Pembacaan : Efesus 6: 10 - 18
Bacaan Alkitab Setahun :
Matius 21 - 22
Ini adalah cara pandang antara “sudah” dan “belum” yang harus dimiliki setiap orang Kristen. Cara pandang ini dituliskan dengan kuat oleh rasul Paulus dalam Efesus 6:10– 18:
Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya. Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis; karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu. Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan, kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera; dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat, dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus,
Mengapa Paulus mengakhiri suratnya kepada jemaat Efesus seperti ini? Dia melakukannya karena dia mengerti bahwa di sini, hidup adalah perang. Ketika dia memberitahu pembacanya untuk mengenakan perlengkapan Injil dan bersiap-siap untuk berperang maka Paulus tidak memperkenalkan topik baru. Dia merangkum semua yang dia katakan sejauh ini. Setiap arahan yang telah dia berikan—yaitu, setiap penerapan dari apa artinya hidup dalam terang Injil Yesus Kristus maka harus dijalankan dalam konteks peperangan rohani yang hebat. Tentang apa perang ini? Ini adalah perang besar untuk menguasai hati kita. Dengan dosa yang masih hidup di dalam diri kita maka kita masih terbelah antara cinta kita pada kerajaan kecil yang sesak dari diri kita sendiri dengan tujuan besar dan mulia kerajaan Allah. Kita masih tergoda untuk menginginkan cara kita sendiri dan menulis aturan kita sendiri. Kita masih cenderung lebih menghargai kenyamanan dan kesenangan daripada mencintai penebusan. Kita tergoda untuk memiliki lebih banyak hal-hal dunia ini daripada yang kita lakukan dengan kenyataan bahwa kita telah menjadi anak-anak Allah. Kita masih mengeluh ketika pencobaan yang menguduskan datang kepada kita dan kita masih cenderung mengatakan Allah setia hanya ketika hal-hal dalam hidup kita tampaknya berhasil.
Peperangan rohani yang hebat ini bukanlah setan yang menari-nari yang menggoda kita, seperti yang sering kita pikiran. Tidak, ini adalah peperangan terus-menerus untuk memperebutkan hati kita, antara Allah dan musuh yang menggoda dan menipu sampai musuh berada di bawah kaki Yesus. Efesus 6:10–18 mengingatkan Anda bahwa Anda telah diberi banyak anugerah untuk pertempuran ini.
Hari ini Anda dipanggil untuk meninggalkan tujuan kerajaan Anda dan menyerahkan diri Anda pada kehendak Raja yang lebih besar. Anugerah menjadikannya mungkin.