Clinging The Promise Of God

Clinging to the Promises of God

Ayat Bacaan

Kisah Para Rasul 27:21-24, 30-44

Ringkasan Khotbah

Keberanian sejati tidak datang dari dalam, tetapi dari Tuhan. Paulus tidak kecewa karena Allah telah berkata, “Jangan takut, Paulus. Kamu harus menghadap Kaisar” (ayat 24). Iman kita tidak boleh berakar pada keadaan kita atau pada apa yang kita lihat, tetapi pada apa yang Tuhan katakan. Dia memberitahu kita untuk tidak takut. Dia mengingatkan kita dalam firman-Nya bahwa janji-janji-Nya tidak akan gagal; tujuan Allah akan menang. Badai kehidupan tidak memiliki kata akhir. 

Mereka mungkin mengalahkan perahu dan menghancurkan iman kita, tetapi di tengah angin puyuh, Tuhan berkata untuk mengingat rencana dan janji-janji-Nya. Kita dapat memiliki keberanian sewaktu kita berpegang pada firman-Nya. Paulus dan semua yang ada di kapal diselamatkan karena janji Tuhan, tetapi Tuhan menggunakan sejumlah orang untuk menggenapi janji itu. Pertama dan terutama, Dia menggunakan kepemimpinan dan persuasi Paulus. Dia juga menggunakan upaya para pelaut, otoritas dan instruksi perwira, dan kepatuhan para prajurit dan tahanan. Lukas memberi tahu kita bahwa “dengan cara ini, setiap orang dengan selamat mencapai pantai” (ayat 44). Intinya adalah bahwa Allah seringkali memenuhi janji-janji-Nya melalui tindakan manusia.

Pertanyaan Diskusi

1.Bagaimana Firman Tuhan dapat memberi kita keberanian dalam keadaan yang menakutkan? tips respon (mintalah anak remaja anda merenungkan ini, ingatkan bahwa  melalui Firman Tuhan kita kembali sadar jika kita tidak sendirian, ada Roh Kudus yang menyertai kita)

2.Apa yang dapat kita pelajari dari fakta bahwa Allah menggenapi janji-Nya melalui orang percaya? tips respon (ajaklah anak remaja anda merenungkan ini, ingatkan bahwa Allah seringkali bekerja di dalam kita dan melalui kita dalam setiap hal yang kita hadapi)

3.Apa saja cara Allah dapat memakai kita untuk menyelesaikan pekerjaan-Nya? *tips respon (ajaklah anak remaja anda merenungkan ini, ingatkan bahwa Allah seringkali mengijinkan pergumulan dan tantangan dalam kehidupan kita supaya kita semakin dewasa rohani, sehingga kita dapat memahami rencana pekerjaan-Nya dalam hidup kita)

Christ Connection

Paulus memperjelas bahwa satu-satunya cara untuk diselamatkan adalah dengan tetap berada di kapal saat kapal itu bertahan menghadapi badai. Kisah ini menggemakan peristiwa-peristiwa lain di mana keselamatan datang melalui penghakiman, seperti Nuh di atas bahtera, anak-anak Israel berjalan melalui Laut Merah, dan ular perunggu diangkat di atas tiang. Karena Yesus menanggung penghakiman menggantikan kita, kita berpegang teguh pada Dia dan janji-janji-Nya, percaya bahwa Dia mampu membawa kita melewati badai.