Pembacaan : Amsal 1

Bacaan Alkitab Setahun : Imamat 19-21

 

Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. (1:7)

 

ALLAH SEBAGAI PUSAT. Takut akan Tuhan adalah awal dari hikmat sama seperti alfabet adalah awal dari membaca. Tidak ada hikmat tanpa takut akan Tuhan. Tapi apa itu takut akan Tuhan? Ada ketakutan akan hukuman (Yosua 2:14). Tetapi ada juga ketakutan yaitu saat berdiri dalam kekaguman di hadapan seseorang (Yosua 4:24), sehingga menghasilkan ketakutan untuk melakukan sesuatu yang mendukakan atau mencemarkan orang tersebut. Dalam pengertian kedua inilah kita harus memahami “takut akan Tuhan” yang sebenarnya, karena rasa takut itu semakin bertambah ketika kita mengagumi dan memuji-Nya dalam kekaguman (1 Tawarikh 16:25).

 

Jadi, hanya ada dua cara berpikir tentang kehidupan. Anda dapat “membiarkan [Tuhan] menjadi ketakutan Anda” (Yesaya 8:13 KJV)—pusat kehidupan Anda—atau ada hal yang akan menggantikan tempatnya. Apakah Firman Allah akan menjadi penentu kebenaran Anda atau ada hal lain akan menjalankan fungsi itu (opini publik, perasaan Anda sendiri, atau penalaran ilmiah manusia). Apakah Allah dan hubungan Anda dengan-Nya akan menjadi hal yang paling Anda hargai dan setiap hal lain akan dievaluasi berdasarkan hal itu. Atau hubungan Anda dengan sesuatu (seperti uang) yang akan menentukan realitas Anda.

 

Apakah Anda mengikuti hikmat dunia, yaitu bahwa Anda dapat memahami dunia dan diri Anda sendiri tanpa mengacu pada Allah atau Firman-Nya? Atau apakah Anda tidak mengikutinya?

 

Doa: Tuhan, mampukan aku untuk lebih memilih “ takut akan Tuhan “ daripada terintimidasi dan terpikat oleh hal-hal di dunia ini yang tidak sebanding dengan kuasa dan kemuliaan-Mu. Biarlah Engkau yang menjadi pusat hidupku dan menerangi hatiku. Amin.