Pembacaan : Lukas 17 : 7 - 10

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Matius 23 - 24

 

 

Apa yang Anda inginkan untuk hidup Anda? Untuk apa sebenarnya Anda hidup? Jika Anda bisa memiliki “kehidupan yang baik”, seperti apa rasanya? Jika Anda mengatakan, “Seandainya saya punya______, maka hidup saya akan menjadi_______” Bagaimana Anda mengisi bagian yang kosong? Mungkinkah meskipun Anda adalah anak Allah, Anda masih menganggap hidup Anda sebagai milik Anda? Ketika Anda memikirkan hidup Anda seperti ini, maka pelayanan adalah tentang melangkah keluar dari hidup Anda, memberi Allah sedikit waktu, energi, dan uang Anda, dan kemudian melangkah kembali ke dalam hidup Anda. Dalam cara berpikir ini, pelayanan adalah sesuatu yang terpisah dari kehidupan sehari-hari. Pelayanan cenderung terstruktur dan dijadwalkan oleh para pemimpin gereja Anda, dan Anda mendukungnya untuk sementara waktu dengan upaya Anda sendiri. Tetapi di balik pandangan pelayanan ini adalah pemikiran bahwa hidup Anda masih milik Anda, dan Anda memberikan momen-momen itu kepada Tuhan untuk pekerjaan-Nya.

Pandangan pelayanan dalam Perjanjian Baru sangat berbeda (lihat Ef. 4:1–16; 1 Korintus 12; Kol. 3:12–17). Perjanjian Baru cukup jelas dalam panggilannya kepada kita untuk memahami bahwa hidup kita bukan lagi milik kita. Kita tidak memiliki fisik kita. Kita tidak memiliki emosi kita. Kita tidak memiliki kerohanian kita. Kita tidak memiliki mentalitas kita. Kita tidak memiliki psikologi kita. Kita tidak memiliki kemampuan komunikatif kita. Kita tidak memiliki hubungan kita. Kita tidak memiliki karunia atau pengalaman kita. Kita bahkan tidak memiliki harta milik kita dalam arti terdalam tentang kepemilikan. Paulus memahami hal ini ketika dia mengatakan pada pembahasan akhir tentang seksualitas dalam 1 Korintus 6, “kamu bukan milik kamu sendiri sebab kamu telah dibeli?” (ay. 19). Anda mulai mendekati apa yang telah Allah rancangkan dalam hidup Anda sebagai salah satu anak-Nya ketika Anda memahami bahwa hidup Anda adalah bukan milik Anda. Anda telah dibeli dan dimiliki oleh Dia yang membayar harga itu.

Tetapi ada hal kedua yang dibuat dengan sangat jelas oleh Perjanjian Baru yaitu bahwa Allah telah memanggil semua anak-anak-Nya untuk tidak hanya menjadi penerima karya anugerah kerajaan-Nya saja, tetapi untuk menjadi alat dari pekerjaan itu juga.  Inilah yang disebut “paradigma keterlibatan total”, yaitu semua umat Allah dan anak Allah telah diberi panggilan untuk pelayanan.

Perjanjian Baru tidak mengajarkan pemisahan antara kehidupan dan pelayanan. Setiap dimensi kehidupan Anda adalah forum untuk pelayanan. Pernikahan adalah pelayanan. Persahabatan adalah pelayanan. Membesarkan anak adalah pelayanan. Menjadi tetangga adalah pelayanan. Tempat kerja adalah tempat pelayanan.

Anda telah dipanggil untuk mewakili Juruselamat yang mulia, yang telah memberkati Anda dengan segala yang Anda butuhkan untuk hidup dengan mentalitas pelayanan.

 

Jika Anda adalah anak Allah, Anda telah dipanggil untuk meninggalkan mentalitas "hidupku" dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan mentalitas pelayanan dari waktu ke waktu.