Pembacaan : 2 Korintus 4: 7 - 18

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Imamat 26 - 27

 

Anda dan saya tidak selalu hidup sesuai apa yang kita katakan kita percayai. Seringkali ada ketidaksesuaian antara teologi yang kita akui dan teologi praktis kita. Seringkali ada perbedaan antara, di satu sisi, doktrin yang kita katakan kita pegang dan di sisi lain, pilihan yang kita buat dan kecemasan yang kita rasakan. Salah satu tempat di mana ketidaksesuaian ini ada dalam diri kebanyakan kita adalah pengajaran Alkitabiah tentang kekekalan. Kita berkata kita percaya pada kehidupan setelah kematian. Kita katakan bahwa momen saat ini dalam waktu bukanlah segalanya. Kita katakan kita diciptakan untuk kekekalan. Namun, seringkali kita hidup dengan obsesi, kecemasan, dan dikendalikan oleh amnesia kekekalan. Kita begitu berfokus pada kesempatan, tanggung jawab, kebutuhan, dan keinginan masa kini dan saat ini sehingga lupa pada apa yang akan datang.

 

Faktanya adalah hidup tidak akan masuk akal bagi Anda kecuali Anda memandangnya dari sudut pandang kekekalan. Jika semua yang anugerah Allah berikan kepada kita adalah hidup yang sedikit lebih baik, jika itu tidak memperbaiki semua yang dirusak dosa, maka mungkin kepercayaan kita sia-sia. “Jikalau kita hanya dalam hidup ini saja menaruh pengharapan pada Kristus, maka kita adalah orang-orang yang paling malang dari segala manusia” (1 Kor. 15:19). Ada lebih banyak dalam rencana Allah daripada dunia yang penuh dosa, penyakit, duka, dan kematian. Ada lebih banyak dalam rencana Allah daripada kesenangan sementara dunia fisik ini. Ya, masih ada lebih banyak dan ketika Anda hidup seakan masih akan ada yang datang, Anda hidup dengan cara yang sangat berbeda.

 

Ketika Anda melupakan kekekalan, Anda cenderung lupa apa yang penting. Ketika Anda lupa apa yang benar-benar penting, Anda hidup untuk apa yang fana dan hati Anda mencari kepuasan di tempat di mana Anda tidak bisa menemukannya. Mencari kepuasan di tempat di mana Anda tidak bisa menemukannya membuat Anda kosong secara rohani dan tanpa harapan. Sementara itu Anda berurusan dengan semua kesulitan dari dunia yang sudah jatuh dalam dosa dengan sedikit harapan keadaan akan berbeda. 

 

Hidup sebagai orang yang amnesia kekekalan tidaklah baik. Itu hanya akan membuat Anda berharap masa kini adalah surga yang tidak akan pernah terjadi atau Anda akan kehilangan harapan melihat yang rusak akan diperbaiki. Jadi penting bagi Anda mengarahkan mata kepada apa yang Allah janjikan akan datang. Mari biarkan nilai-nilai kekekalan menjadi nilai-nilai yang membentuk hidup Anda hari ini dan teruslah katakan kepada diri sendiri bahwa kesulitan hari ini akan sepenuhnya sirna. Kepercayaan pada kekekalan akan memurnikan nilai-nilai Anda dan memperbarui harapan Anda. Berdoalah supaya Allah, dengan anugerah-Nya akan membantu Anda mengingat kekekalan di sini, saat ini. 

Anugerah bekerja untuk membebaskan Anda dari amnesia kekal sehingga Anda akan mau dan mampu hidup dengan harapan yang dimurnikan tentang apa yang akan datang.