Pembacaan : Amsal 20
Bacaan Alkitab Satu Tahun : Kisah 7 - 8
Raja yang bijak dapat mengenal orang-orang fasik, dan menggilas mereka berulang-ulang. (Amsal 20:26)
KEBERANIAN BERTINDAK. Tanda ketiga dari kepemimpinan yang baik adalah berani bertindak. Kata menggilas dalam ayat ini berbicara tentang mesin penggiling yang dilengkapi dengan bilah besi tajam yang mampu memisahkan gandum dari sekam. Orang fasik diumpamakan sebagai sekam, namun gambaran tersebut tidak berarti mereka harus disiksa secara harfiah. Artinya, para pemimpin tidak perlu takut untuk bertindak tegas dan mengambil keputusan, terutama berkaitan dengan apa yang benar dan apa yang salah.
Kita tidak boleh berpikir bahwa pemimpin manusia mana pun memiliki kemampuan untuk sepenuhnya menghilangkan kejahatan dari sebuah gereja atau organisasi. Yesus memperingatkan bahwa hanya Dia yang mampu melakukan hal itu, dan itu pun baru terjadi pada Hari Penghakiman (Matius 3:12, 13:24–30). Namun pemimpin yang baik mampu melihat melampaui penampilan dan membuat keputusan yang tepat. Mereka tidak takut untuk mengambil tindakan yang berani. Keragu-raguan sering kali disebabkan oleh rasa takut. Dalam perumpamaan Yesus tentang talenta, hamba yang takut menginvestasikan uang majikannya disebut “jahat” dan “malas” (Matius 25:26). Keragu-raguan juga bisa disebabkan oleh kebutuhan yang berlebihan akan persetujuan. Kita tidak ingin terlihat suka memerintah atau menyakiti perasaan orang lain. Namun ketika orang-orang dalam suatu organisasi tidak begitu yakin dengan apa yang telah diputuskan atau apa yang harus mereka lakukan, itu adalah kegagalan kita sebagai pemimpin.
Pikirkan para pemimpin terbaik yang pernah Anda kenal, seberapa penting keberanian bertindak berpengaruh dalam efektivitas mereka sebagai pemimpin?
Doa: Tuhan, bantulah aku mengatasi rasa takut yang melahirkan keragu-raguan dan kesombongan yang melahirkan sikap keras kepala. Beri aku penilaian yang baik, ya Hakim seluruh bumi, karena hanya Engkau yang dapat melakukan apa yang benar (Kejadian 18:25). Amin.