Pembacaan : Roma 3:21-31

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Ulangan 28

 

 

 

Dengarkan kata-kata Yesus:

         “Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. Apapun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." (Barangsiapa bertelinga untuk mendengar hendaklah ia endengar!) Sesudah Ia masuk ke sebuah rumah untuk menyingkir dari orang banyak, murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya tentang arti perumpamaan itu. Maka jawab-Nya: "Apakah kamu juga tidak dapat memahaminya? Tidak tahukah kamu bahwa segala sesuatu dari luar yang masuk ke dalam seseorang tidak dapat menajiskannya, karena bukan masuk ke dalam hati tetapi ke dalam perutnya, lalu dibuang di jamban?" Dengan demikian Ia menyatakan semua makanan halal. Kata-Nya lagi: "Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang” (Mark. 7:14-23)

 

Yesus sedang menekankan poin yang sangat kuat. Anda tidak mengalahkan dosa dengan memisahkan diri dari orang-orang, tempat, atau pengalaman berdosa. Memisahkan diri adalah hal baik, tetapi tidak akan pernah menjadi solusi masalah dosa Anda. Jika Anda bisa mengalahkan dosa dengan cara memisahkan diri dari manifestasi ekstermal dosa, Yesus tidak perlu datang. Kita itu bukan biarawan abad pertengahan yang berpikir cara mengalahkan dosa adalah memisahkan diri dari dunia yang berdosa di balik tembok besar. Kita tahu bahwa para biarawan itu melakukan kejahatan yang ada di dunia yang darinya mereka berusaha melarikan diri. Anda tahu apa kesalahan terbesar dari biara? Jawabannya mudah – mereka membiarkan orang masuk. Ketika orang masuk ke dalam tembok-temboknya, membawa hati yang berdosa, mereka menciptakan ulang dunia yang darinya mereka berusaha melarikan diri.

 

Yesus memanggil kita untuk dengan rendah hati mengakui bahwa bahaya terbesar bagi setiap kita bukanlah dosa yang mengintai di luar kita tetapi kejahatan yang masih ada di dalam kita. Begitu Anda mengakui hal ini, Anda akan mulai bergirang tentang anugerah Allah dalam Yesus Kristus. Jika masalah terbesar dalam hidup Anda ada di luar diri Anda, maka Anda tidak benar-benar membutuhkan anugerah, Anda hanya membutuhkan perubahan situasi atau hubungan. Saya mengerti mengapa banyak orang yang menyebut diri mereka orang Kristen tidak bergirang dengan anugerah. Jika Anda berpikir masalah Anda adalah lingkungan, Anda tidak akan menghargai anugerah, tetapi waktu Anda mengakui bahwa masalah terbesar Anda adalah diri sendiri, Anda akan mensyukuri anugerah yang menyelamatkan Anda dari diri sendiri.

 

 

Semua yang ada di luar Anda, seberapa bermasalahnya, tidak lebih berbahaya daripada kekacauan yang ada dalam diri Anda dan karena itulah 

Anda membutuhkan anugerah Yesus.