Pembacaan : 1 Yohanes 2 : 1 - 17
Bacaan Alkitab Setahun :
Matius 5 - 6
Pikirkan sejenak: dosa siapa yang cenderung Anda anggap kecil? Teman Anda? Pasangan Anda? Anak-anak Anda? Tetangga Anda? Anggota keluarga Anda? Ayah atau ibu? Atasan Anda? Bagi kebanyakan dari kita, masalahnya bukan karena kita meremehkan dosa orang lain. Tidak, kita cenderung melakukan yang sebaliknya. Biasanya kita terlalu fokus pada kegagalan orang lain. Kita merasa mudah sekali menunjukkan kekurangan mereka. Kita semua tergoda untuk menyimpan catatan tentang dosa-dosa tertentu dari orang-orang di sekitar kita. Jika kita jujur, kebanyakan dari kita akan mengakui bahwa kita cenderung jauh lebih peduli dengan dosa orang-orang di sekitar kita daripada dosa kita sendiri. Kita cenderung sangat sadar akan kelemahan orang-orang yang tinggal di dekat kita sementara kita tampaknya buta terhadap diri kita sendiri. Karena itulah, kita mulai lupa bahwa kita sebenarnya serupa dengan mereka, bahwa hanya ada beberapa hal yang dapat kita lihat dalam kehidupan orang lain yang tidak ada dalam kehidupan kita sendiri.
Dinamika memperhatikan orang lain / menyangkali diri sendiri ini tidaklah sehat. Kebutaan terhadap dosa Anda sendiri adalah penyangkalan akan adanya kebutuhan rohani pribadi. Penyangkalan seperti itu selalu mengarah pada penurunan nilai dan penolakan terhadap anugerah Allah. Menyangkali kebutuhan Anda akan kasih karunia dan meremehkan apa yang dapat dilakukan oleh kasih karunia itu tidak akan pernah mengarah pada sesuatu yang baik.
Inilah masalahnya — dalam hidup ini, kita semua sangat baik dalam melakukan keduanya. Kita semua sangat pandai melihat dosa kita dan mengatakannya bukan dosa, dan kita semua cenderung merendahkan apa yang telah dilakukan, sedang dilakukan, dan akan dilakukan oleh kasih karunia. Orang yang menyangkali dosa cenderung tidak secara bertahap menaklukkan dosa, dan orang yang meremehkan kasih karunia cenderung tidak lari kepada kasih karunia untuk meminta bantuan. Apa yang kita bicarakan di sini adalah dua sisi dari kehidupan Kristen yang sehat. Anda mengakui bahwa meskipun Anda berada di dalam Kristus, kehadiran dosa masih ada di dalam diri Anda. Namun, dosa semakin dikalahkan, dan Anda dengan rendah hati menerima kenyataan bahwa Anda telah diberi anugerah mulia yang dapat melakukan untuk Anda apa yang tidak pernah dapat Anda lakukan untuk diri Anda sendiri.
Mengakui dosa tidak membawa Anda ke suatu tempat yang gelap dan menyedihkan, karena Anda tahu bahwa Anda telah diberi anugerah yang lebih besar dari dosa Anda, dan mensyukuri kasih karunia adalah sesuatu yang nyata dan menyentuh hati karena hal itu dilakukan dalam konteks pengakuan akan dosa yang ditangani oleh kasih karunia. Mengakui dosa tanpa mensyukuri kasih karunia menyebabkan rasa bersalah, membenci diri sendiri, takut, dan kelumpuhan rohani. Menerima kasih karunia tanpa mengakui dosa mengarah pada keyakinan teologis “selalu benar”, tetapi tidak menghasilkan perubahan dalam hati dan kehidupan Anda. Jadi hari ini, tolaklah untuk meremehkan dosa, tolaklah godaan untuk merendahkan kasih karunia, dan larilah kepada Yesus sambil menangis dan bersyukur pada saat yang sama.
Anda tidak boleh meremehkan dosa dan Anda tidak bisa melebih-lebihkan anugerah .