God Overrides Evil with Good
Ayat Bacaan
Kejadian 45:1-2, 6, 19-20; 44:32-34; 45:7-8, 15, 28; 50:20
Ringkasan Khotbah
Bencana kelaparan sudah melanda daerah-daerah di sekitar Mesir sampai tanah Kanaan. Yakub akhirnya juga mengutus sepuluh anak-anaknya (tidak termasuk Benyamin) untuk pergi ke Mesir untuk membeli makanan. Saat mereka tiba di Mesir, mereka bertemu dengan Yusuf yang mengenali mereka, namun mereka tidak mengenalinya.
Yusuf berpura-pura menganggap mereka sebagai pengintai negeri Mesir. Yusuf meminta saudara-saudaranya untuk memilih satu orang untuk tinggal di Mesir sebagai jaminan bahwa mereka akan kembali dengan membawa adik mereka yang paling bungsu, Benyamin.
Beberapa waktu setelah kembali ke tanah Kanaan, makanan mereka mulai habis dan mereka harus kembali ke Mesir. Awalnya, Yakub menolak untuk mengizinkan Benyamin ikut pergi ke Mesir. Tetapi setelah diberikan jaminan oleh Yehuda—yang dulu mencetuskan ide untuk menjual Yusuf, Yakub pun akhirnya merelakan Benyamin untuk ikut. Setelah sampai di Mesir, Yusuf menerima mereka dan melepaskan saudaranya yang ditahan. Akan tetapi, Yusuf meminta Benyamin untuk tinggal. Menyadari janjinya kepada ayahnya yang terancam, Yehuda pun menawarkan dirinya sebagai ganti bagi Benyamin. Yusuf pun terharu melihat hal ini. Ia menangis dengan sangat keras dan akhirnya menunjukkan dirinya sebagai Yusuf, adik mereka yang dulu dijual sebagai budak.
Akan tetapi, Yusuf tidak mendendam. Ia meyakinkan saudara-saudaranya bahwa Allah telah mengutusnya ke Mesir untuk misi penyelamatan. Ia juga meminta saudara-saudaranya untuk kembali ke tanah Kanaan dan menjemput ayah mereka untuk pindah ke Mesir.
Awalnya, Yakub tidak percaya. Tetapi setelah melihat kereta yang dikirim Firaun dan kesaksian anak-anaknya mengenai Yusuf, ia pun percaya dan memutuskan untuk pergi. Mereka pergi ke Mesir dan menetap di tanah Gosyen, yaitu tempat yang disediakan Firaun supaya mereka bisa melanjutkan pekerjaan mereka sebagai gembala yang dipandang jijik oleh orang-orang Mesir.
Dua pelajaran utama yang dapat diambil dari kisah ini adalah bagaimana Allah menggagalkan kejahatan melalui kebaikan dengan mendatangakan 1) rekonsiliasi dan 2) keselamatan. Allah merekonsiliasi hubungan Yusuf dan keluarganya. Allah juga menyelamatkan mereka dari bencana kelaparan dan memberikan mereka tanah yang baru untuk melanjutkan kehidupan mereka.
Pertanyaan Diskusi
1. Apa yang keluarga lihat ketika menghadapi tantangan kehidupan? tips respons (Ambilah waktu untuk merenungkan tantangan yang pernah atau sedang dihadapi oleh anggota keluarga. Bagikan tantangan tersebut. Kemudian, renungkan apa yang seringkali menjadi fokus saat menghadapi permasalahan tersebut. Apakah masalah, diri sendiri, atau Tuhan yang menjadi fokus
2. Apakah keluarga pernah/sering mengalami kebaikan Allah? Kalau iya, bagaimana kebaikan Allah memberikan harapan di tengah tantangan hidup? tips respons (Ambilah waktu untuk merenungkan kaitan kebaikan Allah yang paling jelas ditunjukkan di atas kayu salib merupakan pengharapan terbesar di dalam kehidupan? Bagikan perasaan/pikiran yang muncul setelah merenungkan hal ini, dan bagaimana pikiran ini menolongmu untuk menghadapi kejahatan di hidup ini.)
3. Bagaimana pengampunan Kristus menolongmu untuk mengampuni orang-orang di sekitar kamu? tips respons (Renungkan dan bagikan apa yang kalian ketahui tentang karya Kristus. Ceritakan bagaimana karya-Nya memberikan kemampuan bagimu untuk mengampuni orang lain dan.)
Christ Connection
Yesus Kristus adalah Yusuf yang sejati. Seperti Yusuf, Yesus dijual sebagai hamba. Seperti Yusuf, Yesus dihina, disiksa, dan disakiti di atas salib. Yesus juga menghidangkan pengampunan kepada setiap yang percaya kepada-Nya. Tak kalah penting, Yesus juga memberikan kemenangan dari bencana dosa dan maut.
Karena Injil, Allah menunjukkan bahwa Ia sanggup untuk mengalahkan kejahatan dan menggunakannya untuk mendatangkan kebaikan bagi yang mengasihi-Nya dan kemuliaan bagi nama-Nya. Pandanglah pada salib Kristus untuk mendapatkan harapan di tengah tantangan hidup ini.