✨Jesus Heals a Woman and Raises a Girl✨
📖 Ayat Bacaan: Markus 5:21-43
📝 Ringkasan Khotbah:
Suatu kali, seorang kepala rumah ibadah bernama Yairus mendatangi Yesus, tersungkur di depan-Nya di tengah keramaian, sambil meminta agar Ia menyembuhkan anak perempuannya yang sedang kritis. Tindakannya itu penuh dengan risiko, karena bisa saja dia dimusuhi oleh para ahli Taurat dan orang Farisi lainnya, bahkan bisa saja ia kehilangan pekerjaannya.
Selain itu, ada juga perempuan yang tidak seharusnya di ada di tengah kerumunan itu, karena ia sedang sakit pendarahan selama 12 tahun. Perempuan ini sedang najis, seorang yang miskin, tidak punya keluarga, dan bukan siapa-siapa. Tetapi, dia memberanikan diri untuk berada di sana, bahkan menyentuh Yesus, berharap mengalami kesembuhan. Tindakannya itu juga penuh dengan risiko, karena jika ketahuan, dia bisa saja ditegur, ditangkap, atau bahkan dihukum.
Namun, baik Yairus maupun perempuan yang sakit pendarahan ini memiliki kesamaan, yaitu mereka benar-benar beriman kepada Yesus, meskipun penuh dengan risiko. Mereka percaya bahwa Yesus pasti sanggup menolong mereka. Karena, iman bukan tentang siapa kamu, tapi tentang kepada siapa kamu datang dan percaya.
🤔 Pertanyaan Diskusi:
1. Apakah kita akan tetap percaya dan memilih Yesus ketika taruhannya adalah seluruh hidup kita? (Tips Respons: Ajaklah anak Anda melihat, bahwa seringkali kita sulit merelakan sesuatu yang kita kasihi atau sayangi demi mengikut Yesus. Ajak anak-anak melihat hal-hal apa sajakah yang mereka pikir sulit untuk dilepas untuk mengikut Yesus?)
2. Pernahkah kamu merasa Tuhan “terlambat” menjawab doamu? Gimana perasaanmu saat itu? (Tips respons: Ajak anak Anda untuk melihat hati mereka. Apakah saat Tuhan tidak memberi apa yang diharapkan didoakan, mereka tetap percaya kepada Tuhan? Ataukah sebaliknya, mereka justru kecewa dengan Tuhan? Apa yang membuat mereka tetap percaya kepada Yesus walau doa mereka “terlambat” dijawab Tuhan?)
✝ GOSPEL CONNECTION:
Yesus datang ke dalam dunia, untuk memberikan kita sebuah harapan sejati, bahwa siapapun kita, dari latar belakang manapun kita, bagaimanapun masa lalu kita; Tuhan tidak pernah membuang kita.
Di taman Getsemani Yesus berdoa dalam keheningan, supaya setiap seruan doa kita hari ini didengar oleh Bapa di surga. Di kayu salib Yesus ditinggalkan oleh Bapa, supaya kita tidak akan pernah dibiarkan berjalan sendirian.
🙌🏼 Sekarang, di dalam Injil, kita dapat:
- Datang kepada Yesus apapun latar belakang kita, karena Ia selalu menerima kita yang datang dalam iman.
- Tetap berharap walau rasanya sudah terlambat, karena Dia selalu hadir bahkan saat harapan terasa mati.
- Dipulihkan dan dikenal secara pribadi oleh Yesus, karena kita bukan lagi orang asing di mata Tuhan, melainkan anak-anak Tuhan yang dikasihi.