Pembacaan : Pengkhotbah 2

Bacaan Alkitab Setahun : Ulangan 5-7

 

TATANAN ALLAH TERGANGGU

 

Maka aku berkata dalam hati: "Nasib yang menimpa orang bodoh juga akan menimpa aku. Untuk apa aku ini dulu begitu berhikmat?" Lalu aku berkata dalam hati, bahwa inipun sia-sia. Karena tidak ada kenang-kenangan yang kekal baik dari orang yang berhikmat, maupun dari orang yang bodoh, sebab pada hari-hari yang akan datang kesemuanya sudah lama dilupakan. Dan, ah, orang yang berhikmat mati juga seperti orang yang bodoh! (Pengkhotbah 2:15–16)

 

RUSAK. Tidak ada satu kitab pun dalam Alkitab yang memberi kita gambaran utuh tentang keselamatan dan kebenaran Allah. Amsal menyatakan bahwa karena Allah adalah pencipta, tindakan bijaksana biasanya membawa hasil yang baik dalam hidup. Namun, kata kuncinya adalah "biasanya". Ada banyak hal yang tidak wajar di dunia kita, sehingga orang yang makmur seringkali tidak bekerja keras sementara banyak orang miskin bekerja keras. Hubungan antara perilaku dan penghargaan tidak sepenuhnya sesuai  karena  pada tingkat tertentu sudah rusak.

 

Mungkin saja membaca Amsal secara berlebihan untuk mengajarkan bahwa β€œhal baik . . . terjadi pada orang baik dan hal buruk terjadi pada orang jahat.” Walau Amsal mengakui gangguan dalam tatanan yang ada, kitab Pengkhotbah dan Ayub (juga bagian dari kitab hikmat Alkitab) mengeksplorasinya. Amsal mengatakan bahwa, secara umum, yang ilahi diingat dan yang jahat dilupakan (10:7). Namun di sini Pengkhotbah 2:15–16 mengamati bahwa seringkali orang yang baik dan bijak tidak lebih dihormati daripada orang bodoh. Sebab itu Kitab Pengkhotbah dan Ayub harus dibaca bersama dengan Amsal jika kita ingin mempelajari hikmat.

 

Apakah Anda terkejut bahwa dalam  dunia kita yang rusak ini, perilaku baik tidak selalu membawa hasil yang baik? Apakah Anda menyalahkan Allah karena ini? Atau apakah Anda sedang belajar menjadi bijak di dunia yang rusak?

 

Doa: Tuhan, aku hidup di dunia yang Engkau ciptakan baik tetapi telah kami rusak. Betapa salahnya aku menyalahkan-Mu atas "kegagalan" dalam hidupku! Mampukan  aku untuk percaya pada-Mu dan menunggu waktu "sampai dunia diperbaiki." Amin.