Jika Kristus Tidak Dibangkitkan maka Tidak ada Kabar Baik

PARADOX OF THE GOSPEL WEEK 3 "Kalau Kristus Tidak Bangkit Tidak Ada Kabar Baik" 

Ps Michael Chrisdion

PEMBACAAN  : 1 Korintus 15:3-10, 14-17

Kita menghadapi dua pergumulan selama berada di dunia ini yaitu persoalan fundamental (Kejahatan, Penderitaan, Kematian). Kita semua menghindari  kejahatan, berusaha luput dari penderitaan dan rela bayar mahal untuk menunda kematian, tetapi kejahatan dan penderitaan tidak dapat terhindarkan dan juga kita semua pasti harus menghadapi kematian.  Kita juga menghadapi pergumulan eksistensial (Arti Tujuan Pengakuan, Penerimaan, Penghargaan). Kita berusaha memiliki banyak harta untuk dihormati, meraih sukses untuk dipandang dan beramal supaya dilihat sebagai orang baik. 

Awalnya persoalan fundamental ini tidak menjadi persoalan karena kita memiliki hubungan yang harmonis dengan Allah. Demikian juga pergumulan eksistensial juga bukan masalah di awal penciptaan karena kita memiliki arti dan makna dimana kita diterima dan diakui oleh Allah sebagai ciptaanNya sungguh amat baik. Tetapi karena dosa maka semua tatanan ciptaan menjadi rusak dan kacau. Pencarian kepuasan manusia menjadi salah arah dimana tidak lagi kepada pencipta tetapi kepada ciptaan. Blaise Pascal berkata di dalam hati manusia ada lobang yang berbentuk Tuhan. Manusia berusaha menutupinya dengan kefanaan dan apa yang dunia tawarkan namun semua itu tidak bisa menjawab pergumulan itu. Itu sebabnya Yesus datang dan berinkarnasi menjadi manusia, mati di kayu salib dan bangkit pada hari yang ketiga dan memberikan solusi atas kedua pergumulan tersebut. 

           1. KEBANGKITAN KRISTUS MEMBERIKAN KEYAKINAN

Ayat 3 - 9 adalah bukti historis yang nyata akan Kebangkitan Kristus 

1A. (Ay 3-4) Menjelaskan Karya Salib Dan Kubur Kosong
3 Sebab yang sangat penting telah kusampaikan kepadamu, yaitu apa yang telah kuterima sendiri, ialah bahwa Kristus telah mati karena dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci, 4 bahwa Ia telah dikuburkan, dan bahwa Ia telah dibangkitkan, pada hari yang ketiga, sesuai dengan Kitab Suci;

Banyak teori-teori  di luar sana yang menyanggah kebangkitan Kristus. Salah satunya adalah teori bahwa Yesus tidak mati tetapi pingsan. Hal ini sering dikenal sebagai teori pingsan. Jadi, Yesus disiksa, dipukuli, memikul salib ke Golgota, disalibkan, ditusuk dengan tombak, dan semua orang mengira Dia mati. Kemudian mereka memindahkannya ke dalam makam dengan penjaga yang menjaga makam. Tetapi ternyata, Yesus tidak mati. 

Jadi, dua malam setelah disalibkan, Yesus memindahkan batu berat itu sendiri dan menyelinap keluar dari kubur tanpa para penjaga menyadarinya. Dan kemudian Dia bertemu murid-muridnya dan meyakinkan mereka bahwa Dia dibangkitkan dari kematian. Bisakah kita menggunakan logika sebentar? Apakah ada yang pernah dicambuk dengan buruk dalam perkelahian? Tidak ada pria yang akan mengangkat tangan mereka. Tidak peduli seberapa kuat kita, jika kita disiksa seperti Yesus, kita tidak akan bisa berjalan setidaknya selama beberapa bulan. Jadi, bagaimana Yesus bisa menjadi Jason Bourne dalam dua hari? Itu tidak masuk akal. 

Ada satu variasi lucu dari teori ini. Itu disebut teori kembar. Mereka mengatakan bahwa Yesus memiliki saudara kembar yang identik. Mereka dipisahkan saat lahir, dan mereka tidak bertemu lagi sampai penyaliban. Jadi, setelah kematian Yesus, saudara kembarnya mencuri tubuhnya, mengambil mantel mesianis, dan berpura-pura menjadi Yesus yang bangkit. Siapa pun yang datang dengan teori ini pasti terlalu banyak menonton drama Korea seperti "Penthouse".

1B. (Ay 5-7) Menjelaskan Para Saksi Mata

5 bahwa Ia telah menampakkan diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya. 6Sesudah itu Ia menampakkan diri kepada lebih dari lima ratus saudara sekaligus; kebanyakan dari mereka masih hidup sampai sekarang, tetapi beberapa di antaranya telah meninggal. 7Selanjutnya Ia menampakkan diri kepada Yakobus, kemudian kepada semua rasul.

“Orang-orang Kristen mula-mula tidak mungkin berhasil untuk mengkhotbahkan kebangkitan Kristus secara terbuka kecuali kubur kosong dan ratusan saksi mata ini benar-benar ada.” Wolfhart Pannenberg (Scottish Journal of Theology)

1C. (Ay 8-10) Menjelaskan Perubahan Hidup Paulus Setelah Berjumpa Kristus

8 Dan yang paling akhir dari semuanya Ia menampakkan diri juga kepadaku, sama seperti kepada anak yang lahir sebelum waktunya. 9 Karena aku adalah yang paling hina dari semua rasul, bahkan tidak layak disebut rasul, sebab aku telah menganiaya Jemaat Allah. 10Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, aku telah bekerja lebih keras dari pada mereka semua; tetapi bukannya aku, melainkan kasih karunia Allah yang menyertai aku....

Ada teori yang mengatakan bahwa ada teori konspirasi dari kedua belas murid Yesus yaitu para murid mencuri tubuh Yesus namun itu tidak mungkin. Katakanlah benar bahwa murid-murid yesus mencuri tubuhnya. Entah bagaimana, mereka menjadi Ocean’s 11 dan mampu menyelinap melewati penjaga Romawi dan mencuri mayat tanpa mereka sadari. 

Itu masih tidak menjelaskan transformasi yang terjadi pada para murid. Ketika Yesus ditangkap, para murid berlari dan bersembunyi dalam ketakutan. Mereka adalah sekelompok pengecut. Tetapi beberapa minggu kemudian, murid-murid yang sama muncul dan secara terbuka memproklamirkan kematian dan kebangkitan Yesus dengan mengorbankan nyawa mereka sendiri.  Semua murid mati disiksa karena injildan karena yesus. Petrus mati disalibkan terbalik karena dia menolak untuk mati dengan cara yang sama seperti yesus. Yohanes direbus hidup-hidup, dan dia tidak mati. Jadi, mereka mengasingkannya ke patmos. 

Ada beberapa yang mengatakan bahwa para murid merasa sangat bersalah karena meninggalkan tuan mereka untuk mati dan mereka ingat ajaran-Nya tentang bagaimana Dia akan dibangkitkan pada hari ketiga. Jadi, untuk menebus kesalahan mereka, mereka mencuri tubuh Yesus dan mulai memberi tahu orang-orang bahwa Dia telah dibangkitkan. Dan mereka akhirnya mati sengsara karena kebohongan yang mereka ciptakan. Apakah kita benar-benar akan percaya itu? Itu tidak masuk akal. Siapa yang akan mati karena kebohongan yang mereka ciptakan sendiri? 

Contoh : Jika pendeta saudara ternyata penipu dan dia mencuri uang gereja, dan bersembunyi di rumah saudara dan polisi mendatangi saudara dan menodongkan pistol kepada saudara untuk memberi tahu mereka di mana dia berada, apakah ada di antara saudara yang rela mati untuk dia? Pasti tidak. Saudara  akan menyerahkanku dalam sekejap. 

Jadi  opsinya adalah bagaimana jika kebangkitan Yesus benar-benar terjadi, maka transformasi para murid dari pengecut menjadi martir masuk akal. Mereka melihat guru yang mereka tinggalkan di kayu salib, bangkit dari kematian, Dia hidup dan sehat. Dan itu mengubah hidup mereka selamanya.

- N.T Wright dalam bukunya (The Resurrection of the Son of God) mengatakan “Jika hanya ada kuburan kosong dan tidak ada penampakan, orang akan percaya bahwa mayat Yesus dicuri. Jika saja ada saksi mata yang mengaku pernah melihat Yesus tetapi makam-Nya tidak kosong, maka semua orang akan mengira bahwa para murid sedang berhalusinasi. Hanya jika semua ini benar kubur kosong, penampakan Yesus , dan kehidupan para saksi mata yang diubahkan secara radikal… Bukti-bukti inilah yang memungkinkan  Kegerakan Kekristenan dimulai..”

Jadi bukti sejarah yang sangat kuat bahwa fakta kebangkitan Kristus itu benar-benar terjadi.

           2. KEBANGKITAN KRISTUS MEMBAWA PENGHARAPAN

Jika Kristus tidak bangkit, maka kita masih di dalam dosa (Pendosa). Lihat masa lalu Rasul Paulus

17Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.

Paulus yang dahulu penganiaya jemaat namun setelah diubah oleh Injil menjadi pemberita Injil yang bekerja keras lebih dari yang lain namun merasa tidak layak 

10Tetapi karena kasih karunia Allah aku adalah sebagaimana aku ada sekarang, dan kasih karunia yang dianugerahkan-Nya kepadaku tidak sia-sia. Sebaliknya, Aku Telah Bekerja Lebih Keras Dari Pada Mereka Semua

Ada komentator kitab Korintus yang berkata” ada kontroversi yang berkata bahwa Paulus ini lucu yaitu habis merendah lalu dia  bercerita bagaimana dia adalah seorang rasul yang berhasil bahkan paling berhasil....”  aku bekerja lebih keras daripada mereka semua...” (mereka semua itu adalah para rasul yang lain).  Inilah yang disebut dengan Injil memberikan jati diri yang paradoksal. Untuk mengerti tentang jati diri yang paradoksal maka kita gambarkan melalui perbandingan antara jati diri dunia dengan jati diri Injil. 

Jati diri dunia itu berdasarkan performa/prestasi/pencapaian kita untuk mendapatkan penerimaan//pengakuan//pendapat orang lain. Ketika kita berhasil kita percaya diri, dan menjadi berani tetapi susah untuk rendah hati, ketika kita gagal kita rendah diri, sehingga takut dan cenderung menjadi minder/pemalu. Kalau kita disukai/ diterima maka kita bahagia/ senang, sehingga cenderung sombong sehingga susah untuk berempati/ bersimpati, kalau kita ditolak/tidak disukai maka kita sensitif, sehingga cenderung negatif sehingga susah untuk bangun relasi.

Injil Memberikan Jati Diri Yang Paradoksal.

17Dan jika Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah kepercayaan kamu dan kamu masih hidup dalam dosamu.

Kalau Kristus bangkit, maka tidak sia-sia kita percaya kita dibebaskan dari dosa (dibenarkan). Bagaimana ini signifikan? Mengapa kebangkitan Kristus ini signifikan?

Ilustrasi : Jika seseorang telah melakukan kejahatan kriminal tertangkap, di pengadilan maka dia akan divonis penghukuman atas pelanggaran hukumnya. Karena orang itu berhutang kepada masyarakat kalau vonisnya misalnya sepuluh tahun penjara, orang itu masuk penjara selama 10 tahun. Ketika orang itu keluar maka hutang itu sudah lunas dibayar. Bagaimana kita tahu hutang itu lunas  dibayar? Yaitu dia dilepaskan dari penjara karena sudah menjalani hukumannya, menjalani vonisnya dan memenuhi hutang nya kepada masyarakat. 

Demikian juga bahwa kebangkitan Kristus adalah tanda bahwa hutang dosa kita sudah dibayar lunas! Dosa kita sudah lunas. Dari mana kita  tahu yaitu Yesus mati di kayu salib untuk menanggung  hukuman atas hutang dosa kita. Sebagai bukti itu sudah dibayar lunas adalah melalui kebangkitanNya.

          2. BAGAIMANA KEDUANYA BERDAMPAK KEPADA HATI KITA?

Kristus telah bangkit maka identitas kita bukan lagi pendosa tetapi identitas kita ada di dalam Kristus. Jati diri kita adalah Kristus. Jati diri Injil adalah berdasarkan performa, prestasi dan pencapaian Kristus  (penerimaan, pengakuan dan pendapat Tuhan). Salib adalah puncak paradoks Injil. Kristus menanggung semua persoalan fundamental kita. Kristus mengalami kejahatan yang terbesar, penderitaan yang paling mengerikan dan kematian yang paling mengenaskan. Tetapi puji Tuhan, Dia tidak hanya mati tetapi Dia bangkit. Kebangkitan-Nya dengan jelas menunjukkan bahwa  Dia menang atas kejahatan, menang atas penderitaan dan maut sudah dikalahkan.


1 Kor 15:54b-57
Maut telah ditelan dalam kemenangan. 55 Hai Maut Di Manakah Kemenanganmu?
Hai Maut, Di Manakah Sengatmu? 56Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.  57Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.

Roma 5:8
"Tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, Oleh Karena Kristus Telah Mati Untuk Kita, Ketika Kita Masih Berdosa."

Karena natur dosa kita maka kita selalu cenderung mencari arti dan makna dalam hal-hal yang fana. Tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita dengan mengirimkan Kristus untuk mati bagi kita ketika kita masih hidup menyembah berhala (pengakuan, penghargaan, kenyamanan dan pergumulan eksistensial kita yang penuh dengan dosa). Kristus menanggung semua pergumulan eksistensial kita (pengakuan, penerimaan dan penghargaan).

Titus 3:5
"Sebab bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya, Ia menyelamatkan kita dengan pembasuhan yang memulihkan dan dengan pembaharuan yang dilakukan oleh Roh Kudus."

Ayat ini mengajarkan bahwa kita tidak dapat diselamatkan oleh performa perbuatan baik kita atau usaha kita sendiri, tetapi hanya melalui rahmat dan kasih karunia Allah yang diberikan kepada kita melalui Yesus Kristus. Kita diselamatkan melalui pembasuhan dan pembaharuan yang dilakukan oleh Roh Kudus, bukan oleh perbuatan kita sendiri.

Orang berinjil memiliki jati diri yang paradoksal seperti Rasul Paulus. Dimana Rasul Paulus merasa tidak layak sehingga dia rendah hati tetapi dia tidak rendah diri. Rasul Paulus rendah hati namun pada saat yang sama dia sangat percaya diri dan berani., tetapi tidak sombong. Biasanya orang yang merasa tidak layak dan rendah diri akan merasa minder dan takut. Dan biasanya orang percaya diri itu sangat proaktif, beinisiatif dan berani namun sombong arogan atau angkuh. Namun Injil mengubah segalanya.. Kasih karunia Kristus mengubah segalanya.

IMPLIKASI INJIL. Karena Injil maka kita bisa ..

  • Percaya diri namun rendah hati. 
  • Giat bekerja namun relaks
  • Semangat namun tenang. 
  • Berempati/simpati namun objektif
  • Sabar namun proaktif. 
  • Berani namun hati-hati
  • Berserah namun tetap berharap. 
  • Terpacu namun merasa puas
  • Percaya namun tetap aktif. 
  • Menerima namun tidak membiarkan
  • Tulus namun tidak naif. 
  • Tegas namun lemah lembut