The Church Is Sent to Demonstrate Faith
Ayat Bacaan
Ibrani 11:1-2, 32-40, 12:1-2
Ringkasan Khotbah
Iman bukanlah perasaan subjektif atau harapan sesaat. Bukan berdasarkan opini, angan-angan, atau optimisme bahwa sesuatu akan terjadi sesuai rencana. Sebaliknya, itu adalah jaminan yang pasti berdasarkan keyakinan bahwa Tuhan selalu menepati janji-Nya. Ibrani 11 secara menyeluruh menunjukkan pentingnya iman di sepanjang generasi. Penulis tidak membatasi teladan imannya hanya kepada mereka yang tampaknya berhasil dalam hidup. Sebaliknya, dia tiba-tiba dan tiba-tiba bergeser untuk mengilustrasikan iman yang mahal harganya. Beberapa kerajaan ditaklukkan, sementara yang lain mati syahid. Beberapa adalah pahlawan perang, dan yang lainnya mati bahkan tanpa memberikan perlawanan. Kita tidak menentukan hasil duniawi dari kesetiaan kita. Bagi sebagian orang itu mungkin perayaan, sementara bagi yang lain mungkin menyedihkan.
Peran kita hanyalah setia dan menyerahkan hasilnya kepada Tuhan. Penulis menantang kita untuk “mengesampingkan setiap rintangan dan dosa yang begitu mudah menjerat kita” (Ibr. 12:1). Kita semua memiliki dosa dalam hidup kita yang harus kita tinggalkan agar kita dapat memegang kebebasan yang Yesus telah mati untuk amankan bagi kita. Namun, mungkin juga ada rintangan dalam hidup kita yang belum tentu berdosa, tetapi merupakan “penghalang” yang membuat kita tidak bisa berlari dengan baik. Itu bisa berupa hobi, minat, hubungan, tujuan tertentu, atau jalur karier. Ada banyak hal baik, tetapi hal-hal itu mungkin menghalangi kita dari hal terbaik jika kita tidak berhati-hati. Kita tidak dapat membiarkan apa pun menghalangi kita untuk hidup bagi Kristus dan misi-Nya.
Pertanyaan Diskusi
Christ Connection
Teladan yang setia dalam Kitab Suci adalah sumber kekuatan dan dorongan, tetapi mereka tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kehidupan Yesus Kristus, yang memikul salib dan rasa malunya dengan mengingat kemuliaan dan sukacita-Nya di masa depan. Karena karya Kristus, iman kita dan harapan semua orang yang percaya akan terpenuhi saat Dia datang kembali. Kita memiliki jaminan keandalan janji-janji Allah.