Membawa Damai Di Tengah Kerusakan

Special Sunday

✨Membawa Damai di Tengah Kerusakan✨

📖 Ayat Bacaan: Yeremia 29:4-7

📝 Ringkasan Khotbah:

Saat itu bangsa Israel sedang dalam pembuangan di Babel. Mereka merasa shock, kehilangan arah, marah, dan berharap segera pulang. Dalam keadaan seperti itu, mereka lebih memilih untuk mendengarkan perkataan yang menenangkan hati dari para nabi palsu yang berkata bahwa, “kita akan segera kembali ke Yerusalem.” Tapi, Tuhan melalui Yeremia justru mengatakan bahwa pembuangan itu akan berlangsung selama 70 tahun (ay. 10)!

Saat kita mengalami kondisi yang tidak mengenakkan dalam negara kita, kejahatan, korupsi, ketidakadilan, hukum yang disalahgunakan, dll., kita cenderung melakukan 3 hal yang keliru, yaitu: menarik diri, beradaptasi (mengikuti arus dunia), ataupun melawan tanpa kasih. Tapi Tuhan, melalui nabi Yeremia, justru ingin kita mengusahakan kota. Itu berarti, kita perlu hadir, peduli, dan berdoa bagi bangsa kita; bukan cuma bertahan, tapi untuk jadi berkat. Mengapa? Karena identitas kita bukan hanya warga Indonesia, tapi juga warga kerajaan Allah.

Babel (Indonesia/Surabaya), bukan rumah terakhir kita, tapi Misi kita sekarang. Yerusalem Baru (kekekalan bersama Allah) adalah rumah kita nanti. Kita dipanggil BUKAN HANYA menjadi PENERIMA ANUGERAH tetapi juga PENYALUR ANUGERAH.

🤔 Pertanyaan Reflektif:

1. Apa yang terakhir kali kamu bagikan di media sosial? Apakah itu membangun atau justru merusak damai? (Tips Repons: Ajak anak Anda membagikan apa saja contohnya).

2. Kapan terakhir kali kamu benar-benar hadir, mendengar, dan peduli dengan teman di dunia nyata? (Tips Respons: Jika ada, ajak anak Anda bercerita siapa dan apa yang terjadi. Jika tidak, dorong anak Anda untuk memulainya).

3. Ide kreatif apa yang bisa kamu mulai minggu ini untuk membuat perubahan positif di sekitarmu? (Tips Respons: Ajak anak Anda melihat hal kecil praktis apa yang mereka bisa mulai dalam waktu dekat).

✝ GOSPEL CONNECTION:

Yesus tahu, kota-kota, bangsa-bangsa, bahkan dunia ini sudah rusak oleh dosa, tetapi…

- Yesus meninggalkan “rumah” yang sempurna untuk masuk ke tempat yang rusak demi misi pemulihan.

- Yesus tidak membenci dunia yang keras hati; Ia hadir dengan belas kasihan dan kerinduan agar dunia ini mengalami damai sejati.

- Yeremia memanggil umat untuk berdoa bagi kesejahteraan kota; Yesus menunjukkan puncaknya dengan mendoakan bahkan orang yang menyalibkan-Nya.

Yesus rela meninggalkan kota sempurna (Yerusalem Surgawi) dan datang ke kota yang rusak (dunia kita). Dia nggak cuma mendoakan kita, tapi mati dan bangkit untuk kita, Dia mengutus Pribadi Roh Kudus sebagai jaminan supaya suatu hari nanti kita tinggal di Yerusalem Baru, kota yang penuh damai dan keadilan.

🙌🏼 Sekarang, sebagai anak muda yang mengerti Injil:

- Kita tidak cuma scroll sosmed, tapi hadirkan damai. Gunakan media sosial untuk membangun, bukan merusak.

- Kita tidak menjadi “ghost” di komunitas nyata, tapi Hadir secara fisik dan emosional di sekolah dan pertemanan.

- Kita mendoakan keadaan dan orang yang ada dalam kehidupan sehari-hari. Doakan guru, teman, bahkan orang yang nyebelin di kelas/kerja.

- Kita bukan hanya mengkritik keadaan, tapi menyalurkan energi dari mengkritik jadi mencipta solusi kreatif.