ANAK PENGHIBURAN

Setibanya di Yerusalem Saulus mencoba menggabungkan diri kepada murid-murid, tetapi semuanya takut kepadanya, karena mereka tidak dapat percaya, bahwa ia juga seorang murid. Tetapi Barnabas menerima dia dan membawanya kepada rasul-rasul dan menceriterakan kepada mereka, bagaimana Saulus melihat Tuhan di tengah jalan dan bahwa Tuhan berbicara dengan dia dan bagaimana keberaniannya mengajar di Damsyik dalam nama Yesus. Kisah Para Rasul 9:26-27

 

Suatu malam di tahun 1960-an, seorang hippie, dengan penampilan acak-acakan tiba di sebuah gereja yang sangat besar dan bagus di dekat pantai San Francisco. Saat dia masuk, tidak ada petugas yang menyambutnya. Gereja itu penuh sesak, dan ketika dia melihat ke bangku-bangku gereja, tidak ada seorang pun yang memberinya tempat tetapi dia terus berjalan. Akhirnya, setelah berjalan jauh ke depan tanpa menemukan tempat duduk, dia duduk tepat di tengah lorong, bersila di lantai. Pada saat itu, seorang diaken senior bertubuh kecil mengenakan jas lengkap, dengan peniti di dasinya, mulai berjalan dari belakang. Dia berjalan mendekati pemuda itu dan duduk di lantai di sampingnya! Diaken itu adalah seorang “Barnabas.” Satu Barnabas dari 500 orang jemaat membuat perbedaan besar dalam kehidupan seorang petobat baru.

 

Sebagai orang Kristen baru, Paulus tidak punya tempat. Orang-orang percaya di Yerusalem merasa takut dan ragu apakah dia telah mengalami perubahan hidup yang radikal. Paulus membutuhkan seseorang pada saat ini dalam hidupnya untuk menyemangati dia, untuk memimpin dia, dan untuk memperkenalkan dia kepada gereja. Untuk tugas ini, Allah memilih orang biasa yang telah Dia bentuk selama ini. Pria ini adalah orang asing dari Siprus dengan latar belakang agama yang luar biasa yang diberi nama baru oleh orang-orang yang mengenalnya: Barnabas, yang berarti “anak penghiburan” (Kisah Para Rasul 4:36). Karakteristik Barnabas adalah sifatnya yang memberi semangat yang membuatnya berpengaruh dalam kehidupan Paulus. Kitab Suci tidak mengatakan Barnabas mengarahkan Paulus ke suatu tempat, menggambar peta, atau menyarankan seseorang untuk diajak bicara. Tidak, Alkitab hanya memberi kita empat kata yang indah: “Tetapi Barnabas menerima dia.” Ketika Anda membawa seseorang ke tempat yang mereka tuju, hal itu memerlukan waktu, tenaga, dan perubahan rencana. Ketika banyak orang tidak mau ambil pusing, Barnabas mengambil tindakan.

 

Barnabas kemudian menjadi rekan Paulus dalam perjalanan misinya yang pertama (Kisah Para Rasul 13:1-3). Paulus bukan hanya berutang budi pada Barnabas karena membantunya memulai kehidupan sebagai orang Kristen tetapi juga sebagai misionaris pertama kepada bangsa-bangsa bukan Yahudi. Hanya ketika di surga baru akan terlihat bahwa kesuksesan pelayanan Paulus merupakan hasil dari rencana Allah yang terus-menerus menempatkan Barnabas di sisinya.

 

Kita membutuhkan orang-orang seperti Barnabas di gereja kita yaitu orang-orang yang memancarkan belas kasih seperti ini, yang mau memberikan waktu dan tenaga serta mengatur ulang rencana mereka untuk menjangkau dan menyambut orang-orang baru atau yang sedang bergumul. Memang benar, di banyak jemaat, mereka sudah ada; gereja bisa berjalan setiap minggunya karena ada orang-orang yang menyadari bahwa tidak ada momen-momen yang tidak penting dalam hari-hari mereka. Tidak ada pertemuan yang kebetulan. Tidak ada orang yang tidak relevan. Tidak ada tugas yang remeh. Setiap gereja membutuhkan orang-orang seperti itu, yang bersedia melakukan apa yang diperlukan untuk “menerima” seseorang seperti Barnabas menerima Paulus. Apakah Anda orangnya?

 

 

Refleksi

Bacalah Kisah Para Rasul 4:32-37 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini?  

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Ulangan 19-21Kisah 5: 1-21

Truth For Life – Alistair Beg