Pembacaan : Amsal 9

Bacaan Alkitab Setahun : Imamat 7-8

 

Pelayan-pelayan perempuan telah disuruhnya berseru-seru di atas tempat-tempat yang tinggi di kota: "Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah ke mari"; dan kepada yang tidak berakal budi katanya: "Marilah, makanlah rotiku, dan minumlah anggur yang telah kucampur; buanglah kebodohan, maka kamu akan hidup, dan ikutilah jalan pengertian."  (Amsal 9:3–6)

 

JAMUAN HIKMAT. Hikmat memanggil kita untuk menemukan jalan ke rumahnya di mana dia sudah menyiapkan pesta. Makanan enak adalah lambang keinginan dan selera hati kita. Kita bisa bertumbuh dalam hikmat atau kebodohan tergantung kasih dan komitmen tertinggi yang menggerakkan kita. Kita tidak dapat mengatasi kecanduan kerja jika kita terlalu mencintai uang dan status. Kita tidak dapat mengatasi kepahitan atau fitnah jika kita terlalu mencintai reputasi kita. Bukan hanya kekuatan kehendak tetapi penataan keinginan kita yang akan mendatangkan hikmat.

 

Jalan hikmat bukanlah cara perbaikan yang cepat dan perubahan haluan yang dramatis. Ini adalah pelatihan yang panjang dan penuh disiplin. Namun ini melatih hati, bukan hanya pikiran dan kemauan. Jangan hanya menaruh keyakinan pada kebaikan Allah namun nikmatilah itu dalam penyembahan dan doa. Orang Kristen tahu bahwa pesta terakhir bagi jiwa adalah perjamuan kawin Anak Domba (Wahyu 19:6-9), di mana Yesus, Tuan dari pesta itu, akan memuaskan kita sepenuhnya, memberi kita “anggur terbaik” dari kasih penyelamatan-Nya (Yohanes 2:1-11). Bahkan yang kita cicipi sekarang akan menyembuhkan kegelisahan kita dan dengan demikian membuat kita bijaksana. 

 

Apakah kehidupan doa Anda termasuk banyak memuji dan menyembah Tuhan, atau apakah doa kita adalah waktu untuk meminta saja?

 

Doa: Bapa, aku telah membuat banyak keputusan yang salah karena disebabkan kurang pengetahuan dan lebih merupakan hasil dari hati yang kosong. Curahkan kasih-Mu ke dalam hatiku oleh Roh Kudus (Roma 5:5) . Amin.