Pembacaan : Ibrani 11

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Matius 12

 

 

Ibrani 11:1–7 adalah gambaran lengkap tentang iman dan apa yang bisa dilakukan iman:

 

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat. Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati. Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah. Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. Karena iman, maka Nuh -- dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan -- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.

 

Keyakinan hati dan pikiran adalah unsur penting dari iman, tetapi kedua hal itu bukanlah iman. Iman Alkitabiah yang sejati selalu merupakan sesuatu yang Anda jalani. Jika iman Anda tidak membentuk ulang hidup Anda, itu bukanlah iman yang sejati. Iman bukanlah sekadar persetujuan intelektual terhadap sekumpulan kebenaran. Saya khawatir seperti itulah definisi iman di kalangan akademis injili. Tetapi iman yang sejati secara radikal mengatur ulang hidup Anda. Inilah sebabnya mengapa Ibrani 11 lebih berfokus pada apa yang dilakukan orang dengan hidup mereka daripada pada detail teologi mereka. Iman sangat teologis, tetapi iman jauh lebih dari itu.

Ketika penulis kitab Ibrani mendefinisikan iman, ia segera memberikan tiga contoh tentang bagaimana iman yang sejati kepada Allah mengubah cara hidup Anda. Pertama, iman mengarahkan dan menangkap kembali penyembahan hati Anda (Kain). Kedua, iman menghasilkan hati yang taat (Henokh). Ketiga, iman menyebabkan Anda tunduk pada panggilan Allah (Nuh). Sekarang renungkanlah: kehidupan setiap orang dibentuk oleh apa yang dia sembah, oleh aturan yang dia patuhi, dan oleh panggilan hidup yang dia berikan untuk dirinya sendiri. Iman yang benar, hidup, dan Alkitabiah menyebabkan Anda menyerahkan ketiga pengaruh pembentuk ini kepada Allah. Dia menjadi objek pemujaan hati Anda. Aturan-aturan-Nya menjadi batas-batas moral hidup Anda. Dan pekerjaan kerajaan-Nya menjadi panggilan yang menyenangkan bagi Anda. Iman adalah kepercayaan radikal bahwa Allah benar-benar ada dan memberi penghargaan kepada mereka yang mencari Dia, dan kepercayaan radikal itu memberi dampak radikal pada kehidupan Anda. Ingat, Anda tidak dapat menciptakan iman yang membentuk kehidupan ini. Tidak, iman adalah anugerah dari kasih karunia-Nya.

 

Iman kepada Allah lebih dari percaya pada hal-hal yang benar.

Iman kepada Allah hidup dengan cara yang benar karena Anda percaya hal yang benar.