Baca: Roma 2:1-10
Apakah engkau menganggap sepi
kekayaan kemurahan- Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati- Nya? Tidak tahukah
engkau bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
(Roma 2:4)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ibrani 1-4
Seorang anak panti asuhan biasa mencuri barang dan menyembunyikannya di
lacinya. Kepala panti menegurnya, tetapi kebiasaan buruk itu tak juga berhenti.
Ia lalu mencoba sejumlah cara mendisiplinkan yang lain. Anak itu tetap saja
suka mencuri.
“Mungkin anak itu mencuri sebagai kompensasi karena tidak mengalami kasih
sayang orangtua,” kata salah seorang petugas panti. “Mari kita curahkan kasih
sayang kita kepadanya.” Dengan berbagai cara, para petugas panti
menyatakan kepada anak itu bahwa mereka sungguh-sungguh menyayanginya. Tidak
lama kemudian, perubahan pun terjadi! Anak itu tidak lagi mencuri.
Kasih ternyata berdaya sembuh dan memotivasi seseorang berubah menjadi baik.
Paulus menunjukkan prinsip tersebut: bahwa kemurahan Allah, kasih dan
kebaikan-Nya, menuntun kita untuk berpaling dari dosa dan berbalik mengikuti
Dia. Dosa terjadi ketika manusia meragukan kebaikan Allah (bdk. Kej. 3:1-6). Karena itu, Paulus
mendorong jemaat di Roma untuk mengetahui kemurahan-Nya, kesabaran-Nya, dan
kelapangan hati-Nya. Mengetahui dengan sungguh-sungguh, tidak meremehkannya. Kebaikan-Nya
tidak akan memaksa atau menyeret mereka, melainkan menuntun mereka dengan lemah
lembut (bdk. Hos. 11:4; Yer. 31:3), memberi ruang bagi
mereka untuk mempertimbangkannya sebelum mengambil keputusan. Mungkin ada
kebiasaan berdosa yang hendak kita tinggalkan? Kita dapat menerapkan resep
Paulus: tidak menganggap sepi, tetapi sungguh-sungguh menyadari kebaikan Allah.
KASIH ALLAH YANG KEKAL MAMPU MENDATANGKAN
PERUBAHAN HIDUP YANG KEKAL PULA