Pembacaan : Amsal 10, Amsal 11, Amsal 19
Bacaan Alkitab Setahun : 1 Samuel 8-11
Apa yang ditakuti orang fasik akan menimpa mereka; apa keinginan yang benar akan dikabulkan … Orang yang jujur dilepaskan oleh kebenarannya, tetapi pengkhianat tertangkap oleh hawa nafsunya…. Tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah. (Amsal 10:24, 11:6, 19:2)
TERPERANGKAP OLEH KEINGINAN. “Hati” bukanlah sekadar perasaan, melainkan tempat kepercayaan dan kasih terdalam kita. Namun, masyarakat saat ini mengidentifikasi perasaan terkuat kita sebagai "diri kita yang sejati" dan bersikeras agar kita mengungkapkannya. Namun hikmat menyadari bahwa keinginan dapat menjebak kita (11:6). Keinginan juga dapat dipengaruhi dari luar. Kapitalisme konsumen modern menciptakan keinginan untuk mengumpulkan barang-barang material yang menurut kita akan memberi kita status dan identitas. Pola asuh yang buruk dapat melatih anak-anak untuk sangat menginginkan persetujuan dan kasih sehingga mereka tetap berada dalam hubungan yang kasar atau menjadi pecandu kerja.
Orang bijak tidak begitu saja menerima keinginan sebagaimana apa adanya, atau dengan tergesa-gesa berusaha untuk memenuhinya. Sebaliknya, seperti nasihat Augustine, mereka menyusun kembali keinginan mereka dengan pengetahuan tentang kebenaran. Masalah orang yang gila kerja, misalnya, bukanlah kita terlalu mencintai pekerjaan, tetapi kita terlalu sedikit mencintai Allah dibandingkan dengan karier kita. Apa yang diinginkan orang benar akhirnya Allah sendiri, melihat wajah-Nya. "aku…kupandang wajah-Mu, … aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu” (Mazmur 17:15). Hanya jika kita memupuk hubungan kita dengan Allah dan menumbuhkan kerinduan akan Dia, maka keinginan kita yang lain tidak akan menjebak kita.
Apa saja cinta atau keinginan “berlebihan”, yang mendorong Allah keluar dari fokus utama hidup kita?
Doa: Tuhan, aku melihat bukannya aku terlalu mencintai pekerjaanku atau kenyamananku atau keluargaku. Aku mencintai-Mu terlalu sedikit dibandingkan dengan mereka. Hanya jika aku sangat mencintai-Mu, aku akan mencintai segalanya dengan baik dan benar. Tangkaplah hatiku! Amin.