TERIKAT PADA KITAB SUCI

Taurat TUHAN itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan TUHAN itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman. Titah TUHAN itu tepat, menyukakan hati; perintah TUHAN itu murni, membuat mata bercahaya. Mazmur 19:8-9

 

Alkitab sering dianggap sebagai peninggalan tak berguna dari zaman lampau. Sama seperti kuda dan kereta akan digantikan oleh mesin, beberapa orang berpendapat, begitu juga dengan Alkitab. Mungkin ada sedikit nilai sejarah atau sastra di dalamnya, kata mereka, tetapi pada akhirnya tidak ada relevansinya dengan kebutuhan manusia abad ke-21—dan, bahkan mungkin bertentangan dengan kemajuan kita.

 

Dalam The Bondage of the Will, Martin Luther membuat pernyataan mengejutkan yang langsung menyentuh inti dari sikap sembrono terhadap Alkitab: "Tidak seorang pun yang bisa melihat satu titik  dalam Kitab Suci jika bukan karena Roh Allah. Semua orang hatinya gelap, sehingga, bahkan ketika mereka dapat membahas dan mengutip semua yang ada dalam Kitab Suci, mereka tidak memahami atau benar-benar mengetahui apa pun."

 

Kita tidak akan pernah bisa berharap untuk memahami Allah—atau firman-Nya—dengan cara kita sendiri. Manusia tidak mengenal Allah melalui penyelidikan tetapi melalui wahyu, melalui penyingkapan diri Allah, melalui firman-Nya sendiri. Wahyu umum—apa yang kita lihat di dunia Allah—memang mengarahkan kita kepada-Nya, tetapi, menurut Roma 1:20-23, wahyu itu hanya cukup untuk menghukum, karena pada dasarnya kita semua menekan kebenaran yang kita lihat di sana, lebih suka menyembah diri kita sendiri dan berhala-berhala kita daripada Sang Pencipta segala sesuatu. Kita membutuhkan wahyu khusus—firman Allah—untuk mencerahkan pemahaman kita dan memampukan kita untuk menafsirkan dengan tepat apa yang kita lihat dan alami di dunia.

 

Allah telah menulis dan memelihara sebuah kitab—kitab-Nya—agar kita dapat mengenal-Nya. Dan di dalam kitab itu telah tercatat bagi kita catatan tertulis tentang kasih Allah yang tak ternilai bagi mereka yang telah meninggalkan-Nya. Jika catatan tertulis itu adalah suara Allah, jika itu berasal dari mulut Allah, ke mana lagi Anda dapat mencari bukti kebenarannya? Tidak ada otoritas yang lebih tinggi.

 

Pada akhirnya, kita membutuhkan mata baru untuk melihat keindahan dan otoritas Kitab Suci. Begitu Allah memberi kita iman, kita melihat firman-Nya dengan cara yang sama sekali berbeda. Dunia mungkin menganggap kata-kata Alkitab tidak relevan atau lebih buruk; tetapi waktu kita melihat keadaan dunia, kita akan diingatkan bahwa dunia tidak memiliki semua jawaban, atau bahkan tidak ada satu pun jawaban yang penting. Jangan abaikan Alkitab Anda. Mintalah Allah untuk bekerja di dalam diri Anda saat Anda membukanya untuk menyegarkan jiwa Anda, membuat Anda berhikmat, membawa sukacita, dan menerangi jalan Anda.

 

 

Refleksi

Bacalah Mazmur 19 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut

  • Pola pikir apa yang perlu saya ubah?
  • Apa yang perlu dikalibrasi dalam hati saya?
  • Apa yang bisa saya terapkan hari ini? 

 

Bacaan Alkitab Setahun: Yunus; Matius 5:27-48

Truth For Life – Alistair Beg