God Calls A Prophet
Ayat Bacaan:
1 Samuel 1:2-11, 20-28;3:15-19
Ringkasan Khotbah:
Firman Tuhan ini bercerita tentang anugerah Tuhan kepada Hana, seorang perempuan mandul, yang melahirkan seorang putra bernama Samuel. Bertahun-tahun Hana berharap dapat mengandung dan melahirkan tetapi Tuhan tidak juga memberikan. Hana terus berdoa kepada Tuhan dan ia bernazar kepada Tuhan apabila ia diberikan seorang anak. Akhirnya Hana mengandung dan melahirkan Samuel.
Tuhan yang kita punya adalah Tuhan yang berkuasa. Dia selalu menjawab doa-doa kita. Memang terkadang jawaban Tuhan tidak seperti apa yang kita inginkan, seperti Hana, tetapi sebenarnya Tuhan sedang merancangkan kebaikan.
Tim Keller mengatakan, “You can’t judge God by your calender. God may be appear to be slow, but he never forget his promises”. Doa itu bukan untuk mengubah hati Tuhan, tetapi hati kita supaya sesuai dengan hati-Nya. Bahkan Tuhan memberikan bukan dari apa yang kita inginkan atau butuhkan, tetapi apa yang menjadi kehendak-Nya.
Pertanyaan Diskusi:
1. Apakah bagimu doa adalah tentang Tuhan pasti menjawab doa kita atau doa adalah tentang relasi yang nyata dengan Tuhan. Tips Respons (Ambillah waktu untuk merenungkan bagaimana motivasi hatimu selama ini dalam hal berdoa?)
2. Bagaimana kamu memahami bahwa melalui doa, Tuhan ingin kita mengalami proses dan kedewasaan iman? Tips Respons (Doa bukan transaksional tetapi relasional dengan Tuhan. Berdoa bukan hanya saat kita butuh sesuatu, tetapi dalam setiap musim hidup kita, kita perlu berdoa agar kita semakin mengenal pribadi dan karya-Nya dalam hidup kita)
Christ Connection:
Dalam PL, Allah memberikan Samuel kepada Hana dengan tujuan membebaskan umat Israel. Dalam PB, Allah memberikan Yesus kepada umat pilihan-Nya dengan tujuan membebaskan kita dari upah dosa yaitu maut.
Allah Bapa memberikan Putra-Nya yang tunggal yaitu Kristus sebagai pemberian jawaban doa yang paling berharga kepada kita manusia berdosa, supaya kita manusia berdosa dibebaskan dari upah dosa yaitu maut (Yoh.3:16).