Pembacaan : Markus 6 : 30 - 52

 

Bacaan Alkitab Setahun:  

Kejadian 22 - 24

Allah memanggil Anda untuk percaya dan bekerja dengan semangat untuk membentuk Anda menjadi pribadi yang benar–benar hidup oleh iman.

 

Saya tidak tahu berapa banyak Anda pernah memikirkannya, tetapi iman bukanlah sesuatu yang natural bagi Anda dan saya. Ragu adalah sesuatu yang natural. Takut adalah sesuatu yang natural. Hidup berdasarkan pengalaman adalah sesuatu yang natural. Memikirkan apa yang akan terjadi sebelum tidur atau bangun pagi adalah sesuatu yang natural. Hidup berdasarkan apa yang Anda pikirkan dan rasakan adalah sesuatu yang natural. Iri dengan hidup seseorang dan heran mengapa Anda tidak bisa seperti itu adalah sesuatu yang natural. Berharap Anda bisa lebih berkuasa atas orang lain, situasi, dan lokasi saat ini adalah sesuatu yang natural. Memanipulasi sehingga mendapatkan apa yang Anda mau adalah sesuatu yang natural. Mencari damai yang hanya bisa Anda dapatkan dari Allah, di antara manusia adalah sesuatu yang natural. Harap–harap cemas akan terjadi perubahan atas kondisi yang tidak bisa Anda ubah adalah sesuatu yang natural. Memberi ruang bagi kecemasan, patah semangat, depresi, atau putus asa adalah sesuatu yang natural. Memenuhi diri dengan kesibukan, materi, media, makanan, atau substansi lain adalah sesuatu yang natural. Menurunkan standar untuk mengatasi kekecewaan adalah sesuatu yang natural. Namun, iman bukan sesuatu yang natural bagi kita.

Jadi, dalam anugerah, Allah membuat kita bisa percaya. Sebagaimana yang Paulus katakan dalam Efesus 2:8; iman benar–benar karunia dari Allah. Bagi manusia yang sudah dirusak dosa, iman dalam Allah adalah sesuatu yang sangat tidak natural. Ya, kita beriman kepada banyak hal, tetapi tidak kepada Allah yang tidak bisa kita lihat atau dengar, yang memberikan janji yang sangat besar sehingga sepertinya sukar digenapi. Allah pertama–tama memberi kita kuasa untuk percaya, tetapi Dia tidak berhenti di sana. Oleh anugerah Dia bekerja dalam situasi, lokasi, dan hubungan kita setiap hari untuk membentuk kita menjadi pribadi yang membangun kehidupan berdasarkan kepercayaan radikal bahwa Dia benar–benar ada dan Dia benar–benar memberikan upah kepada mereka yang mencari Dia (Ibr. 11:6).  

Ketika Anda menghadapi sesuatu yang tidak terduga, momen kesulitan yang benar–benar tidak ingin Anda lewati, ingatlah bahwa momen seperti itu tidak menggambarkan Allah yang melupakan Anda, tetapi Dia yang dekat dengan Anda dan melakukan yang terbaik dalam diri Anda. Dia menyelamatkan Anda dari cara pikir bahwa Anda bisa menjalani hidup yang seharusnya dengan bergantung pada hikmat, pengalaman, kebenaran, dan kekuatan Anda; dan Dia mengubah Anda menjadi pribadi yang menjalani hidup oleh iman radikal yang berpusat kepada Allah. Dia adalah Penjunan Agung dan kita adalah tanah liat di tangan–Nya. Dia tidak akan melepaskan kita sampai tangan–Nya selesai membentuk kita menjadi pribadi yang benar–benar percaya tanpa ragu.