Trusting Christ in Life & Death

Trusting in Christ in Life and Death

Ayat Bacaan

Kisah Para Rasul 6:8-10; 7:44-51,54-60

Ringkasan Khotbah

Saat kita mempertimbangkan apa artinya menjadi seperti Stefanus dan berbicara dengan berani untuk Kristus melalui kuasa Roh, kita perlu mengingat dua hal.  Pertama, kita harus selalu mewartakan Kristus dengan kerendahan hati dan kesabaran.  Kedua, kita harus ingat bahwa Roh Kudus hidup di dalam kita dan berbicara melalui kita.  Keberanian kita hendaknya tidak terbungkus dalam kecerdasan atau kemampuan kita sendiri, tetapi dalam kuasa Roh.  Bukan tugas kita untuk meyakinkan seseorang tentang Injil—itu adalah pekerjaan Roh Kudus.

Pertanyaan Diskusi

  1. Mengapa Allah memerintahkan kita untuk tidak menyembunyikan iman kita? tips respon ( mintalah anak remaja anda merenungkan hal ini, ingatkan bahwa kita harus menjadi saksi Kristus dimanapun kita berada )
  2. Dengan cara apa keluarga kita dapat menjadi lebih berani dalam membagikan Injil? tips respon ( ajaklah anak remaja anda merengkan hal ini, kita perlu memohon pada Allah Roh Kudus untuk memampukan supaya kita berani mengabarkan Injil, dan kita harus berbuat baik kepada sesama, supaya orang lain dapat mengenal Injil )
  3. Bagaimana Roh Kudus memberi kita keberanian yang kita butuhkan? tips respon ( mintalah anak remaja anda merenungkan ini, Ingatkan bahwa Roh Kudus akan menyertai dan memberikan kita keberanian dalam pengabaran Injil yang kita lakukan )

Christ Connection

Dalam kematiannya sebagai martir pertama, Stefanus mengikuti jejak Juruselamatnya.  Baik Yesus maupun Stefanus difitnah dan dituduh menghujat.  Baik Yesus maupun Stefanus berdoa untuk algojo mereka.  Baik Yesus maupun Stefanus mempercayakan roh mereka kepada Tuhan saat mereka mati.  Sebagai pengikut Yesus Kristus, Stefanus mencerminkan Gurunya, dalam hidup dan mati.