Pembacaan : Amsal 9

Bacaan Alkitab Setahun : Imamat 14-15

 

[Wanita Bodoh] duduk di depan pintu rumahnya di atas kursi di tempat-tempat yang tinggi di kota, dan orang-orang yang berlalu di jalan, yang lurus jalannya diundangnya dengan kata-kata: "Siapa yang tak berpengalaman, singgahlah ke mari"; dan kepada orang yang tidak berakal budi katanya: "Air curian manis, dan roti yang dimakan dengan sembunyi-sembunyi lezat rasanya." (9:14–17)

 

ORANG BODOH HANYA BISA MENCURI. Seperti Hikmat, Wanita Bodoh juga menyediakan makanan di rumahnya, tetapi itu makanan curian. “Kebodohan dan dosa selalu menjadi parasit dari kebaikan yang telah dibuat oleh Allah melalui Hikmat. Wanita Bodoh mencuri barang-barang dan menghancurkan kebaikannya dengan mengambilnya dari tempat yang semestinya ... Wanita Bodoh tidak membangun rumahnya; dia mencurinya.”

 

Banyak orang dewasa muda yang tidak religius dan bersikeras bahwa setiap orang memiliki hak untuk menciptakan nilai-nilai moral mereka sendiri dan tidak ada yang bisa memberi tahu mereka caranya hidup. Namun mereka memiliki keyakinan moral yang mendalam terhadap rasisme dan seksisme yang mereka tegaskan berlaku untuk semua orang. Kemutlakan moral seperti itu adalah “curian”—tidak masuk akal jika tidak ada Allah dan semua moralitas adalah relatif secara budaya. Dalam perjamuan Hikmat, Anda memiliki semua yang diinginkan manusia—makna, kepuasan, kebebasan, identitas, dan harapan. Namun, itu bukan barang curian. Itu mengalir secara alami dari hubungan dengan Tuhan.

 

Apakah Anda punya teman yang memaksakan kemutlakan moral ke dalam cara pandang yang relatif? Bagaimana cara Anda  berbicara dengan mereka tentang hal itu?

 

Doa: Tuhan, aku punya banyak teman yang tidak percaya kepada Allah sama sekali tetapi sangat percaya pada hak asasi manusia dan pentingnya membantu yang tertindas. Mereka tidak melihat bahwa ini sebenarnya “barang curian”. Bantu aku menemukan cara untuk menjelaskannya tanpa menyinggung perasaan yang tidak perlu. Buka hati mereka supaya mereka menyadari mereka butuh Engkau. Amin.