Pembacaan : 2 Raja-raja 22 : 3 – 23: 25

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Yehezkiel 25 - 28

 

 

Renungkan bagaimana dua perikop ini menggambarkan hukum Allah:

 

Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. Takut akan TUHAN itu suci, tetap ada untuk selamanya; hukum-hukum TUHAN itu benar, adil semuanya, lebih indah dari pada emas, bahkan dari pada banyak emas tua; dan lebih manis dari pada madu, bahkan dari pada madu tetesan dari sarang lebah. Lagipula hamba-Mu diperingatkan oleh semuanya itu, dan orang yang berpegang padanya mendapat upah yang besar. (Maz. 19:8–12) 

 

Betapa kucintai Taurat-Mu! Aku merenungkannya sepanjang hari. Perintah-Mu membuat aku lebih bijaksana dari pada musuh-musuhku, sebab selama-lamanya itu ada padaku.

Aku lebih berakal budi dari pada semua pengajarku, sebab peringatan-peringatan-Mu kurenungkan. (Maz. 119:97–99) 

 

Hukum Allah bukanlah kutukan; itu adalah anugerah. Hukum Allah bukanlah beban; itu adalah hadiah dari kasih-Nya. Segera setelah menebus anak-anak-Nya dari perbudakan Mesir, Dia membawa mereka ke Gunung Sinai untuk memberikan hukum-Nya kepada mereka. Dia melakukan ini karena mereka adalah anak-anak kasih-Nya, objek dari kemuliaan penebusan-Nya. Sebagai Pencipta Anda, Dia mengenal Anda, Dia tahu dunia tempat Anda tinggal, dan Dia tahu rencana yang Dia miliki untuk Anda. Karena Dia mengetahui semua hal ini, Dia jauh lebih memenuhi syarat untuk menetapkan batas-batas kehidupan Anda daripada Anda. Dia adalah Raja Juruselamat Anda yang berdaulat, bukan Yesus yang hanya Pemberi Saran.

Salah satu keinginan yang menyedihkan dan merusak dari natur berdosa adalah keinginan untuk memerintah diri sendiri. Salah satu delusi gelap dosa adalah menyebabkan kita sampai pada titik tertentu percaya bahwa kita mungkin lebih pintar daripada Allah. Kasih karunia-Nya bekerja di dalam hati yang tunduk, yaitu hati yang menghargai otoritas-Nya dan menemukan sukacita dalam hukum-Nya.

 

Mungkin Anda menginginkan Yesus hanya sebagai Pemberi Saran, yang hukum-Nya lebih merupakan nasihat daripada perintah. Dia adalah Raja Juru Selamat yang berdaulat dan tidak akan menjadi yang lain.