Pembacaan :    1 Raja-Raja 19: 1 - 8

Bacaan Alkitab Setahun:  Kejadian 7 - 9

 

 

Elia telah meninggalkan pekerjaan yang diberikan Allah kepadanya sebagai nabi Israel. Dia mengakui bahwa dia telah menyerah ketika dia berdoa di padang gurun, “ambillah nyawaku, sebab aku ini tidak lebih baik dari pada nenek moyangku. ”

 

Ketika kita kehilangan kepercayaan kepada Allah, hal itu tidak pernah terjadi secara abstrak. Sebaliknya, kehilangan iman terjadi dalam sebuah situasi konkret di mana Allah tampaknya tidak sesuai dengan pekerjaan yang kita lakukan. Ketika Izebel mengancam Elia, dia lari, dan dengan begitu mengungkapkan imannya yang salah bahwa Izebel lebih berkuasa atas hidupnya dibanding Tuhan. Namun, Elia disadarkan akan dosanya. Dia tahu dia telah menjual Allah, karena itulah dia menyimpulkan bahwa dia tidak lebih baik dari orang lain. Hidup telah menjadi lingkaran setan yang membuatnya bahkan tidak berani mendekati orang lain lagi.

 

Luar biasanya, Allah tidak mengejek atau mencaci makinya. Dia juga tidak menolaknya dan mencari orang lain untuk menyelesaikan misi itu. Sebaliknya, ketika Elia tiba di padang gurun, Allah mengutus seorang malaikat untuk memberi makan dan menguatkannya. Bukan hanya kekuatannya pulih, imannya pun pulih. Alih-alih kabur dari musuh, dia berlari menuju Tuhannya. Elia mungkin tidak punya cukup iman untuk menghadapi sang ratu yang dia buat marah, tetapi dia belajar bahwa dia bisa menghadapi Allah yang dikecewakannya.

William P. Smith