WARISAN IMAN

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Ibrani 11:1-2

 

Seperti apa iman itu? Dalam pasal 11, penulis kitab Ibrani menjawab pertanyaan ini dengan menyajikan kepada kita sebuah galeri potret orang-orang kudus zaman dahulu yaitu pria dan wanita yang dipuji karena iman mereka. Catatan pujian dalam Alkitab ini tidak dimaksudkan untuk meninggikan individu-individu ini ke status manusia super. Sebaliknya, kita harus memandang Nuh, Musa, dan yang lainnya sebagai orang-orang biasa yang darinya kita dapat memperoleh kekuatan dan dorongan ketika kita merenungkan bagaimana Allah membantu dan menghargai iman mereka.

 

Jika kita ingin mengikuti teladan iman mereka yang hidup dan nyata, pertama-tama kita perlu melihat apa yang bukan merupakan iman orang-orang ini. Iman bukanlah perasaan hangat dan kabur yang berasal dari emosi atau keadaan, juga bukan pemikiran bahwa segala sesuatunya akan baik-baik saja pada akhirnya. Tidak, bagi pria dan wanita ini, iman secara praktis berarti memercayai apa yang telah Allah firmankan, menaati firman-Nya, dan kemudian mengatur kehidupan mereka sesuai dengan firman tersebut. Dengan kata lain, sebagaimana ayat-ayat ini katakan kepada kita, iman mereka adalah keyakinan yang pasti bahwa apa yang dijanjikan Allah akan benar-benar terwujud.

 

Lebih jauh lagi, orang-orang kudus zaman dulu ini menganggap realitas masa depan mereka seolah-olah ada dan apa yang tidak terlihat seolah-olah benar-benar terlihat. Sekalipun mereka tidak melihat janji-janji Allah digenapi dalam hidup mereka, mereka percaya kesetiaan-Nya terhadap firman-Nya dalam terang kekekalan. Iman mereka adalah kepercayaan yang mendalam, bukan pada keadaan mereka saat ini, melainkan pada Dia yang telah berjanji mengenai masa depan mereka.

 

Dengan menghidupi iman mereka dengan cara yang nyata, orang-orang kudus ini memberikan pengaruh yang radikal pada zaman mereka dan pada zaman kita. Kapan pun seseorang, pasangan, keluarga, atau gereja siap untuk menerima firman Allah dan melakukan firman-Nya, kehidupan akan berubah. Jika kita melakukan hal ini, kita akan lebih memahami siapa Allah itu dan apa yang telah dilakukan-Nya, dan kita akan lebih mampu membuat perbedaan di dunia ini dan dalam kekekalan.

 

Ada satu kesamaan dari semua orang kudus yang digambarkan dalam Ibrani 11, yang membuat mereka layak dimasukkan dalam daftar pahlawan iman, yaitu ada jaminan bahwa janji-janji Allah sanggup menanggung beban harapan mereka dan keyakinan teguh bahwa apa yang difirmankan Allah sama nyatanya dengan apa yang mereka lihat. Apakah itu iman Anda? Renungkan semua janji Allah di dalam Kristus bagi Anda. Renungkan semua janji yang telah ditepati Allah sepanjang sejarah dan terutama dalam kematian dan kebangkitan Putra-Nya. Maka Anda akan mampu, dengan sukacita dan tekad, untuk menetapkan prioritas Anda dan mengambil keputusan berdasarkan janji-janji-Nya, bukan berdasarkan keadaan Anda.

 

Refleksi

Bacalah Ibrani 11 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Ulangan 16-18Kisah 4: 23 - 37

Truth For Life – Alistair Beg