PERTOLONGAN KITA DATANG DARI TUHAN

“Berkatalah Daud kepada Saul: ”Janganlah seseorang menjadi tawar hati karena dia; hambamu ini akan pergi melawan orang Filistin itu. Baik singa maupun beruang telah dihajar oleh hambamu ini. Dan orang Filistin yang tidak bersunat itu, ia akan sama seperti salah satu dari pada binatang itu, karena ia telah mencemooh barisan dari pada Allah yang hidup.” Pula kata Daud: ”Tuhan yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu.” Kata Saul kepada Daud: ”Pergilah! Tuhan menyertai engkau.” — 1 Samuel 17:32, 36-37

 

Ketika Daud datang ke tempat pertempuran antara Goliat dan umat Allah, ia dengan berani berkata kepada Raja Saul bahwa tidak ada alasan untuk takut — ini hal yang luar biasa, karena seluruh tentara Israel sudah lumpuh ketakutan melihat raksasa itu! Setiap kali mereka melihat Goliat, mereka lari. Goliat terus menantang mereka, tetapi tak seorang pun berani menjawab. Lalu datanglah Daud, seorang gembala muda, yang berkata dengan sederhana: “Jangan takut. Aku akan melawannya.”

 

Ketika Saul meragukan kemampuan Daud, Daud tidak mundur dan juga tidak membanggakan dirinya. Ia tidak berkata bahwa ia lebih kuat dari yang terlihat. Sebaliknya, Ia bersaksi tentang kuasa Tuhan yang telah menolongnya. Saat menjaga domba ayahnya, Daud pernah melawan singa dan beruang, dan ia tahu bahwa kemenangan itu datang dari Tuhan. Karena itu, ia yakin bahwa Allah yang sama akan menolongnya lagi — kali ini melawan Goliat yang telah menghina Allah dan umat-Nya.

 

Mungkin Daud teringat kisah luar biasa di Keluaran 14, ketika bangsa Israel terjepit di antara Laut Teberau dan tentara Mesir yang mengejar mereka. Saat umat itu ketakutan, Musa berkata,
“Tetapi berkatalah Musa kepada bangsa itu: ‘Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan, yang akan diberikan-Nya hari ini kepadamu; sebab orang Mesir yang kamu lihat hari ini, tidak akan kamu lihat lagi untuk selama-lamanya. Tuhan akan berperang untuk kamu, dan kamu akan diam saja.’” (Kel. 14:13–14).

 

Dan benar saja — Tuhan yang hidup itu, yang telah menyelamatkan umat-Nya dari Mesir, adalah Tuhan yang sama yang akan menyelamatkan Daud.

 

Bertahun-tahun kemudian, Daud menulis untuk mengingatkan umat Tuhan:
“Jikalau bukan Tuhan yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita” (Mzm. 124:2–3).

 

Dan ia menutup dengan pernyataan penuh pengharapan:
“Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi” (Mzm. 124:8).

 

Atas dasar apakah Anda berani berdiri menghadapi “raksasa” kehidupan—ketakutan, kegagalan, dan pergumulan yang tampak lebih besar dari diri Anda? Ingatlah, bukan karena kekuatan kita, melainkan karena Tuhan yang berperang bagi kita. Jika keberanian kita bertumpu pada kemampuan sendiri, cepat atau lambat kita akan goyah. Namun bila iman kita berakar pada Tuhan, kita akan menemukan damai di tengah badai dan harapan di tengah gelap malam.

 

Dialah yang telah menolong kita kemarin, yang menopang kita hari ini, dan yang akan setia menuntun kita sampai akhir. Maka, sekalipun gunung-gunung berguncang dan ombak kehidupan mengamuk, kita tetap dapat berkata dengan yakin:

“Jika Allah di pihak kita, siapa yang dapat melawan kita?” (Roma 8:31).

 

Refleksi

Bacalah Mazmur 124 dan jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:

 

1. Kebenaran Injil mana yang mengubahkan hati saya?

2. Hal apa yang perlu saya pertobatkan?

3. Apa yang bisa saya terapkan hari ini?


Bacaan Alkitab Setahun: Kidung Agung 4-5; Efesus 1