Pembacaan : Amsal 30

Bacaan Alkitab Satu Tahun : Yohanes 13-16

 

 

Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa TUHAN itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku.

(Amsal 30:8–9) 

 

SUKACITA KESEDERHANAAN. Uang dapat merusak kita bukan hanya karena kehadirannya namun juga karena ketidakhadirannya. Orang miskin tergoda untuk melakukan kejahatan sebagai alat untuk mendapatkan penghasilan (kalau aku miskin, aku mencuri). Mereka sering kali dikucilkan secara tidak adil dari perekonomian, dan di dalam hati mereka dapat timbul pembenaran diri atas tindakan ilegal dan bahkan kekerasan. Kita telah melihat bahaya dan beban kekayaan. 

 

Namun kita tidak boleh menganggap hal ini sebagai idealisme “kelas menengah”. “Asal ada makanan dan pakaian” (lih. 1 Timotius 6:8) merujuk pada gaya hidup sederhana, lebih rendah dari apa yang kita sebut sebagai kelas menengah. Apakah ini berarti orang Kristen harus melepaskan semua uangnya untuk sekadar memiliki “gaya hidup sederhana”? Belum tentu, karena kita membutuhkan orang Kristen di semua tempat dan lingkungan sosial. Maksud ayat ini adalah: Rumah, pakaian, dan gaya hidup kita harus sederhana sehingga kita bisa semurah hati mungkin. Komunitas Kristen harus memberi contoh kepada dunia bahwa ada sebuah komunitas di mana kekayaan dan harta benda dipandang sebagai alat untuk melayani orang lain dan bukan sebagai alat untuk memajukan diri dan memuaskan diri sendiri. 

 

Apakah Anda hidup sesederhana mungkin dalam pekerjaan dan lingkungan Anda, agar bisa semurah hati mungkin?

 

Doa: Tuhan, jangan biarkan hatiku menganggap uang dan apa yang kupunya sebagai hartaku dan Engkau hanya sebagai alat untuk mencapai berbagai tujuan. Sebaliknya, arahkan hatiku untuk menjadikan-Mu hartaku yang paling berharga (1 Petrus 2:7) dan melihat serta menggunakan barang-barang duniawiku hanya sebagai alat untuk melayani orang lain. Amin.