Gospel & Racism

The Gospel and Racisms

Ayat Bacaan

Yunus 4:1-5

Ringkasan kotbah

Seringkali rasisme dianggap sebagai masalah yang hanya dialami orang-orang tertentu. Kita mengkaitkan rasisme dengan kurangnya pendidikan atau semata kedengkian dari orang-orang yang 'lahir' dengan kencederungan spesifik. Sesungguhnya akar dari rasisme adalah salah satu bentuk dosa. Sehingga kita semua berpotensi, atau bahkan bergumul dengan rasisme saat ini.

Dosa memisahkan manusia dari sang pencipta. Generasi lepas generasi dosa bermanifestasi dalam bentuk yang berbeda. Rasisme adalah salah satubentuk dari permasalahan dosa yang semakin marak dalam peradaban kita. Yunus diberikan perintah untuk memberitakan pesan pertobatan kepada kota Niniwe dimana akhirnya seluruh penduduk Niniwe bertobat dan menerima pengampunan dari Tuhan. Namun bukannya Yunus bergembira atas pertobatan mereka, malah ia marah kepada Tuhan

Pertanyaan Diskusi

1. Apakah kamu pernah mengalami perilaku rasis? Atau kamu pernah rasis terhadap orang lain? tips respons (mintalah anak anda merenungkan hal ini, tanyakan kepada mereka bagaimana perasaan mereka saat mendapatkan perilaku rasisme)

2. Menurut apa yang telah kamu dengarkan saat kotbah di hari minggu apa yang menjadi akar rasisme? tips respons (ajaklah anak remaja anda untuk mengingat kembali hal ini, yang menjadi akar rasisme adalah dosa, sehingga kita merasa bahwa suku atau ras kita lebih baik daripada orang lain)

3. Bagaimana Injil memberi sudut pandang yang baru ketika melihat orang-orang yang berbeda di sekitarmu? tips respons (Injil mengingatkan kita bahwa kita semua, tidak ada yang terkecuali, adalah pendosa yang menerima pengampunan Tuhan karena apa yang Kristus telah lakukan di atas kayu salib. Tidak ada seorangpun yang dapat bermegah atas diri, golongan, kedudukan ataupun usahanya karena hari ini kita ada itu semata karena kasih karunia Allah)

Christ Connection

Yunus tidak ingin bangsa Niniwe diselamatkan karena pada saat itu Niniwe adalah 'musuh' bangsa Israel. Yunus keluar dari kota Niniweh untuk menyelamatkan dirinya dan mendirikan tenda untuk tinggal disana. Ia berharap Allah akan tetap menjatuhkan penghakimannya atas umat Niniwe. Yesus juga keluar dari kota Yerusalem namun bukan untuk menyelamatkan dirinya, melainkan taat kepada kehendak Allah Bapa sehingga Ia 'mengorbankan' dirinya supaya pendosa-pendosa seperti kita dapat menerima keselamatan dan pengampunan.