Pembacaan : Daniel 4: 28 - 37

 

Bacaan Alkitab Setahun :

Mazmur 92 - 100

 

 

Ada seseorang di pusat segala sesuatu. Ada seseorang yang memerintah langit dan bumi. Ada seseorang yang mendefinisikan seperti apa kasih yang murni, kekuatan, kebijaksanaan, kesetiaan, kebenaran, dan anugerah itu. Ada seseorang yang mengendalikan kekuatan alam dan mengatur kejadian-kejadian dalam sejarah manusia. Ada seseorang yang menulis detail plot dari kisah setiap manusia yang pernah hidup. Ada seseorang yang layak mendapat kehormatan, kuasa, dan pemerintahan. Ada seseorang yang layak mendapatkan kesetiaan penuh dan penyembahan tanpa akhir dari semua orang. Ada seseorang di pusat dan itu bukan kita dan tidak akan pernah tentang kita karena kita telah dilahirkan ke dunia yang, pada dasarnya, diciptakan untuk Dia yang lebih besar dari kita.

 Alkitab sangat jelas ketika menyatakan siapa yang ada di pusat:

  • “Pada mulanya Allah ...” (Kej. 1:1) 
  • “Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. Mintalah kepada-Ku, maka bangsa-bangsa akan Kuberikan kepadamu menjadi milik pusakamu, dan ujung bumi menjadi kepunyaanmu” (Maz. 2:7-8). 
  • “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” (Yes. 9:5). 
  • “Semua penduduk bumi dianggap remeh; Ia berbuat menurut kehendak-Nya terhadap bala tentara langit dan penduduk bumi; dan tidak ada seorangpun yang dapat menolak tangan-Nya dengan berkata kepada-Nya: ‘Apa yang Kaubuat?’” (Dan. 4:35). 
  • “Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya!” (Rom. 11:36).
  • “Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintah, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia” (Kol. 1:16-17).
  • “Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian dan hormat dan kuasa; sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu; dan oleh karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan” (Wah. 4:11).

Namun, pesan di Taman Eden adalah dosa membuat kita berusaha menempatkan diri di posisi Allah. Kita ingin hidup berjalan sesuai kehendak dan rencana kita. Keinginan untuk menjadi pusat ini tidak pernah mendatangkan kebaikan, baik secara pribadi maupun secara hubungan. Keegoisan adalah inti dari disfungsi dosa, satu lagi bukti kuat bahwa kita butuh kasih karunia yang menyelamatkan. 

 

Tuhan berada di pusat alam semesta-Nya, dan ketika Anda menempatkan diri Anda di sana, itu hanya berakhir dengan kehancuran hubungan dan kekecewaan.