Pembacaan : Amsal 1

Bacaan Alkitab Setahun : Imamat 22-23

 

Takut akan TUHAN adalah permulaan pengetahuan, tetapi orang bodoh menghina hikmat dan didikan. (1:7)

 

MERESPONI KASIH. Ini mungkin mengejutkan kita, takut akan Tuhan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya kasih karunia dan pengampunan yang kita alami (Mazmur 42:3–4, 130:4). Namun, ini adalah kunci yang dikatakan Amsal. Semua nasihat untuk kehidupan sehari-hari mengasumsikan Allah yang kudus tetap memberikan penebusan dengan kasih karunia. Allah yang hanya menerima orang-orang yang paling bermoral akan menghasilkan rasa takut dihukum seperti budak yang takut dihukum. Allah yang menerima semua orang mungkin akan membangkitkan kasih sayang yang hangat. Namun keyakinan bahwa kita adalah orang terhilang tetapi di saat yang sama juga adalah orang berdosa yang diselamatkan dengan cuma-cuma yang akan menciptakan jaminan sukacita namun penuh kekaguman akan kasih-Nya yang menyelamatkan.

 

Ini adalah awal dari hikmat. Penghiburan yang dalam dari anugerah-Nya menyembuhkan hati yang arogan, sakit hati, iri, mengasihani diri sendiri, cemas, dan takut akan masa depan yaitu semua bentuk mementingkan diri sendiri yang menjadi akar dari keputusan dan karakter yang buruk. Ini adalah takut akan Tuhan, Yahweh, nama yang diwahyukan Allah kepada Musa di semak yang terbakar. Jadi hikmat tidak mengalir dari allah yang tidak jelas tetapi dari iman kepada Allah di Alkitab, yang membebaskan kita dari penawanan dengan kuasa dan anugerah-Nya, melalui Musa yang lebih besar yaitu Yesus Kristus (Ibrani 3:1-6).

 

Bisakah Anda melihat bagaimana ketidakpercayaan terhadap anugerah Allah adalah akar dari banyak masalah Anda?

 

Doa: Tuhan, Engkau menyatakan keindahan dan kemuliaan-Mu yang tak terbatas, mulia, kepada Musa di semak di padang gurun. Sekarang, melalui anugerah Yesus, kiranya Engkau mulai mereproduksi karakter suci-Mu dalam diriku dengan membiarkan hatiku terbakar dengan rasa takut yang suci kepada-Mu, Allahku yang pengasih. Amin.