Baca: Matius 19:13-15
Lalu orang membawa anak-anak
kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tangan- Nya di atas mereka dan
mendoakan mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. (Matius
19:13)
Bacaan Alkitab Setahun:
Ibrani 5-7
Dalam ibadah, sementara khotbah sedang berlangsung, mendadak seorang anak kecil
berlari menuju ke arah mimbar. Semua mata pun tertuju ke arah mimbar karena
penasaran dengan apa yang akan dilakukan oleh gembala gereja tersebut. Jemaat
menyangka gembala gereja akan marah, tetapi dugaan mereka meleset. Setelah
memberi kode kepada para pengerja gereja agar mereka tetap di tempat, si
gembala dengan tenang menghampiri anak kecil itu, mengusap kepalanya, lalu
menuntunnya menuju orangtuanya yang terlihat berjalan ke mimbar untuk menjemput
anaknya. Setelah keadaan terkendali, barulah si gembala meneruskan khotbahnya,
seolah interupsi dari anak kecil tadi tak pernah terjadi.
Yesus pun pernah menerima interupsi dari anak-anak kecil, sementara Ia sedang
mengajar. Melihat adanya gangguan kepada Guru mereka, para murid segera
merespons dengan memarahi orang-orang yang ingin membawa anak-anak kecil itu
kepada Yesus. Apakah Yesus juga marah karena merasa terganggu? Ternyata tidak!
Yesus dengan sabar menerima anak-anak itu, lalu menumpangkan tangan-Nya untuk
memberkati mereka. Yesus pun menghargai upaya orang-orang yang membawa
anak-anak kecil itu (ay. 14). Benar-benar sebuah teladan yang luar biasa dari
Yesus menanggapi situasi yang tak terduga.
Bagaimana respons kita selama ini ketika ada situasi tak terduga yang
menginterupsi aktivitas kita? Apakah kita cenderung marah atau mampu merespons
dengan penuh kesabaran? Sebagai pengikut Kristus, hendaknya kita dapat
senantiasa mengikuti teladan-Nya.
INTERUPSI TERKADANG DIPAKAI ALLAH UNTUK MENGUJI
DAN MELATIH PENGUASAAN DIRI DARI UMAT-NYA