Baca: Lukas 22:39-46
Ia sangat susah dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah. (Lukas 22:44)


Bacaan Alkitab Setahun: 
Mazmur 52-59



Seorang perempuan 21 tahun asal Italia mengalami hematohidrosis. Keringat berupa darah segar keluar dari tubuhnya. Ia mengalami hematohidrosis ini selama tiga tahun tanpa ada luka atau pemicu lain. Pada awal abad ketiga sebelum Masehi, Aristoteles pernah menulis kisah orang-orang yang mengeluarkan keringat darah. Kata beberapa peneliti, keluarnya keringat berupa darah segar ini mungkin ada kaitannya dengan tekanan emosional yang dialami orang tersebut. 

Di Taman Getsemani Yesus bergumul sangat berat menghadapi cawan murka Allah demi menanggung hukuman dosa manusia. Seperti biasa, Dia mengasingkan diri, berlutut, berdoa, dan berkomunikasi dengan Allah Bapa (ay. 39-41). Dalam kemanusiaan-Nya, rasanya Dia tidak kuat menanggung panggilan sebagai korban agung. Dia takut, makin bersungguh-sungguh berdoa, peluh-Nya bagai titik-titik darah yang menetes ke tanah (ay. 42-44). Batin Yesus sungguh tertekan secara emosional, dan di Getsemani itulah kehendak Yesus dan kehendak Bapa dipertemukan melalui doa. Allah tidak tinggal diam. Dalam penampakan-Nya melalui malaikat, Dia memberikan kekuatan pada Yesus yang saat itu sedang bergumul (ay. 43). 

Seperti Yesus, mungkin dalam hidup ini kita bergumul menghadapi hal yang sulit. Kita takut lalu berdoa, berpuasa, dan mencari kehendak Tuhan. Allah senang jika kita terus melibatkan Dia dalam doa. Percayalah, Dia akan menguatkan kita seperti Dia menguatkan Yesus untuk melakukan kehendak-Nya yang terkadang sulit dijalani.


JIKA MULAI TAKUT DENGAN HIDUP YANG MENCEKAM, BERDOALAH!