Pembacaan : Roma 8 : 18 - 39

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Imamat 14 - 15

 

Ini natural;  kita semua melakukannya. Kita semua ingin tahu apa yang akan terjadi. Sebagian dari kita memikirkan masa depan dan berharap mimpi kita akan terwujud. Sebagian dari kita takut masa depan dan berdoa kita tidak harus menghadapi apa yang kita takuti. Bagi sebagian dari kita, masa depan terlihat tidak jelas dan tidak diketahui. Bagi kita semua, sulit melihat masa depan dan merasa aman, karena masa depan tidak ada di tangan kita. Dengan semua pemikiran, rencana, persiapan akan apa yang akan terjadi, keadaan tidak pernah terjadi seperti yang kita bayangkan. Selalu ada yang tidak terduga terjadi. Ada lubang dan celah yang tidak kita antisipasi. Ada gunung dan lembah yang tidak bisa kita lihat. Kita menemukan diri kita berjalan di lembah kegelapan ketika kita berpikir kita akan hidup dan berjalan dalam terang. Tidak butuh waktu lama bagi kita untuk mengakui fakta bahwa kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.

 

Namun, kita tidak selalu harus hidup dalam ketakutan akan masa depan yang tidak jelas. Kita tidak harus selalu tidur dengan ketakutan akan apa yang dihadapi besok atau bangun pagi berusaha melewati semua kemungkinan yang kita bisa pikirkan. Kita tidak harus mencari cara jalan keluar dari sesuatu yang kita sendiri tidak tahu apa yang dihadapi. Tidak, kita bisa tenang ketika bingung. Kita bisa mengalami kedamaian di hadapan ketidakpastian. Kita bisa merasakan kedamaian dalam diri sambil hidup di tengah misteri. Mengapa? Karena kedamaian hati kita tidak berdasar pada seberapa banyak yang kita tahu, atau sudah bisa tebak, atau seberapa akurat kita bisa memprediksi masa depan. Tidak, ketenangan kita adalah dalam pribadi yang memegang masa depan kita dalam tangan-Nya yang penuh kasih dan hikmat. Kita punya damai karena kita tahu Dia akan menyelesaikan pekerjaan baik yang dalam anugerah-Nya telah Dia mulai dalam hidup kita. Dia setia, jadi Dia tidak pernah meninggalkan pekerjaan tangan-Nya. Dia penuh belas kasih, jadi Dia memberikan apa yang kita butuhkan, bukan yang layak kita dapatkan. Dia bijak, jadi apa yang Dia lakukan selalu yang terbaik. Dia berdaulat, jadi Dia memerintah atas semua situasi dan lokasi di mana kita hidup. Dia berkuasa, jadi Dia bisa melakukan apa yang Dia mau, ketika Dia mau.

 

Paulus mengatakannya dengan baik di Filipi 1:6: “Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.”

 

Apakah Anda mengalami kecemasan karena Anda telah lupa siapa Anda dan apa yang Anda telah terima? Apakah Anda mengalami rasa takut karena berusaha mengetahui apa yang Anda tidak akan pernah ketahui? Dia tahu, Dia peduli, dan Dia akan menyelesaikan apa yang telah Dia mulai.

 

Anda tidak harus cemas dengan masa depan. Allah yang penuh anugerah telah datang ke dalam hidup Anda dan Dia selalu menyelesaikan apa yang telah Dia mulai.