyadari bahwa kita selalu mencari pada hal-hal yang salah. Sepanjang hidupnya dia tidak memiliki tujuan hanya untuk menjadi kaya namun hiudpnya berubah ketika dia mmenemukan cinta dari Yesus Kristus yang mengalahkan semua uang dan hal materi yang dia miliki. Sekarang Philip terlibat dalam banyak Misi bagi kemuliaan nama Tuhan. Perkataan ini mirip dengan apa yang dikatakan oleh Paulus yaitu apa yang dahulu aku anggap keuntungan sekarang aku anggap rugi karena pengenalan akan Kristus. Jadi pengenalan akan Kristus itu akan membuat pandangan kita akan segala sesuatu menjadi berubah sehingga hidup kita juga akan mengalami perubahan.

 

THE KINGDOM RENEWAL (PEMBAHARUAN KERAJAAN)

 

Kata-kata “Kerajaan” itu muncul 162 kali dalam Perjanjian Baru. Dan Injil itu tujuannya bukan hanya supaya kita diselamatkan dan masuk sorga  tetapi supaya kita hidup dalam Kerajaan Sorga. Kita tidak hidup untuk dunia ini namun untuk tujuan yang kekal. Sebab itu Rasul Paulus menasehatkan kepada kita supaya kita tidak memikirkan hal-hal yang dibumi namun hal-hal yang ada di atas sebab kita tidak diciptakan untuk kerajaan dunia namun untuk Kerajaan Sorga. Sebab itu dalam Alkitab bagi orang yang lahir baru itu disebut sebagai warga kerajaan sorga. Inti dari Alkitab inisiatif Tuhan membawa Kerajaan Sorga untuk bertahta di bumi. Dan kabar baiknya adalah bukan manusia yang datang kepada Kerajaan Sorga tetapi Kerajaan Sorga yang datang kepada manusia. Serta pada akhirnya Tuhan ingin supaya kita dapat memerintah bersamaNya yaitu di dalam KerajaanNya yaitu bumi dan langit yang baru.

 

KITA DISELAMATKAN UNTUK MEMERINTAH BERSAMA KRISTUS

 

Ibrani 2:5-10 (BIMK)


5Malaikat-malaikat tidak mendapat kuasa dari Allah untuk memerintah dunia baru yang akan datang, yaitu dunia yang sedang kita bicarakan ini. 6Sebaliknya, pada suatu bagian di dalam Alkitab tertulis begini, “Manusia itu apa, ya Allah, sehingga Engkau mau mengingatnya? Manusia hanya manusia saja, namun Engkau memperhatikannya!  7Untuk waktu yang singkat Engkau menjadikan dia sedikit lebih rendah daripada malaikat. Engkau memberikan kepadanya kedudukan yang mulia dan terhormat 8 serta menjadikan dia penguasa atas segala sesuatu.”Nah, kalau dikatakan bahwa Allah menjadikan manusia “penguasa atas segala sesuatu”, itu berarti bahwa tidak ada sesuatu pun yang tidak di bawah kekuasaan manusia. Meskipun begitu, kita tidak melihat sekarang manusia berkuasa atas segala sesuatu. 9Tetapi kita sudah melihat Yesus berkuasa! Ia dijadikan sedikit lebih rendah daripada malaikat untuk waktu yang singkat, supaya atas kebaikan hati Allah Ia dapat mati untuk seluruh umat manusia. Kita melihat Dia sekarang diberikan kedudukan yang mulia dan terhormat karena Ia sudah menderita sampai mati.10Memang sudah sepatutnya Allah -- yang menciptakan segala sesuatu untuk maksud-Nya sendiri -- membuat Yesus penyelamat yang sempurna melalui penderitaan. Dengan itu Allah dapat mengajak banyak orang untuk turut diagungkan bersama Yesus. Sebab Dialah pembuka jalan bagi mereka untuk bisa diselamatkan.

 

Wahyu 20:6b


Kematian yang kedua tidak berkuasa lagi atas mereka, tetapi mereka akan menjadi imam-imam Allah dan Kristus, dan mereka akan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Dia

Jadi kita diselamatkan bukan hanya supaya masuk sorga tetapi kita memiliki kerajaan sorga. Sorga berbicara tempatnya namun kerajaan Sorga berbicara tentang pemerintahan dimana Tuhan sebagai raja secara terus menerus.  Kalau pemimpin pemerintahan dunia ketika mau memilih para menterinya tentunya akan memilih orang-orang yang senilai, seazas, memiliki kompetensi serta memiliki pandangan dan visi yang sama dengan pemimpinnya. Sebab itu kita selalu diubahkan oleh Tuhan untuk serupa dengan Kristus yang memiliki nilai-nilai yang sama dengan Kristus.

 

Roma 8:29


29Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. 30Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.

 

Ketika kita lahir baru dalam Kristus maka kita menerima 3 hal yaitu Justification yaitu dibenarkan sehingga kita luput dari hukuman dosa, Sanctification yaitu dikuduskan dari kuasa dosa dan Glorification yaitu dimuliakan. Dan waktu kita lahir baru maka semua yang ada dalam hidup kita menjadi baru yaitu kita memiliki hati yang baru, natur yang baru dan pandangan yang baru. Ini adalah yang disebut dengan sanctification secara posisi namun setiap waktu kita harus terus menerus diperbaharui.

 

Kolose 3:9-10


9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, 10 dan telah mengenakan manusia baru yang TERUS-MENERUS DIPERBAHARUI untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

 

Roma 12:2


2Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi BERUBAHLAH OLEH PEMBAHARUAN budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

 

Kita perlu untuk terus menerus diperbaharui (renewal) . Itu sebabnya betapa pentingnya kita rajin pergi beribadah yaitu supaya kita terus diingatkan akan Injil. Bahkan Marthin Luther mengatakan bahwa kita ini butuh untuk diingatkan akan Injil setiap hari karena kita sering lupa setiap hari. John Calvin menjelaskan bahwa proses pembaharuan tidak bisa terjadi tanpa proses pertobatan. Banyak orang Kristen yang melakukan pertobatan diawal yaitu ketika menerima Yesus secara pribadi namun selanjutnya tidak lagi melakukan proses pertobatan secara terus menerus sehingga tidak bisa melihat keindahan Kristus dalam kehidupannya setiap hari. Mereka hanya melihat Kristus yang dulu namun tidak bisa mengecap kehidupan yang terus menerus diperbaharui.  John Calvin berkata bahwa pertobatan itu bukan hanya tindakan dan perbuatan satu kali saja tetapi itu adalah proses yang terjadi seumur hidup. Mengapa banyak orang yang tidak suka berbicara tentang pertobatan sebab pertobatan itu adalah sesuatu yang tidak nyaman, seperti sedang mengalami kekalahan atau meratapi nasib. Bertobat itu bukan hanya menyesal atau merasa bersalah dan setelah itu tinggal dalam rasa bersalah itu sehingga kita terus merasa tertuduh.

 

PROSES PEMBAHARUAN ITU TERJADI TERUS MENERUS

 

Kolose 3:9-10


9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya, 10 dan telah mengenakan manusia baru yang TERUS-MENERUS DIPERBAHARUI untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;

 

Kolose 3:5


5Karena itu matikanlah dalam dirimu (PUT TO DEATH = MORTIFY)  segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan PENYEMBAHAN BERHALA 6semuanya itu mendatangkan murka Allah [atas orang-orang durhaka]. 7Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya. 8Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.

 

Penyembahan berhala sekarang ini bukan lagi dalam bentuk patung atau roh-roh  tetapi iblis akan membuat kita menyukai sesuatu lebih daripada Tuhan (Bisa berupa barang, prestasi, keluarga, hobby dll). Efek dari kita melakukan itu semua adalah akan membuat kita bukan semakin cinta Tuhan namun cinta pada berhala kita. Sebab itu kita perlu menyadari pentingnya proses pertobatan atau pencarian akan dosa itu.

 

PROSES PERTOBATAN YANG BENAR

 

Banyak orang yang berpikir bahwa telah bertobat dan setelah itu harus melayani karena sungkan dengan Tuhan yang sudah mati bagi kita. Orang yang melayani bukan karena cinta Tuhan tetapi karena sungkan itu artinya dia belum mengalami pertobatan secara benar sehingga pandangan tehadap Kristus itu semakin lama semakin kecil . Ada juga yang melayani Tuhan karena merasa kasihan dengan Tuhan yang sudah mati dan menderita bagi kita. Sunkan atau kasihan bukanlah pondasi yang benar dalam membangun hubungan dengan Kristus karena ingatan kita hanya pada Yesus yang dahulu dan semakin hari pandangan kita akan Kristus itu semakin kecil. Ini juga membuat kita mudah jatuh dalam dosa karena pondasi hubungan kita hanya karena sungkan dan kasihan. Sesungguhnya Tuhan tidak membutuhkan belaskasihan kita namun justru Dialah yang menaruh belaskasihan kepada kita sehingga menyelamatkan kita dari kutuk dosa. Tuhan juga tidak membutuhkan sungkan kita sebab Dia itu paling mulia dan memiliki segalanya namun justru memikirkan kita bukan supaya kita sungkan namun untuk memperbaharui kita.

 

Seringkali kita hanya bertobat sekali dan tidak mengalami pertobatan secara terus menerus sehingga hanya melihat Yesus yang dulu atau hanya secara konsep. Ini membuat kita tidak mengalami pembaharuan dan membuat pandangan kita akan Kristus semakin lama akan semakin mengecil sehingga ketika mengalami kekecewaan maka akhirnya membuat kita menjauh dari Tuhan. Itu sebabnya penting sekali bagi kita untuk mendengarkan kotbah tentang salib dan anugerah Tuhan secara terus menerus sebab kalau kita merasa bosan tentang hal itu maka kita sedang kehilangan esensi kekristenan sebab tanpa salib dan anugerah maka kekristenan itu tidak akan ada.

 

Proses pertobatan yang benar itu harus dimulai dengan mencari akar dosa dalam hati kita. Mengapa demikian yaitu karena dosa yang kita perbuat itu disebabkan oleh motivasi hati kita yang berdosa yang lebih percaya kepada berhala-berhala yang lain selain Tuhan.  Sebab itu perlu kita cari dahulu akar dari dosa itu (berhala dalam) dan setelah itu kita perlu memikirkan lebih dalam yaitu bagaimana dosa itu merusak kita dan sekeliling kita. Dosa itu ingin menghancurkan kita dan membunuh kita secara pelan-pelan sehingga kita tidak lagi hidup untuk kemuliaan Tuhan. Dan dosa itu bukan hanya merusak diri sendiri dan orang disekitar kita namun dosa itu juga sudah menodai kekudusan dan kemuliaan Tuhan. Namun proses ini tidak berhenti sampa disini sebab itu akan membuat kita merasa tertuduh terus menerus namun selanjutnya kita perlu memandang Injil Kristus. Itu sebabnya Marthin Luther berkata bahwa dia perlu mendengar Injil setiap hari karena hari sering lupa. Dan kalau Tuhan sudah berkoban bagi kita maka Dia akan mampu mengangkat kita dari berhala-berhala kita.

 

Roma 8:32-35


32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? 33Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? 34Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? 35Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus?

 

Jadi melalui pertobatan yang benar maka itu membuat kita melihat salib Kristus itu semakin lama semakin besar sebab setiap kali kita jatuh dalam dosa dan bertobat maka kita akan senantiasa memandang salib Krstus dan kita diperbaharui sehingga Kristus akan semakin besar dan kita semakin berkurang. Dan kita bisa menyadari kalau hidup kita bisa seperti sekarang serta ketika kita bisa mengatasi dosa kita itu karena ada karya salib Kristus dan kasih karunia Kristus yang sudah mengampuni, menerima, mengasihi dan menyucikan kita. John Piper berkata bahwa kasih karunia adalah kekuatan dan bukan hanya pengampunan, sebab kalau pengampunan saja maka itu tidak mengubahkan namun kalau kasih karunia itu adalah kekuatan maka itu akan mengubah kita untuk semakin serupa dengan Kristus.

 

Mungkin kita pernah berkali-kali jatuh dalam dosa sehingga merasa malu datang kepada Tuhan karena merasa itu menghina Tuhan. Tetapi ada quote yang mengatakan “ Kita justru menghina Tuhan dan Salib Kristus ketika kita jatuh dalam dosa bahkan berkali-kali sekalipun dengan tidak kembali kepada salib. Karena salib Kristus itu ada justru untuk mengatasi dosa kita yang berkali-kali itu . Bukankah Darah Yesus kekuatannya lebih dari cukup untuk menangani dosa yang sama? Kita justru menerima Kuasa atas dosa itu saat kita datang kepada salib Kristus.

 

Pada saat kita berdosa dan melihat bagaimana dosa itu merusak diri kita dan orang sekeliling kita lalu memandang salib Kristus maka disitulah kita semakin lama semakin jijik dan muak dengan dosa kita dan kita akan melihat keindahan salib Kristus jauh lebih besar daripada dosa kita, sehingga semakin lama kita akan meninggalkan berhala kita dan bergantung serta berpegang hanya pada Kristus yang jauh lebih indah.  Sebab itu seringlah bertobat supaya hidup kita senantiasa diperbaharui.